CHAPTER 215 | KING'S FUNERAL

5.6K 443 26
                                    

put on your earphone and listen to the media for the full experience

🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱

Suasana di dalam kamar King Vlademir sunyi sepi. Cahaya matahari menerobos masuk melalui celahan langsir merah. Orang ramai memenuhi ruang depan Istana Imperial Wolf...

Aku duduk di kerusi kayu yang terletak berhadapan dengan katil mewah. Bekas cecair hitam masih bersisa di katil tersebut. Aku termenung panjang...

"Aiden...You gonna be great...Just like your father..."

"Strike more, Aiden! Hahaha! You're good!"

"Aiden...Pedang ni...Aku hadiahkan untuk kau...Be a good hunter...Pergilah mengembara bersama Ciry..."

Kata-kata Vlademir terngiang-ngiang di telinga. Aku tertunduk seraya menghela nafas lemah. Pandanganku tertacap pada rantai silver milik Sang raja tersebut...

Aku tak sangka...

Vlademir sudah meninggal dunia...

Segalanya terasa seperti mimpi. Mimpi buruk yang aku tak dapat terjaga...

Rantai tersebut aku buka penutupnya. Tertera perkataan pendek. Aku tersenyum sendiri...

'Raisya Findley, you're my greatest treasure...'

Perkataan di rantai tersebut membuatkan aku sedar...

Walaupun dia kelihatan ceria...

Tapi, jauh di sudut hati...

Dia rindukan isterinya, Raisya Findley...

Kini...

Dia sudah bertemu dengan isteri kesayangan di syurga...

She's so lucky to get a wolf like Vlademir...

Pintu kamar dibuka tatkala aku asyik termenung memerhati rantai di tangan...

Eilya menjengah. Aku menyimpulkan senyuman kelat apabila dia berjalan menghampiri ku dari depan...

"Abang...Apa abang buat kat sini...?" Eilya menyoal perlahan. Aku memaut pinggangnya lalu meletakkan dia di atas riba.

"Hurmm...Abang masih tak percaya...Vlademir sudah meninggalkan kita..."

"Ermmm...Are you ok...?" Eilya menyoal lagi. Tangannya memegang kedua pipi aku. Kami berbalas pandangan seketika...

"King Vlademir yang uruskan perkahwinan kita, Eilya...Don't you remember...?"

"Ah ya...Dia uruskan segalanya...Dia minum banyak betul malam tu...Sampai muntah-muntah..."

"Haha...He look funny tho...Hurmm..."

Aku meletakkan dahi ke bahu Eilya. Gadis musang mengusap lembut belakang kepala. Aku memejamkan mata...

"Aiden..."

"Erm...?"

"Just cry...I knew how you feel..."

Airmata mulai menitis mendengar bisikan Eilya. Aku menangis teresak-esak. Gadis musang memeluk aku, erat...

"Vlademir...Bagaikan seorang bapa pada abang...He's such a good wolf...And, yet...He died so soon...Why is this happening...?"

"Sabarlah...Kematian itu sudah pasti...Kita tak dapat elak kematian, Aiden..."

"But...But...I can't..."

"Shhh...Just calm yourself, my big wolvie..."


♈♈♈♈♈

Hujan merintis perlahan. Pagi itu kelihatan mendung. Keranda berukir lambang Imperial Wolf diarak ke puncak gunung Arastosa. Lycans dan Loralyn mengetuai perarakan tersebut...

Keranda diletakkan ke dalam tanah yang sudah digali. Ianya terletak bersebelahan dengan kubur Raisya. Tugu peringatan Vlademir kelihatan terpacak megah ditengah-tengah kawasan lapang...

Ribuan penduduk Arastosa berkabung diatas kematian Raja serigala tersebut. Merlin hanya memerhati di sebalik pokok bersama Deathwing. Ciryla dan Allucard menabur bunga mawar ke atas keranda...

Aeryz dan Noah memberi penghormatan buat kali terakhir. Leonidas dan Yunira menghasilkan tanglung merah sebagai tanda berkabung...

Lycans memerhati keranda diraja tersebut dengan pandangan redup. Suasana terasa pilu. Esakan tangis penduduk Arastosa kedengaran perlahan menggamit keadaan.

"Vlademir Scovish was a great friend, great king and a great wolf..." Lycans memulakan ucapan penghormatan buat kali terakhir. Semua orang tertunduk mendengarnya...

"Dia korbankan segalanya untuk rakyat Arastosa...Kematian Vlademir merupakan sebuah kehilangan besar buat kita...Jasa Vlademir tidak akan dilupakan..."

Lycans memacakkan pedang silver di hadapan kubur. Si lagenda melutut di atas tanah. Ribuan penduduk mengikut perbuatan si lagenda....

"Rest in peace, King Vlademir...May your reign forever be with you..."

"REST IN PEACE, KING VLADEMIR...MAY YOUR REIGN FOREVER BE WITH YOU..."

Suara penduduk Arastosa memecahkan suasana. Lycans memberi tunduk hormat...

"Rest in peace, my old friend...Your good deed lies forever in this god bless's land..."

LYCANS, THE TALE OF LEGENDS | PART TWO [C]Where stories live. Discover now