Dengan emosi yang membara Alexa melajukan motornya membelah jalanan. Gadis itu benar-benar marah sekarang, mengetahui kenyataan bahwa Flora-lah yang melakukan semua ini. Persis sekali dengan dugaannya, Flora, gadis itu tidak pernah menepati janjinya dan tidak pernah sadar akan kelakuannya yang selalu memancing emosi, kerjanya hanya mencari gara-gara dan Alexa benar-benar muak dengan gadis itu, beraninya main keroyokan seperti cabe-cabean. Alexa jengah dan kali ini dia sendiri yang akan mengakhirinya.
Sewaktu ia SMP dulu, Alexa bertemu dengan Flora yang sedang menindas seseorang. Alexa yang anti terhadap penindasan langsung mendatangi Flora dan teman-temanya. Flora dengan sikap keras kepalanya tidak mau meminta maaf dan malah menjambak rambut Alexa. Alexa yang marah kemudian membalas perbuatan Flora dan akhirnya terjadi perkelahian yang sampai sekarang tidak usai-usai dan malah melibatkan teman SMA Alexa, karena menurut Flora siapapun yang berkawan dengan Alexa akan menjadi musuhnya dan begitulah awal mula permusuhan Flora dan Alexa terjadi. Alexa tak habis pikir cewek itu melakukan tindakan sehina ini hanya karena dendam masa lalunya terhadap Alexa.
Alexa memarkir motornya tepat di sebuah bangunan yang berada di seberang jalan besar yang jarang dilalui. Bangunan itu merupakan markas Flora dkk. Bangunannya tampak sepi tapi Alexa tetap memasukinya berharap menemukan Flora di sana. Alexa bahkan tidak merasa takut jika dia akan dihajar habis-habisan dengan teman-teman Flora.
Alexa mendorong pintu di hadapannya secara kasar. Ia tersenyum sinis tatkala menemukan Flora sedang duduk di sebuah kursi sedang menatapnya dengan penuh penghinaan. Tidak ada orang sama sekali di sana, hanya ada Flora dan sekarang ada Alexa juga.
"Welcome Alexa." ucap Flora sambil merentangkan tangannya. Alexa tidak menanggapi dan masih menatap Flora dengan tajam, "Dilihat dari gaya lo, sepertinya lo udah tau siapa yang masukin teman lo ke rumah sakit."
"Bacot." Alexa menatap geram pada Flora, "Mau lo apa, hah?! Jangan jadi pengecut yang beraninya main borong doang lo. Cuma karena masa lalu kita gak baik jangan libatin teman-teman gue! Urusan lo sama gue, bukan mereka!"
"Gue akan selamanya benci sama lo dan sampai kapanpun gue bakalan benci sama lo. JADI SIAPAPUN YANG DEKAT SAMA LO GUE JUGA BAKALAN BENCI ORANG ITU!" teriak Flora sambil berjalan mendekati Alexa.
Alexa yang terbawa emosi juga berjalan mendekati Flora, "Jadi apa mau lo sekarang?" tanya Alexa.
"Mau gue? Mau gue itu lo berlutut di depan gue sambil berdarah-darah!" Flora langsung memukul Alexa membuat gadis itu mengerang meskipun Alexa jago, tetapi dia juga tetap perempuan.
"Oke kalau itu mau lo." Alexa membalas pukulan Flora secara bertubi-tubi membuat Flora kewalahan karena tidak sempat menyerang balik Alexa.
Flora jatuh terduduk dengan napas tersengal-sengal serta wajah babak belur dan darah yang mengalir dari hidungnya.
"Dengar Flora, gue mau lo hentikan semua ini. Kita ini udah dewasa. Seharusnya bukan kaya gini kita selesaikan masalah. Jadi gue mohon buat lo berhenti ngelakuin apapun yang biasa dilakukan para bocah!" ucap Alexa yang mengatur nafasnya.
"Alexa gue minta maaf,"ucap Flora lirih sambil menutup matanya, "gue ngaku gue salah. Gue cuma nggak terima ada orang yang jauh hebat dari gue waktu SMP dan sepertinya otak SMP gue masih gue bawa. Haha, sekali lagi gue minta maaf."
"Ya, seharusnya begitu. Sorry juga buat kelakuan gue." Alexa tersenyum kemudian dia berpelukan dengan Flora.
*
Rio mengumpat ketika hanya menemukan motor milik Alexa terparkir di jalan. Setelah mendapatkan kabar bahwa Alicia masuk rumah sakit Rio dan teman-temannya sepakat untuk menjenguk Alicia, namun sewaktu di parkiran Rio melihat Alexa berjalan menaiki motornya dengan wajah yang tampak begitu marah. Rio yang khwatir melihat Alexa langsung mengikuti gadis itu, namun di jalan ia kehilangan jejak Alexa dan setelah sibuk mencari hanya motor Alexa-lah yang dia temukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE
Teen FictionMemiliki kenangan yang buruk bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan, sama halnya dengan Alexa. Memiliki kenangan masa lalu dapat mengubahnya menjadi sosok yang berbeda. Hingga ia mengenal Rio Alfatah, cowok super menyebalkan dengan tampang sok cool...