Chapter 1: Prologue

3.7K 347 72
                                    


Ding Dong! (tonton video di media lol)

Pagi-pagi sekali, bel apartemen nomor 201 berbunyi berkali-kali. Jungkook bangkit dari meja makan setelah berdebat panjang dengan hyung-hyungnya untuk menentukan siapa yang akan membuka pintu. Dengan langkah gontai, ia berjalan menuju pintu depan dan mengecek intercom sebelum membukanya.

'Aneh, tidak ada siapa-siapa di depan.' batinnya.

"Halo? Siapa disana?" seru Jungkook melalui intercom.

Tidak mendapat jawaban, ia mengernyitkan dahi keheranan. Siapa yang pagi-pagi iseng memainkan bel apartemennya?

Ia memutuskan untuk membuka pintu untuk mencari tahu, namun tidak ia temukan siapapun di depan pintu.

"Jungkook-ah, siapa?" pekik Seokjin dari ruang makan.

"Molla. Sepertinya orang iseng!" sahut Jungkook.

Ia hendak menutup kembali pintu apartemennya ketika matanya menangkap sesuatu yang tergeletak di lantai. Kontan ia membelalak, bola matanya sudah seperti akan keluar dari tempatnya.

"HYUUUUUUNGGGG!!!!" pekiknya histeris.

Tidak butuh waktu lama, suara gedebruk orang-orang yang berhambur ke pintu depan menggema di apartemen tersebut.

"Apa? Ada apa?" tanya Hoseok panik.

Dengan gemetar, Jungkook menunjuk sesuatu yang ada di depan pintu.

"Li-lihat." ucap Jungkook terbata-bata. Sontak semua orang menunjukkan ekspresi yang sama dengan Jungkook tadi.

"A-apa itu?" tanya Taehyung. Jimin yang ada di sebelahnya menepuk kepala belakang Taehyung.

"Itu manusia, bodoh!"

"Aku tahu! Maksudku, kenapa ada disana?!" balas Taehyung kesal sambil mengusap kepala belakangnya.

Semua terdiam tidak mengerti.

Sampai akhirnya, Seokjin memajukan dirinya sampai ke depan pintu dan berjongkok.

"Aigoo, dimana ibumu, bayi kecil?"

Benar. Yang ada didepan pintu adalah seorang bayi yang sedang tertidur di keranjang. Sepertinya ada seseorang yang membuang bayi itu ke apartemen nomor 201. Apakah ibu yang membuang bayinya tidak tahu, kalau apartemen itu hanya dihuni para lelaki?

Seokjin kemudian mengangkat keranjang bayi tersebut dengan hati-hati. Enam orang lainnya berkerumun di sekitar Seokjin untuk melihat bayi tersebut yang sedang tertidur dengan tenang.

"Neomu kyeopta." gemas Taehyung sambil mengelus pipi bayi misterius tersebut dengan hati-hati agar tidak membangunkannya.

Mereka kemudian membawa keranjang bayi tersebut ke ruang tengah dan meletakkannya di meja sementara ketujuh laki-laki itu duduk di sofa yang membentuk huruf U. Mereka masih belum bisa mencerna sepenuhnya apa yang terjadi, sampai Namjoon menemukan secarik kertas di sisi keranjang bayi itu.

Ia meneliti kertas tersebut, dan membaca isinya.

"Kau mungkin akan terkejut melihat bayi ini berada di depan rumahmu. Tapi percayalah, ini bukan kemauanku membuangnya. Aku seorang Ibu yang tidak mempunyai suami, dan aku harus mencari uang sendiri untuk kebutuhan hidupku. Aku tidak bisa merawat bayiku sekarang karena keadaan keuanganku sedang krisis. Aku mohon, jika kau orang yang baik, tolong jaga bayiku untuk sementara, aku akan mengambilnya lagi setelah aku punya uang yang cukup untuk menghidupinya."

Semua orang di ruangan itu diam membeku ketika Namjoon selesai membaca.

"J-jadi... apa yang akan kita lakukan dengan bayi ini?" tanya Jungkook.

Hello Baby [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang