CHAPTER 229 | NIGHT DANCING

5.9K 402 7
                                    

Put on your earphone and listen to the media for the full experience

Soundtrack
Sword Art Online OST - Nightfall

🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱🔱

Eilya menggapai gaun pendek berwarna putih yang tersangkut di dinding kayu. Si musang memakai gaun tersebut, kemudian mengemas rambut. Suara Dylan dan Emily bersembang kedengaran dari luar bilik kayu...

Usai bersiap, Eilya keluar dari bilik tersebut. Gerai senjata Dylan terasa hening. Keadaannya masih macam dulu, cuma ada beberapa penambah-baikkan pada rak dan juga chimney...

Perlahan-lahan Eilya berjalan ke arah kaunter kayu. Aiden hanya duduk menongkat dagu di tepi tingkap. Matanya tertacap pada sang rembulan di dada langit...

"Ahh, Eilya...That dress look good on you..."

Dylan menegur lembut. Emily menyimpulkan senyuman melihat kedatangan Eilya. Aiden langsung tidak mengendahkan mereka bertiga...

"Ermm...Thanks, Dylan...Emily...Terima kasih sebab bagi saya pinjam gaun ni..."

Eilya berkata perlahan. Dia menjeling Aiden dari sisi. Dylan mengangguk berpuas hati. Air teh dihulurkan pada si musang...

"Tak mengapalah...Salah saya juga...Seru awak pada masa yang salah..."

Emily berkata lalu duduk di kerusi kayu. Eilya menghirup sopan air teh di dalam cawan.

"Its ok, Emily...Dylan, saya nak tanya..."

Eilya berkata setelah selesai menghirup teh. Cawan diletakkan ke atas meja. Dylan menoleh kepadanya...

"Yes? What is it...?"

"Aiden...Ok...? He look gloomy..."

Pandangan mereka bertiga tertoleh ke arah Aiden seusai mendengar pertanyaan Eilya. Si serigala termenung panjang. Langsung tidak menyedari perbuatan mereka bertiga tadi...

"Hurmmm...Entahlah...Aku tak tahu.."

"Saya boleh rasa kesedihan dia...He felt empty..."

Eilya berkata dengan nada sayu. Emily dan Dylan berbalas pandangan lalu tersenyum..

"Menjadi tanggungjawab si isteri untuk tenangkan hati si suami...Pergilah pada dia, Eilya...He need you..."

Emily berkata lalu tersengih menampakkan lesung pipit. Eilya menggaru pipi. Perlahan-lahan dia bangun dari kerusi kayu...

Si musang mendekati Si serigala perlahan-lahan. Aiden tersentak apabila Eilya menyentuh belakang bahunya...

"Abang...Ok...?"

"Ah, ermm...Yeah...Abang ok..."

Eilya mengusap lembut pipi Aiden. Si serigala menyimpulkan senyuman kelat...

"You don't look ok..."

"Abang oklah...Come here..."

Aiden merangkul pinggang Eilya lalu diletakkan ke atas riba. Si musang mengalihkan pandangan ke sisi. Dylan dan Emily tersenyum melihat gelagat dia dan Aiden...

"You smell nice..."

"Of course...Saya tengah mandi, abang seru saya ke sini..."

Aiden memeluk erat pinggang Eilya dari belakang. Dagu diletakkan ke bahu si musang...

"Its been a long time since you sitting on my laps, my cute fox..."

"Ermm..."

Eilya tertunduk segan. Aiden mengucup pipi si musang. Suasana di gerai senjata Dylan sepi seketika. Sang rembulan memancarkan cahaya menembusi tingkap kaca...

Alunan muzik violin berkumandang tetiba. Aiden dan Eilya bingkas menoleh. Dylan kelihatan sedang menggesek violin di kaunter kayu. Mata dikenyitkan ke arah mereka berdua...

"Di bawah sinaran bulan...Its been a good time to..." Emily berkata lalu tersengih. Seakan faham akan maksud kata si gadis bunian, Aiden meletak Eilya ke lantai kayu..

"Shall we dance, my little fox...?"

Aiden berkata seraya menundukkan kepala. Eilya tertawa melihat lagak gaya si serigala bagaikan sang putera mengajak sang puteri menari...

"Why not...?"

Eilya menyambut ajakan Aiden. Mereka berdua berjalan ke tengah ruang gerai senjata. Dylan asyik menggesek violin. Alunan muzik mendayu berdendangan di ruang sunyi...

Perlahan-lahan mereka berdua menari mengikut rentak muzik. Jari disulamkan. Mata berbalas pandangan. Bibir menyulamkan senyuman...

Emily menongkat dagu melihat si musang dan serigala menari perlahan-lahan di depan kaunter kayu...

"You're the prettiest girl in the world, Eilya Eara..." Aiden memuji seraya mendekatkan muka. Si musang tersipu-sipu. Ekornya meliuk perlahan...

"Aiden..."

"Yes...?"

"Its been 18 years of marriage, not even for one seconds...I didn't love you..."

"Yes, i know...Eilya merupakan benda terbaik yang pernah berlaku dalam hidup abang...Without you, i'm just a stray wolf...Without you, i'm hopeless..."

"Come on, sejak bila abang pandai karang ayat macam tu? Hurm?"

"Well...Deathwing ajarkan..."

"Deathwing, huh? The Destroyer is a romantic wizard? What a suprise..."

Eilya berkata lalu merangkul bahu Aiden. Si serigala memaut pinggang si musang. Mereka berbalas pandangan, lama...

"Please, dont be sad my big wolvie...Saya sentiasa ada untuk abang..."

"Thanks..."

"Only thanks? Where's the kiss...?"

Aiden terus mengucup bibir mungil si musang. Eilya membalas kucupan si serigala...

Alunan muzik violin terhenti. Eilya menarik.bibir dari Aiden. Pandangan tertacap pada Dylan...

"Why stop...?"

"I think, both of you need a room..."

Aiden tersengih. Eilya didukung dengan sebelah tangan. Emily tertawa melihat gelagat mereka berdua...

"Yes, please...One room..."

"Turun bawah, bilik nombor tiga sebelah kanan..."

"Thanks, Dylan..."

LYCANS, THE TALE OF LEGENDS | PART TWO [C]Where stories live. Discover now