Bel tanda pulang pun berbunyi menandakan pelajaran telah berakhir. Setelah berdoa bersama mereka semua langsung berhamburan keluar kelas.
"Eh, bentar dulu."
"Apaan?"
"Ke rumah gue yuk?"
"Ngapain?"
"Gue mau bikin kue dan kalian rasain, enak apa enggak. Resepnya kemarin gua dapat dari internet." sontak ucapan Alicia membuat mereka mendadak diam dan langsung berpikir untuk membuat alasan agar bisa menolak ajakan Alicia.
"Eh sorry yah Alicia sayang... Gue bukannya gak mau, tapi gue udah dijemput nyokap. Bye." Tya akhirnya berlari sekuat tenaga meninggalkan mereka bertiga.
"Eh Alicia, gue juga gak bisa udah dijemput sama cowok gue."
Setelah mereka pergi barulah Alicia tersadar. "Tapikan Tya bawa mobil sendiri, nah si Syafa sejak kapan punya pacar? Wahh... Nipu gue tuh dua makhluk goib," Alicia lalu melirik ke samping, mendapati Alexa yang hanya diam.
"Nah tinggal lo nih."
"Eh? Gue gak bisa, gue udah mau telpon jemputan."
"Yah, jadi gak bisa dong?" Alexa hanya mengangguk-angguk.
"Wah, jangan bohong lo tai! Lo kan baru mau nelpon, jadi masih bisa cencel. Udaah ayok..., lagian biasanya lo bawa motor ke sekolah." Alicia pun menarik paksa tangan Alexa.
"Iya motor gue rusak, babi."
"Santai aja, bang kura-kura gak akan bisa lari." Alexa memutar bola matanya malas karena pembicaraan Alicia yang tidak nyambung.
"Eh tunggu dulu, gue mau buang air kecil. Lo deluan aja ke parkiran, tungguin gue. Jangan kabur! Awas yah, nanti gue--, ah nanti aja bicaranya gue udah gak tahan."
"Ck! gak jelas tuh anak," dan ketika Alexa berbalik, ia tak sengaja menabrak seseorang.
"Aduh, sorry gak sengaja. Lagian lo berdiri di belakang gue!" ucap Alexa tanpa melihat orang yang ditabraknya.
"Hah? Apa? Bukannya lo yang salah ya?" ucap orang tersebut yang tidak lain adalah Rio, ketua OSIS SMA Harapan.
"Heh ketua OSIS! Jelas-jelas lo yang salah. Udah tau gue ada di depan, ngeyel lagi!" ucap Alexa dengan penuh emosi.
Alicia yang sudah selesai dengan pekerjaannya itu pun melihat ada dua sosok manusia yang sedang berseteru tidak jelas, ia pun langsung berlari ke arah mereka.
"Hai Rio!" sapa Alicia yang ditanggapi dengan senyum oleh Rio.
Alicia pun berbalik kepada Alexa
"Ngapain sih lo? Bikin malu keluarga aja.""Boker. Sejak kapan kita keluargaan?" Alicia pun memutar bola matanya malas kemudian berbalik kepada Rio.
"Ehh Rio sorry yah teman gue emang gitu, rada geser otaknya." ucap Alicia dengan debaran jantung yang sangat kencang
"Iya." jawab Rio singkat padat dan jelas.
"Kalau gitu kita deluan yah... Bye."
Mereka akhirnya berjalan meninggalkan Rio menuju parkiran mobil dengan Alicia yang terus berbicara tidak jelas, menyebabkan kuping Alexa memanas.
"Lo ya, benar-benar freak. Lo tau? Dia itu cowok populer di sini, most wanted, ketua OSIS, dipuja-puja, dan lo malah gituin dia? WTF coy."
"Selaw."
"Yee si tai. Buruan masuk." perintah Alicia pada Alexa ketika sudah sampai di depan mobilnya.
👭👭
Sampailah mereka sekarang ditempat tujuan. Alicia buru-buru menekan klakson mobilnya agar satpam di rumahnya segera membukakan pagar.
Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah Alicia yang agak sedikit besar diantara keempat bersahabat itu.
"Yaudah lo tunggu aja di sini, gue mau ganti baju dulu bentar." Alexa hanya mengangguk sebagai jawaban.
Setelah beberapa menit Alicia mengganti pakain, akhirnya Alicia turun untuk menghampiri Alexa yang sedang asyik memainkan ponselnya.
"Lo mau nunggu di sini atau mau ikut gue ke dapur?" tanya Alicia.
Alexa mendongak untuk melihat Alicia "Gue di sini aja, mager." Alicia hanya berdehem dan beranjak pergi.
Namun langkahnya terhenti saat Alexa kembali berbicara "Eh gue mau nonton film Korea di tv lo ya? Soalnya kemarin gue baru beli CD."
"Hmm, serah lo deh mau ngapain." jawab Alicia dengan cepat dan langsung pergi ke dapur.
Setelah hampir satu jam lebih Alicia berkutit di dapur, ia pun keluar dengan membawa sepiring kue di tangannya.
"Lah, filmnya belum selesai?" tanya Alicia yang begitu keluar langsung mengarah ke televisi, "Lama banget yah?" lalu menoleh ke arah Alexa dan seketika itu juga tawa Alicia meledak, piring yang dipegangnya tadi hampir jatuh karena saking kencangnya tertawa.
"Eh, bad girl nangis nonton ginian? Gimana sih." ejek Alicia yang masih tertawa.
"Diam pe'a, gak lucu." jawab Alexa yang tersedu-sedu karena menangis.
"Abis lo gak pernah nunjukin yang ginian sama kita-kita, gue cuma tau lo suka drakor gitu tapi--, ahh udahlah gak penting, yang terpenting sekarang coba dulu kue bikinan gue." Alicia pun menyodorkan sepiring kue buatannya kehadapan Alexa dan seketika itu juga Alexa langsung menegang.
"Nanti aja deh Ci." tolak Alexa.
"Sekarang! gue maunya sekarang."
Dengan berat hati Alexa pun mengambil satu potongan kue yang dibuat Alicia dan memasukkan ke dalam mulutnya secara perlahan. Raut wajah dan ekspresi Alexa sekarang sudah tidak dapat ditebak lagi.
"Please.. Jangan racunin gue." ucap Alexa setelah berusaha menelan kue yang diberikan Alicia padanya.
"Gak enak yah?" tanya Alicia dengan raut wajah sedih.
"Sangat, anjing." jawab Alexa.
___________________________________
Jangan lupa vote dan komen😊
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE
Teen FictionMemiliki kenangan yang buruk bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan, sama halnya dengan Alexa. Memiliki kenangan masa lalu dapat mengubahnya menjadi sosok yang berbeda. Hingga ia mengenal Rio Alfatah, cowok super menyebalkan dengan tampang sok cool...