2

152 18 2
                                    

Kelas masih kosong ketika Syafa masuk ke dalam. Ia kemudian berjalan menuju bangkunya yang terdapat di belakang pojok kiri, duduk dan menghembuskan nafasnya. Gadis itu sedang memikirkan sesuatu akhir-akhir ini.

Tidak lama setelah kedatangan Syafa, datanglah Tya. Tya yang terkejut melihat Syafa yang datang lebih awal langsung menghampirinya di sana. Ia melihat gadis itu sedang menelungkupkan wajahnya dengan kedua tangannya.

"Syafaa.. Wio bangun!!" karena merasa terpanggil, Syafa dengan berat hati mendongakkan kepalanya.

"Apaan sih?!"

"Eh sorry, gue kira lo tadi tidur hehehe," Syafa memutar bola matanya malas lalu menggelengkan kepalanya akibat adanya Tya yang menggangu ketenangannya. "Lo ada masalah ya?" tanya Tya hati-hati.

"Hemm..," Syafa hanya berdehem lantas berfikir apakah ia akan mengatakan hal ini kepada Tya. "Iya, gue ada masalah nih." ucap Syafa setelah mempertimbangkan apa yang dilakukannya.

"Kalau gitu coba cerita sama gue." ucap Tya lalu duduk di depan kursi Syafa.

Syafa pun menarik nafas lalu membuangnya secara kasar. "Gue mau pindah sekolah."

"WHAT?!" teriak Tya kencang membuat Syafa terkejut dan langsung menutup telinganya.

"Ini harus dibicarain sama yang lain, lo gak boleh sembunyiin ini dari mereka."

"Rencananya sih gitu." ucap Syafa dengan raut wajah sedih.

"Alasan lo dipindahi?"

"Karena gu--"

Brak!!!

Suara tendangan pintu yang diakibatkan oleh seseorang dari luar langsung memotong pembicaraan mereka.

"HAI SEMUANYA YANG DI KELAS!!!" suara kencang nan cempreng itu langsung berhenti ketika matanya memperhatikan seisi kelas yang hanya berisi dua orang sedang menatapnya tajam.

"Ups, sorry..," Alicia pun memundurkan langkahnya mengambil ancang-ancang untuk lari. "Lari!!!"

"ALICIA!!!" teriak Tya dan Syafa secara bersamaan lalu mereka berdua lari mengejar Alicia.

👭👭

Jam pelajaran pertama sudah dimulai 15 menit yang lalu menandakan gerbang sekolah sudah ditutup dan itu juga berarti setiap siswa siswi yang terlambat tidak diperkenankan lagi untuk masuk.

"Ahhh.., telat lagi. Biarpun gue jungkir balik gak akan diizinin masuk sama tuh monster," Alexa pun mulai berfikir. "Manjat gerbang belakang aja deh, daripada gue gak masuk."

Alexa kemudian langsung melancarkan aksinya itu. Ia menuju ke minimarket depan sekolah untuk memarkirkan motornya di sana, setelah itu ia pergi ke gerbang belakang untuk melancarkan aksi panjat memanjatnya.

Bukan hal baru lagi bagi Alexa melakukan tindakan tersebut. Ia kerap kali melakukanya dan siapa sangka aksi panjat memanjatnya tidak pernah ketahuan sama sekali meski banyak guru dan petugas OSIS yang biasa berjaga-jaga di sana.

"Aman." ucap Alexa saat berhasil memanjat gerbang yang tingginya kurang lebih 2 meter.

"Ekhem.." suara deheman dari seseorang membuat Alexa menegang.

"Mampus gue!" ucap Alexa dengan suara pelan sambil menepuk jidat.

"Ikut gue!" Rio menarik tangan Alexa dengan kuat membuat Alexa meringis.

"Lepasin!" ucap Alexa dan langsung menarik tangannya dengan kasar.

"Gue ini cewek, goblok!"

"Emang lo cewek?" Alexa menatap Rio dengan tajam. "Cewek mana yang suka manjat? Cewek mana yang suka bolos? Cewek mana yang tawuran? Bahkan cewek mana yang juga ikut menjerumuskan temannya untuk manjadi nakal?"

"Jangan sotoy lo!" tandas Alexa.

Ia meninggalkan Rio sendiri di sana tidak peduli apa yang akan cowok itu lakukan, toh Rio juga tidak mengejarnya.

👭👭

Bel tanda istirahat akhirnya berbunyi membuat seluruh murid bersorak riang dan langsung menuju kantin tidak terkecuali Tya, Syafa, dan Alicia.

Begitu mereka sampai di kantin dan mendapati Alexa yang tengah duduk menyandarkan tubuhnya pada dinding tembok dan menyumpal earphone di telinganya sambil memejamkan mata, mereka langsung menghampir Alexa.

"ALEXA, LO KOK BISA DI SINI?" teriakan Alicia sukses membuat seluruh isi kantin menatap ke arah mereka.

"Bukan teman gue." ucap Tya sambil menggoyang-goyangkan tanganya memerintahkan Alicia untuk menjauh.

"Emang kita temenan?" tanya Alicia dengan wajah yang dibuat semenjengkelkan mungkin.

"Yaudah sana lo pergi ke pluto."

"Syafa kamu tega sama aku!"

"Issshh jijik, dasar janda kurbel." ucap Syafa yang geli mendengar ucapan Alicia.

"Dapat salam dari jari tengah gue Fa." ucap Alicia yang jengkel melihat Syafa.

"Berisik! Bisa diam gak sih?" Alexa tiba-tiba terbangun karena mendengar percakapan yang tidak berguna.

"Yaudah sih, santai aja kaleee." ucap Alicia lalu duduk di kursi.

"Yaudah, gue pesan makanan dulu. Lo semua pada pesan apa?" tanya Tya yang akan pergi memesan makanan.

"Kaya biasa aja." jawab mereka serempak. Tya pun mengangguk kemudia pergi memesan makanan.

"Lo kenapa?" tanya Syafa pada Alexa.

"Biasa si ketos, penyakitnya kumat. Nyebelin. Coba tadi gua tonjok aja komuknya ya? Ah lupa gue.

"APA?!" teriak Syafa dan Alicia secara bersamaan.

Alexa kemudian menceritakan semua yang dialaminya tadi pagi pada kedua makhluk super kepo itu, mulai dari apa yang menyebabkan ia terlambat sampai dengan dia marah-marah pada Rio.

"Wah, lo tega banget. Gak ada cewek yang berani kaya gitu sama dia."

"Bodo."

Kemudian Tya datang dengan nampan yang berisi makanan. Setelah itu mereka makan diiringi dengan gelak tawa yang diakibatkan oleh tingkah lucu dan aneh Alicia.

__________________________________

Gaje yah?¿

Yaudah, kalau gitu jangan lupa vote and komen😊

CHOOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang