Alexa memalingkan wajahnya saat melihat Rio lewat dengan tampang sok coolnya, dalam hati Alexa berkata sok keren banget sih tu orang. Sumpah demi apapun Alexa tidak pernah melihat orang semunafik Rio.
Sekarang Alexa sedang berada di kantin, duduk dengan santai sambil menyeruput jus apel favoritnya. Ia kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin karena sedari tadi tidak menemukan ketiga sahabatnya itu. Karena sewaktu bel istirahat tadi berbunyi, Alexa langsung ngacir deluan ke kantin meninggalkan sahabat-sahabatnya.
Ketika pandangannya sedang mencari-cari ketiga sahabatnya, ia tidak sengaja menjatuhkan pandanganya ke meja yang sedang diduduki Rio dan kawan-kawan yang tengah asik berbincang-bincang.
Rio yang sudah malas dengan percakapan kedua temannya yang tidak berfaedah pun memalingkan wajahnya kearah lain, dan matanya melihat ada Alexa yang sedang memperhatikannya dari arah jauh.
Rio melihat tatapan tidak suka yang ditujuka Alexa padanya. Dia baru sadar bahwa hari ini ia akan meminta maaf dengan Alexa atas ucapannya kemarin.
Melihat Alexa yang duduk seorang diri, Rio berdiri dan berjalan menghampiri Alexa yang berada di pojok kiri tempat yang sering ia duduki bersama sohibnya. Siswi yang ada di kantin pun mulai menjerit histeris melihat Rio berjalan menghampiri Alexa yang sedang duduk sambil mendengar musik.
"Ekhem." suara deheman Rio tidak menyadarkan Alexa yang sedang menggunakan headset dengan volume suara paling tinggi sambil memejamkan mata.
Rio akhirnya duduk di depan Alexa yang sedang bersenandung ria, ia tidak tahu jika Rio sedang duduk sambil menatapnya. Melihat Alexa yang belum sadar akan kehadirannya itu membuat Rio geram dan langsung menarik headset yang menyumpal di telinganya.
Alexa sadar ada seseorang yang sedang mengusik ketenangannya. Karena kesal, ia kemudian membuka matanya dan betapa terkejutnya ia melihat Rio sedang duduk di bangku depannya sambil menatap dirinya.
"Apaan sih lo?" tanya Alexa sinis karena ketenangannya diusik oleh Rio.
"Sorry." satu kata yang diucapkan Rio.
"Sorry, sorry gigi lu nungging," Alexa mati-matian menahan amarahnya. "Lo ngefans yah sama gue? Mau minta tanda tangan? Atau...foto bareng? Kalau lo mau itu gue kasih, asal lo jangan ganggu-ganggu gue."
"Bukan gitu, gue cuma mau minta maaf soal kejadian kemarin." siswa siswi yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua tidak percaya dengan Rio yang meminta maaf kepada Alexa.
"Apa? Lo mau minta maaf? Hahahah.."
"Gue sirius."
Setelah ucapan Rio barusan, bel tanda masuk pun berbunyi membuat semua siswa siswi langsung berhamburan keluar dari kantin dan masuk ke kelasnya masing-masing
Alexa langsung berdiri dan menatap Rio kemudian pergi meninggalkan cowok yang sedang menatapnya bingung. Setelah beberapa langkah, Alexa berbalik dan mengangkat jari tengahnya yang terdapat hansaplast untuk Rio.
"Cih, dasar cewek berandal." kesal Rio setelah mendapatkan perlakuan yang tidak baik oleh gadis itu.
Padahal niatnya sangat baik dan tulus ingin meminta maaf kepada Alexa atas kejadian kemarin, tapi dia malah mendapatkan perlakuan seperti itu. Demi apapun Rio tidak ingin lagi berurusan dengan orang yang bernama Alexa Dheannova.
👭👭
Tok...tok...tok!
Suara ketukan pintu terdengar dari luar menyadarkan semua orang yang ada di dalam ruangan itu dan melirik kearah pintu yang tadi di ketuk oleh seorang murid.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE
Teen FictionMemiliki kenangan yang buruk bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan, sama halnya dengan Alexa. Memiliki kenangan masa lalu dapat mengubahnya menjadi sosok yang berbeda. Hingga ia mengenal Rio Alfatah, cowok super menyebalkan dengan tampang sok cool...