Angin sore berhembus kencang menerpa kedua insan yang sedang dalam perjalanan pulang itu. Di atas motor, keduanya saling diam tidak ada yang berbicara sedikitpun. Langit-langit senja sudah menampakkan warna jingganya yang begitu indah hingga akhirnya motor milik Rio masuk ke dalam kompleks perumahan Alexa.
"Lexa, gue minta maaf." Rio pun akhirnya membuka suara.
Alexa masih diam sibuk memikirkan apa yang akan Rio ucapkan selanjutnya.
"Gue serius pengen minta maaf sama ucapan dan perlakuan gue yang kemarin-kemarin sama lo," Rio berhenti berbicara ketika motornya sudah sampai di depan rumah Alexa.
Rio turun dari motornya kemudian membantu Alexa turun.
"jadi, lo mau gak maafin gue?" Tanya Rio lagi saat mereka berjalan masuk ke rumah Alexa.
Karena kelihatannya Rio serius dengan ucapannya barusan, akhirnya Alexa menerima permintaan maaf lelaki tersebut. "Yaudah gue maafin. Awas lo kalau ngulang lagi, gue pites lo"
Rio kemudian mengetuk pintu depan rumah Alexa dan sesaat sesudah mengetuk pintu, terdengar suara sesorang sedang berjalan ingin membukakan pintu.
Pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang menggunakan daster cokelat ala ibu-ibu rumahan dengan senyuman yang terukir di wajah.
"Neng Lexa kenapa?" Ucap bi Suti selaku pembantu rumah tangga di rumah Alexa.
"Alexa jatuh Bi." Ucap Alexa sendu.
"Aduh kasiahan, mangga lebet neng."Ucap bi Suti lalu memberikan jalan untuk masuk.
Alexa kemudian masuk dan duduk di sofa rumahnya dibantu oleh Rio.
"Duduk dulu yah, biar Bibi buatin minuman sekalian ambilin obat buat luka neng Lexa." Rio pun duduk di samping Alexa yang tengah meniup-niup luka di tangannya.
"Duh makasih banyak deh Rio udah mau nolong gue, gue kira lo gak mau nolongin dan malah pergi gitu aja."
"Hahaha enggak lah, biar gini-gini juga gue masih berperi kemanusiaan." Ucap Rio sambil tertawa.
Bi Suti pun datang membawa minuman serta kotak P3K untuk Alexa dan Rio
"Kenapa neng bisa sampai jatuh?" Tanya bi Suti yang sedang meletakkan minuman dan kotak P3K di meja.
"Panjang deh Bi ceritanya" Jawab Alexa.
"Yaudah kalau begitu Bibi ke dapur dulu, mari den." Ucap bi Suti kemudian pergi masuk ke dapur.
"Lo minum dulu deh minumannya" Ucap Alexa pada Rio.
"Mana kaki lo" Ucap Rio mengabaikan ucapan Alexa lalu menarik pelan kaki Alexa yang luka.
"Ehhh lo mau ngapain?!" Tanya Alexa kaget karena kakinya yang langsung diangkat naik ke atas paha Rio.
"Udahh lo gak usah banyak nanya" Rio kemudian mengambil kotak obat yang ada di meja lalu mengobati kaki Alexa yang terluka.
Rio dengan cekatan mulai mengobati luka cewek itu yang berada di lutu dan setelahnya pindah ke tangan. Alexa dengan serius memperhatikan setiap pergerakan yang dilakukan cowok di depannya itu.
"Selesai." Lalu kemudian Rio mendongak untuk melihat Alexa dan seketika itu pula pandangan mereka saling bertemu.
Tidak ada yang berniat memalingkan wajahnya sama sekali. Kedua bola mata mereka saling bertemu dan tidak ada yang melepaskan sama sekali.
"Ekhem" Suara deheman dari arah pintu pun menyadarkan mereka.
Tya berdehem ketika ia dan Alicia serta Syafa melihat kejadian yang begitu menyayat hatinya, rasa perih ketika melihat orang yang selama ini ia sukai serta sahabatnya sedari SMA itu saling tatap menatap tanpa berkedip sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE
Teen FictionMemiliki kenangan yang buruk bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan, sama halnya dengan Alexa. Memiliki kenangan masa lalu dapat mengubahnya menjadi sosok yang berbeda. Hingga ia mengenal Rio Alfatah, cowok super menyebalkan dengan tampang sok cool...