16

65 15 0
                                    

Alicia menatap pantulan dirinya di depan cermin, gadis itu terus memperhatikan dirinya. Dress di bawah lutut berwarna hitam dengan rambut tergerai membuatnya terlihat anggun. Tentu saja ia sangat meperhatikan dirinya, profesi model yang dilakoninya sejak SMP membuatnya tumbuh menjadi gadis fashionable.

Sewaktu mendapat pencerahan dari teman-temannya, ia bertekat agar membuat Alfian menyesal dengan perkataanya yang kasar. Bahkan Alicia sangat ingin mencabut mulut Alfian jika itu bisa dilakukan.

Setelah merasa penampilannya sudah baik, ia langsung mengambil ponselnya untuk dimasukkan ke dalam slim bag berwarna hitam. Namun baru saja ingin memasukkan benda persegi itu, tiba-tiba saja layarnya menyala, seseorang menelponnya.

Matanya terbelakak kaget ketika melihat panggilan dari nama Aku terpampang di layar ponselnya. Ia lalu menggeser layar hijau untuk mengangkat telpon tersebut.

"Hallo?"

"Keluar sekarang, aku ada di depan"

"Hah? Ini siapa sih?" setelah pertanyaan Alicia, sambungan langsung dimatikan sepihak oleh Aku, membuat dirinya bingung namun tak urung ia pun bergegas untuk kelur dari rumah.

"Momsss... Alic pergi dulu, assalamualaikum." setelah itu Alicia keluar dari rumahnya dan mendapatkan sebuah mobil berwarna silver terparkir rapi di depan pagar.

"Itu siapa sih? Jangan-jangan itu Ian, ehh gak mungkin dia. Atau jangan-jangan maling?! Gak deh gak jadi." baru saja ia ingin kembali masuk karena merasa takut, tapi seseorang memanggilnya dan menghentikannya langkahnya.

Alicia berbalik dan bertapa terkejutnya ia mengetahui bahwa orang yang memanggilnya serta pemilik dari mobil itu adalah Alfian Ferdiand.

Tiba-tiba ponsel Alicia berdering membuatnya kaget "Sialan!"

Buru-buru ia mengangkat telpon atas nama Aku yang sudah diketahui Alicia bahwa itu adalah Alfian.

"Lama. Saya capek nunggu." Alicia menatap Alfian yang juga menatapnya.

Setelah itu telpon terputus. Alicia kemudian berjalan ke arah Alfian. Semakin dekat Alicia semakin gugup, bagaimana tidak, Alfian dua kali lipat lebih ganteng dari yang biasanya.

"Ng--ngapain kamu jemput aku?" tanya Alicia pada Alfian yang tengah menatapnya.

👭👭

Sama halnya dengan Alicia, Alexa sedari tadi bersiap-siap untuk pergi ke acara sekolah. Di bawah sana Rio sedang menunggunya sambil berbincang-bincang dengan Clara.

Setelah merasakan dirinya sudah cukup oke, ia pun keluar dari kamar dan berjalan menuruni tangga rumahnya.

Rio yang tengah berbincang-bincang dengan Clara terkejut dengan kehadiran gadis yang ada di depannya itu. Bagaimana tidak, gadis di depannya itu berbeda 180 derajat dari biasanya. Saking terpanahnya cowok bersetelan kaos putih dilapisi jas hitam dan celana jeans itu tidak bisa mengalihkan pandanganya dari Alexa.

"Sadar woi, sadar!" ucap Alexa menyadarkan Rio.

"Ehh? iya sorry." Rio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "gimana?udah siap?" tanyanya pada Alexa.

"Hmm."

"Yaudah, tante saya permisi dulu yah. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam. Hati-hati, jangan ngebut, pulangnya jangan ke malaman." ucap Clara memberitahukan keduannya.

"Iya mah, iya."

CHOOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang