Alexa berjalan masuk ke dalam rumahnya setelah memasukkan motornya ke dalam garasi. Setelah masuk, tubuhnya ia hempaskan pada sofa rumah sambil mengibas-ngibaskan tanganya di depan wajahnya juga menaikkan kakinya di atas meja bak seorang bos besar yang sedang bersantai.
Clara yang mendengar suara motor milik anak gadisnya itu langsung membuatkan minuman dingin untuk Alexa. Begitu jadi ia berjalan keluar dan menemukan anak gadisnya sedang duduk di sofa dengan posis kaki di atas mejaa.
"Ck! Alexa itu kaki kamu turunin." mendengar suara dari Mamanya, Alexa langsung menurunkan kakinya lalu cengar-cengir tidak jelas, "Kamu itu perempuan, harusnya jaga sikap. Gimana kalau kamu pergi ke rumah orang terus sikap kamu kaya gitu? Mau taruh dimana muka Mama."
"Kan ini rumah sendiri Ma, bukan rumah orang lain."
"Iya, tapi kata pepatah 'Ala bisa karena biasa' nah karena keseringan ngelakuin di rumah nanti sampai kebawa-bawa kalau kerumah orang." lalu Clara memberikan minuman dingin yang dipegangnya tadi pada Alexa, "Nih minuman buat kamu." Alexa tersenyum lalu meminum-minuman itu.
"Makasih Ma, mama emang mama paling top markotop deh." lalu Alexa kembali meminum minuman itu.
Clara sangat menyayangi Alexa meski tingkah dan kelakuan Alexa sangat menyebalkan tapi Clara tetap menyayangi anaknya seperti Ibu-ibu yang lain yang anaknya tidak bandel dan melakukan banyak kesalahan. Meski kerap kali di panggil oleh pihak sekolah karena kelakuan anaknya itu, Clara selalu sabar dan selalu menasehati Alexa agar tingkah Alexa bisa berubah menjadi seperti dulu lagi.
Clara tau kisah kelam anaknya itu. Kisah yang mengubahnya anaknya menjadi sosok berandalan, kasar dan temperamental. Clara sangat mengerti tapi ia tidak pernah putus asa untuk menasehati anaknya itu agar Alexa kembali seperti dulu bahkan pada saat anaknya berada di posis yang paling sedih sekalipun ia tidak pernah berputus asa memberi dorongan pada anaknya untuk tetap semangat menjalani semuanya.
Clara tersadar dari lamunannya begitu mendengar suara gelas ditaruh di atas meja hingga menimbulkan suara, "Alexa kamu bikin kaget mama aja" Clara langsung mempelototi Alexa.
"Abis mama ngelamun." Alexa kemudian berdiri, "Oh iya, ma Alexa mau ke kamar dulu mau mandi."
Clara langsung menahan Alexa, "Tunggu dulu duduk dulu, mama mau bilang sesuatu sama kamu." kemudian Alexa kembali duduk percuma saja menolak perintah mamanya, Clara akan bersih keras jika sudah mengatakan sesuatu.
"Apalagi sih maaa?" tanya Alexa.
"Minggu depankan ulang tahun kamu mama sama papa mau ngerayain."
"Apaan deh mah Alexa bukan anak kecil lagi pake acara dirayain segala."
"Bukan tentang anak kecilnya, tapi ini itu bentuk rasa syukur karena kamu diberi umur panjang." Clara membenarkan perkataan Alexa.
"Ya mending kasih makan anak yatim, orang pinggiran, lebih berfaedah. Dari pada rayain, panggil teman-teman segala terus pesata-pestaan." betapa terkejutnya Clara dan Dion yang baru saja datang karena mendengar ucapan Alexa.
"Aduh anak papa udah tobat yah" ucap Dion
Alexa memutar bola matanya, "Apaan sih pa."
"Itu udah dimasukin ke daftar acara kali, jadi kamu gak usah khawatir." Clara berucap memotong pembicaraan antara anak dan Ayah itu.
"Maksudnya?"
"Kamu ya, makin hari otak kamu makin dangkal aja. Iya nanti kita bawa makanan untuk mereka nah pesta buat kamu dan teman-teman kamu juga tetap dilaksanain itung-itung nih supaya kamu lebih dekat sama teman-teman kamu yang lain jagan cuma Alicia, Syafa sama Tya aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE
Teen FictionMemiliki kenangan yang buruk bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan, sama halnya dengan Alexa. Memiliki kenangan masa lalu dapat mengubahnya menjadi sosok yang berbeda. Hingga ia mengenal Rio Alfatah, cowok super menyebalkan dengan tampang sok cool...