17

66 11 0
                                    

Tya berjalan di koridor sekolah yang sudah tampak sepi, tidak ada lagi siswa-siswi yang berkeliaran. Hari ini adalah hari yang sangat menyebalkan baginya. Untuk pertama kalinya ia terlambat datang ke sekolah, untung saja ia dapat masuk dengan melewati gerbang belakang.

Dia berjalan sambil melirik ke kanan dan ke kiri berjaga-jaga jika ada guru piket yang melihat dan akan menghukumnya untuk kesekian kalinya.

Bruk!

Tya terjatuh sama halnya dengan orang yang ia tabrak. Ia merutuki nasibnya sudah terlambat, juga menabrak seseorang. Masih untung jika orangnya adalah seorang siswa, kalau guru? Maka matilah Tya.

Tya berdiri secepat mungkin kemudian melihat orang yang ditabrakanya itu masih tetap duduk sambil memandang ke arahnya, ia bersyukur nasib baik masih berpihak pada dirinya. Buru-buru Tya menolong orang itu dengan mengulurkan tangannya.

"Eh, sorry ya gue gak sengaja." ucap Tya seraya menolong orang tersebut.

"Iya, gak papa." orang itu tersenyum manis kepada Tya.

"Yaudah gue pergi dulu." baru saja ia ingin pergi, orang itu lalu menahannya.

"Eh! tunggu dulu," Tya menoleh sambil menaikkan alisnya, "bisa lo anterin gue ke ruang kepsek?" Tya mengerti bahwa gadis itu adalah anak baru, kemudian Tya mengangguk.

Mereka berdua pun berjalan bersama menuju ruang kepsek. Tya terus memperhatikan siswi di sampingnya itu lewat ekor matanya.

"Nama lo siapa?" tanya Tya.

"Diandra Audrey Notonegoro, panggil aja Diandra."

"Ohh, salam kenal Diandra. Nama gue Sartika Putri Anastya, panggil aja Tya." kemudian Tya berhenti tepat di depan pintu ruangan, "Nah, ini ruang kepala sekolah. Lo masuk aja, gue permisi yah." Tya kemudian pergi meninggalkan si anak baru tersebut.

👭👭

Rio sedang menatap guru yang sedang sibuk sendiri menjelaskan di depan kelas. Meskipun ia menatap guru di depannya itu dengan serius, belum tentu dirinya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru itu. Pikirannya malah terfokus oleh gadis yang kemarin malam pergi bersamanya di pesta ulang tahun sekolah.

Senyum di wajahnya terus saja mengembang membuat Fadel yang duduk di samping Rio mengernyit bingung.

"Woi! Ngape lu bengong? Wah, mikirin bokep ya. Ck! Perhatiin Yo yang di depan."

Rio yang lamunanya terusik oleh suara milik Fadel langsung menoleh ke samping, "Sialan lo brisik banget! Siap juga yang mikir aneh-aneh, orang gue dari tadi merhatiin pak Mansyur."

"Lo kira pak Mansyur itu Pevita Pearce?"

"Ck, tau ah brisik lo."

Tok!tok!tok

Suara ketukan membuat semua aktifitas yang ada di kelas terhenti dan membuat semuanya menoleh ke arah pintu. Kepala sekolah pun masuk dengan senyum mengembang.

"Selamat pagi anak-anak, pagi ini saya bawa teman baru untuk kalian." pak Herman tersenyum, "Silahkan masuk nak."

Diandra kemudian masuk dengan senyum terukir di wajahnya. Rio yang sadar bahwa anak baru itu adalah Diandra Audrey Notonegoro, seketika langsung menegakkan duduknya.

"Kenapa lo muncul lagi dihadapan gue?" ucap Rio dalam hati.

👭👭

CHOOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang