Tya berada disalah satu tempat makan yang bisa dibilang cukup ramai. Ia duduk dengan orang yang tadi ditemuinya di parkiran sekolah.
Sewaktu di parkiran tadi Gerry mengajak Tya makan di restoran. Mereka sekarang sedang duduk berdua di meja dekat jendela, menunggu pesanan datang.
"Udah gak perlu pikirin orang yang gak mikirin lo sama sekali." Gerry akhirnya angkat bicara, lelah melihat Tya yang terus cemberut dan tidak mengatakan sepatah kata sama sekali.
"Siapa juga yang mikirin dia?" Tya mendongak, dan menatap Gerry.
"Tuh buktinya wajah lo ditekuk terus. Senyum dong," Tya memutar bola matanya dan tak urung juga tersenyum, "nah gitu dong." ucap Gerry kemudian mengusap kepala Tya.
Pesanan mereka pun datang, pelayan langsung menyajikan makanan di depan meja masing-masing. Gerry lalu tersenyum ramah kepada pelayan itu dan pelayan pun pergi.
"Tya?"
"Hem?"
"Lo pergi bareng siapa ke ultah sekolah?"
"Gak tau. Gak ada yang ngajak."
"Sama gue mau?" Tya mendongak, kemudian mengangguk setuju.
"Ok, gue jemput."
👭👭
Rio membuka pintu lalu masuk ke dalam kamar yang bernuansa abu-abu, ia membuang tasnya kesembarang tempat dan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Ia menatap langit-langit kamar, ingatannya jatuh pada saat dirinya bersama Alexa di parkiran dan berakhir dengan mereka pulang bersama.
Ia kemudian membalikan badanya dan teringat akan sesuatu yang harusnya tidak boleh ia lupakan. Rio lalu beranjak dari tidurnya dan mengusap kasar kepalanya.
"Astaga gue kok lupa sih, ck!" setelah itu ia berjalan untuk mengambil telepon gengamnya yang berada di tas
Ditemukanya telepon itu, ia langsung mencari kontak salah satu sahabatnya, berharap temanya itu masih berada di daerah sekolah.
"Halo Ger, lo dimana?" tanya Rio ketika telponnya sudah tersambung dengan Gerry.
"Tempat makan biasa."
"Gue kira lo di dekat sekolah." ucap Rio dengan nada kebingungan.
"Kenapa emang?"
"Gue hari ini ada janji sama Tya, tapi gue lupa. Gue takutnya dia nunggui gue."
"Lo gak usah khawatir, dia sama gue."
"Serius? Yaudah gue tutup." setelah itu sambungan diputus tanpa membiarkan Gerry berbicara lagi.
Rio kembali berbaring ditempat tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Namun ketika matanya hampir saja tertutup, seseorang masuk dan langsung menjatuhkan badanya ke atas kasur.
"Anjing, gue kaget sumpah." Rio mendapati Fadel dengan tampang watadosnya. "Lo kenapa ke sini?" Rio beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan untuk membaringkan badanya dikarpet berbulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/98157087-288-k681431.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE
Teen FictionMemiliki kenangan yang buruk bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan, sama halnya dengan Alexa. Memiliki kenangan masa lalu dapat mengubahnya menjadi sosok yang berbeda. Hingga ia mengenal Rio Alfatah, cowok super menyebalkan dengan tampang sok cool...