Alexa menatap layar ponselnya sambil menghela nafas. Diletakkannya ponsel itu di atas nakas lalu berjalan untuk mengambil buku cetak IPA setelah itu Alexa keluar kamar untuk menemui seseorang yang sedari tadi menunggunya.
Gadis yang menggunakan celana jeans serta baju kaos berwarna hitam polos itu terus berjalan menuruni tangga sambil menenteng buku-buku miliknya.
Prak!!
Alexa menjatuhkan buku itu di atas meja membuat Rio yang sedari tadi fokus memandang ponselnya tersentak kaget. Sedangkan Alexa terlihat biasa-biasa saja seperti tidak melakukan kesalahan apapun.
Alexa duduk kemudian mengambil ikat rambut yang ia simpan di saku celana lalu mengikat rambutnya. Rio yang sedang memperhatikan Alexa pun terkejut karena Alexa nampak begitu cantik dan unyu.
"Lo kenapa?" tanya Alexa ketika melihat Rio yang menatapnya dengan intens.
"H-hah gu....gue gak kenapa-kenapa kok." jawab Rio yang gugup karena ketahuan sedang memperhatikan Alexa.
"Oh gue kira."
"Yaudah kita mulai." Rio kemudian membuka buku cetak milik Alexa dan mulai menerangkan satu persatu materi yang ada dibuku itu.
Alexa memperhatikan bukunya sambil mendengarkan instruksi dari Rio menghela nafas gusar karena apa yang dijelaskan lelaki itu sama sekali tidak masuk di otaknya. Mungkin ada, tapi itu hanya sedikit. Alexa menatap Rio yang sedang menjelaskan materi-materi yang ada dibuku tersebut, seulas senyum terukir di wajahnya kala memandang Rio yang sedang serius menjelaskan.
"Kalau diperhatiin Rio itu ganteng juga sih, gak begitu nyebelin juga." batin Alexa.
"Jadi lo paham gak?" Rio menoleh ke arah Alexa dan mendapati gadis tersebut sedang memperhatikannya.
Pandangan mereka saling bertemu membuat debaran jantung keduannya berpacu kencang tidak ada yang mengalihkan pandanganya satu sama lain hingga suara dari dapur membuat mereka berdua sadar.
"So-sorry lo bilang apa tadi?" tanya Alexa yang gugup seketika.
Rio berdehem berusaha menetralisir detak jantungnya, "Jadi lo paham gak yang tadi?" tanya Rio untuk yang kedua kalinya.
"Paham kok." jawab Alexa dengan pedenya padahal ia sama sekali tidak mengerti karena sibuk memperhatikan Rio yang tadi menjelaskan.
"Yaudah coba lo kerjain soal ini!" perintah Rio yang ingin menguji coba apakah Alexa benar-benar paham atau tidak.
Sontak Alexa membulatkan matanya menatap sekilas Rio kemudian menggaruk tengkuknya dan berakhir mengambil pulpen yang berada di samping Rio membuat Rio yang sedang memperhatikan Alexa mengernyit bingung.
"Yang ini yah?" tanya Alexa yang berusaha tampak biasa-biasa saja.
"Iya yang itu coba lo kerjain." Alexa memperhatikan soal tersebut kemudian mulai mencoba menulis apa yang diinginkan soalnya.
"HUAHHH GUE GAK TAUUU." Alexa berteriak sangat kencang untung saja papa dan mamanya tidak ada di rumah, kalau ada dia pasti sudah kena marah.
"Astaga Alexa... Jadi dari tadi lo merhatiin apa hah?! Gue udah ngomong banyak, ngejelasin materi ini panjang kali lebar, dan lo gak ngerti? Emang tadi lo merhatiin apa?" ucap Rio sambil menatap Alexa tajam.
"Lo" jawab Alexa singkat.
"Apa?"
"Ehh, maksud gue lo kenapa marah-marah gak jelas gitu?"
"Marah-marah gak jelas gimana, ya ampun Lexa gue sampai ingin terjung payung sekarang."
"Lo bisa aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE
Novela JuvenilMemiliki kenangan yang buruk bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan, sama halnya dengan Alexa. Memiliki kenangan masa lalu dapat mengubahnya menjadi sosok yang berbeda. Hingga ia mengenal Rio Alfatah, cowok super menyebalkan dengan tampang sok cool...