Salah satu bistro tempat biasa Rio makan tampak sangat ramai saat ini. Desain klasik yang menyediakan beragam makanan Perancis tersebut memang cukup terkenal dengan rasa lezatnya. Mata Rio berusaha mencari meja kosong yang bisa ia duduki bersama Alexa dan untung saja masih ada satu tempat kosong.
"Nah di sana masih kosong, kita duduk di sana aja." ucap Rio sambil menunjuk meja kosong yang berada di pojok kiri.
Setelah itu merekapun duduk di sana menunggu salah satu pelayan datang untuk menanyakan pesanan mereka.
"Jadi lo suka kesini?"
"Iya, gue suka kesini. Makanannya enak-enak terus tempatnya cukup nyaman sih menurut gue meski keliatannya sekarang lagi ramai." ucap Rio sambil tersenyum.
Tiba-tiba saja pelayan datang membawa sebuah pena dan kertas untuk mencatat pesanan mereka.
"Mau pesan apa adik-adik ini?" tanya pelayan tersebut dengan ramah.
Rio lalu melihat menunya, "Saya pesan beef bourguinon, creme brulee, caramel mochacino." lalu Rio melirik Alexa, "Lex, lo pesan apa?" tanya Rio.
"Croque monsieur, minumnya samain."
"Ok, mbak kita pesan beef bourguinon nya 1, creme brulee 1, croque monsieur 1, caramel mochacino 2." ucap Rio kemudian pelayan tersebut kembali mengulang pesanan mereka. Setelah merasa mantap, pelayan itupun pergi.
"Oh iya, masalah belajar ini gimana? Gue takutnya bu Nuri nanyain gue lagi terus gue gak tau nanti yang ada kita kena hukum." ucap Alexa dengan begitu cemasnya.
"Tumben Bu rajin? Kesambet apa?" ucap Rio meledek.
"Ah tai, serius gue."
"Lo bisanya kapan?"
"Besok."
"Gue join ya?" mendengar suara dari seseorang mereka berdua pun berbalik.
"Eh Diandra, boleh kok join aja." ucap Alexa ketika mendapati orang yang ingin duduk bersama mereka adalah Diandra.
"Maaf ganggu kalian"
"Gak papa kaliii"
Sementara Rio hanya diam tidak menanggapi pembicaraan mereka sama sekali dan malah melihat Diandra dengan tatapan sinisnya hingga pesanan mereka datang, Rio hanya diam.
"Mbak, saya pesan satu lagi yang kaya gini." ucap Diandra pada pelayan yang datang membawa nampan makan.
Pelayan itupun mengangguk dan mencatat pesana Diandra kemudian kembali lagi melakukan aktifitasnya.
"Oh, iya gue senang banget ketemu kalian berdua. Tadinya gue pengen coba-coba aja sih makan di sini, eh tau-taunya malah ketemu sama kalian senang deh rasanya. Kalian emang suka makan di sini?"
"Emm gue---" kalimat Alexa terpotong ketika Rio berdiri.
"Lex, kita pulang sekarang." ucap Rio.
"Ehh tapi makanannya?"
"Kalau lo mau bungkus, bungkus aja."
"Lo aneh deh," kemudian Alexa menatap Diandra, "Dian, gue balik deluan ya, gak tau nih si Rio kesambet apa tiba-tiba pengen pulang." Diandra hanya mengangguk kemudian tersenyum kecut.
Alexa dan Rio pergi meninggalkan Diandra yang sedang menatapnya nanar.
"Maaf Yo, untuk kesekian kalinya lo harus patah hati lagi." ucap Diandra kemudian tersenyum.
👭👭
Sesampainnya mereka di tempat parkir, Alexa lalu melepaskan tangan Rio yang daritadi digenggaman erat oleh Rio.
"Lo kok aneh sih?! Asal lo tau itu makanannya tadi mubazir."
"Udah gue bilang kalau mau bungkus yah bungkus aja!"
"Tap--"
"Ck! Udahlah lama lo!" Alexa tercengang saat Rio membentaknya entah karena apa padahal ucapan Alexa tidak ada salahnya tapi kenapa Rio jadi berubah semenjak Diandra datang? Apakah lelaki itu menyembunyikan sesuatu dari Alexa? Alexa membatin. Tapi kenapa ia harus mengetahui apa yang disembunyikan Rio? Toh dia hanya seorang teman biasa bagi Rio atau bahkan bukan siapa-siapa.
Alexa akhirnya berjalan menuju motornya. Nampak ada rasa canggung didirinya saat berjalan dengan dengan Rio, bukan karena apa-apa, siapapun akan merasakan posisi itu jika dia sedang menjadi Alexa. Dibentak secar langsung karena tidak melakukan kesalahan apa-apa membuatnya jengkel setengah mati dan akhirnya berujung pada aksinya yang bungkam dan merasakan suasana canggung. Alexa sebenarnya ingin memarahi cowok yang ada di depannya itu tapi ia sadar sepertinya cowok itu sedang sensi jadi dia mengurungkan niatnya.
Alexa menaiki motornya lalu menyalakan mesinnya dan langsung menancap gas. Dia menjadi kesal sendiri dengan tingkah Rio yang labil seperti anak kecil. Tadi ketawa, sekarang marah, dan diam.
Rio diam saat melihat motor Alexa pergi tanpa menunggunya, ia tahu bahwa cewek itu sedang marah karena tiba-tiba membentaknya dan ia akan meminta maaf jika ia bertemu dengan cewek itu. Semua ini karena Diandra yang datang dan membuat moodnya jadi hancur.
👭👭
Rio sudah sampai di rumah sejak sepuluh menit yang lalu, ia berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas. Dia membuka pintu kamar kemudian masuk dan merebahkan dirinya di kasur itu. Tiba-tiba saja dirinya teringat dengan wajah gadis yang selalu menghantui pikirannya selama beberapa tahun belakangan ini.
Najwa. Gadis yang begitu ia cinta kini sudah tenang di atas sana, namun kenapa sulit sekali melupakan gadis tersebut. Sifatnya yang lemah lembut, wajahnya yang polos membuatnya sulit melupakan Najwa. Beda halnya dengan Alexa, gadis itu adalah berandalan, suka tawuran dan perusuh di sekolah namun kenapa dia bisa sampai sedekat ini dengan Alexa? Bahkan ia nyaman dengan gadis itu. Ia juga bahkan bisa melupakan tentang Najwa bahkan sampai sekarang jika ia memikirkan Najwa, ia juga memikirkan gadis itu.
"Argg.." Rio berteriak lalu mengusap kepalanya yang begitu pening karena urusan perempuam.
"Bang, lo kenapa?" tiba-tiba sosok adik sepupunya datang dan langsung masuk ke kamar Rio.
"Diam lo bocah"
"Alah paling masalah cewek. Ya gitu deh, kaum adam selalu pusing dengan urusan cewek. Lagian nih ya, gue ini bukan bocoh lagi, tinggal mengitung bulan gue udah masuk SMA jadi gue udah paham tuh tentang kisa cinta yang dramatis." Aan ikut berbaring di samping Rio seraya menatap langit-langit kamar Rio
"Ah gak jelas lo pe'a. Untung kalau lulus, kalau nggak? Idih jangan harap bisa dekat-dekat gue lagi."
"Laknat lo bang! Siapa lagi ada yang mau jadi adek lo? Untung gue mau, kurang bersyukur lo punya adik seganteng gue."
"Idih najis, sana keluar. Gue mau mandi, pusing gue liat lo."
"Awas lo bang, takkan ku biarkan engkau bahagia." Aan kemudian turun dari kasur kemudian keluar dan membanting pintu kamar.
"AAN BANGSAT WOI." teriak Rio.
"RIO GAK BAIK NGOMONG KASAR SAMA ADIK SENDIRI!" teriak Mama Rio dari lantai bawah membuat Rio bergidik ngeri.
__________________________________
Sekian terima kasih ok jangan lupa vote dan komen. Wassalamualaikum.
![](https://img.wattpad.com/cover/98157087-288-k681431.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE
Novela JuvenilMemiliki kenangan yang buruk bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan, sama halnya dengan Alexa. Memiliki kenangan masa lalu dapat mengubahnya menjadi sosok yang berbeda. Hingga ia mengenal Rio Alfatah, cowok super menyebalkan dengan tampang sok cool...