Pagi yang cerah, matahari terik menyinari ibu kota, alunan suara kendaraan beroda dua dan empat saling beradu seperti nyanyian khitmat yang sudah biasa didengar oleh masyaralat Indonesi yang tinggal di daerah padat penduduk.
Meski pagi cerah namun sayang sekali pagi yang cerah itu tidak seperti nasib Alexa. Di pinggir jalan Alexa merenungi nasib akibat motornya yang tiba-tiba mogok sendiri tanpa sebab, selalu saja begini setiap motornya harus mogok disaat-saat yang tidak tepat. Alexa membuang nafas kasar menatap motornya.
"Kayanya gue harus beli motor baru nih kalau gini terus." Alexa kemudian menatap jalan yang kian memadat sambil berkacak pinggang.
"Gue harus ngapai Ya Allah?" tanya Alexa sambil matanya mengitari jalanan.
"Lo kenapa?" tiba-tiba suara dari belakang Alexa membuatnya berbalik.
Alexa mendapati Rio sedang berada di atas motor sambil membuka helmnya.
"Eh Rio kebetulan banget nih, anterin gue pulang, motor gue mogok lagi" ucap Alexa.
"Mau gue telponin lagi gak teman gue yang kemarin?"
Alexa mengguk, "Boleh deh boleh."
"Yaudah sebelumnya kita nitip dulu deh motor lo di warung seberang." Alexa mengguk tanda setuju.
Rio langsung menelpon temannya yang kala itu juga pernah memperbaiki motor Alexa. Mereka berduapun membawa motor Alexa ke warung yang berada di pinggir jalan untuk menitip motor Alexa.
"Makasi banyak yah Bu." Alexa berterimakasih pada ibu-ibu pemilik warung itu.
Setelah berterimakasih, Alexa kemudian menaiki motor Rio, untung saja ia tidak memakai rok tapi memakai celana jeans yang memang ia pakai jika akan berkendara motor dan setelah itu ia akan menggantinya dengan rok jika sudah sampai di sekolah.
"Makasih Yo udah nolongin, sorry ngerepotin." ucap Alexa dengan suara yang dibesarkan karena motor Rio yang melaju sangat kencang.
"Santai aja gue kan baik."
Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan sama sekali hingga keduanya sudah memasuki pekarangan sekolah dan menuju ke parkiran motor.
Siswa-siswi yang melihat kejadian tersebut pun kaget melihat Rio dan Alexa yang bergoncengan belum lagi di sepanjang jalan Alexa berjalan berdampingan dengan Rio membuat banyak orang yang membicarai mereka.
"Gue gak percaya Rio jalan sama Alexa."
"What! Ketua OSIS kita jalan sama anak berandalan."
"Liat tuh jalang iyuwh gak tau malu banget."
"Idih sok cantik banget deh tuh Alexa."
Dan masih banyak lagi bisik-bisikan dari siswa-siswi yang ada di sepanjang koridor membuat Alexa yang mendengarnya seketika ingin mematahkan tulang mereka jika saja ia tidak ingat kata-kata mamanya yang memintanya untuk berubah perlahan-lahan.
"Sabar Alexa orang sirik mah gitu." bisik Rio sementara Alexa hanya mengakat bahunya tanda tidak peduli.
"Bodo."
"Ini sih baru pemula, belum lagi kalau kita pacaran." mendengar perkataan Rio Alexa lantas berhenti berjalan.
"Hah?" ucap Alexa.
Rio berbalik melihat Alexa "Hahaha gak gak." mendengar ucapan Rio Alexa lantas berjalan mendekati Rio sambil menyiapkan ancang-ancang untuk memukulinya.
Rio yang mengetahui maksud terselubung Alexa langsung berjalan mundur sementara Alexa mempercepat jalannya.
"Awas lo Rio." ucap Alexa sambil mempelototkan matanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/98157087-288-k681431.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE
Teen FictionMemiliki kenangan yang buruk bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan, sama halnya dengan Alexa. Memiliki kenangan masa lalu dapat mengubahnya menjadi sosok yang berbeda. Hingga ia mengenal Rio Alfatah, cowok super menyebalkan dengan tampang sok cool...