Chapter 2: The Neighbour

3K 306 16
                                    

"Apa kau bisa menyusui bayi?" tanya laki-laki pemilik apartemen nomor 201 itu. Aku membelalak kaget. Apa aku tidak salah dengar?

"N-ne?!" tanyaku memastikan. Laki-laki itu terlihat gusar sementara suara tangisan bayi makin menggema dari dalam rumahnya. Oh tidak, jangan bilang dia serius.

"Aku tidak punya banyak waktu. Kau dengar suara tangisan bayi itu, bukan? Sekarang jawab aku, apa kau bisa menyusui bayi?"

"Ya!" aku menyentak, membuat laki-laki itu berjengit, "Memangnya aku terlihat seperti ibu menyusui?!"

Laki-laki itu kemudian memperhatikanku dari atas sampai bawah, lalu mendesah putus asa.

"Taehyung, kenapa kau belum berangkat?!!" teriak seseorang dari dalam rumah. Laki-laki di depanku yang sepertinya bernama Taehyung ini langsung memasang cepat sepatunya.

"Maaf soal pertanyaanku tadi, tapi apa kau tahu merk susu formula yang bagus untuk bayi?"

"A-aku..."

Belum selesai aku menjawab, ia sudah diteriaki lagi oleh orang lain di dalam rumah. Ia mengerang frustasi dan tiba-tiba menyeret tanganku untuk ikut dengannya.

Aku tidak yakin apa yang terjadi, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa saat tangan besarnya menyeretku dengan paksa sampai kami tiba di elevator.

Aku menatapnya dengan tatapan tajam sambil melipat tanganku di dada.

"Taehyung, itu namamu kan?" tanyaku. Ia mengangguk cepat, wajahnya masih terlihat gelisah karena elevator yang kami naiki lama sekali turunnya. "Jadi Taehyung-ssi, kau tidak berniat memberitahuku apa yang terjadi? Kau bahkan menculikku sekarang."

Taehyung memejamkan matanya, berusaha terlihat tenang. Lalu ia menatapku setelah terlihat lebih tenang dari sebelumnya.

"Begini, Tetangga."

"Namaku Lee Soomi." potongku.

"Baiklah, Soomi-ssi. Aku juga tidak yakin apa yang terjadi. Pagi ini tiba-tiba saja ada yang membuang seorang bayi di depan apartemen kami."

Aku langsung membelalak, benarkah hal itu terjadi? Pantas saja dia terlihat bingung dan putus asa.

"Ibunya menaruh sebuah surat yang mengamanatkan kami untuk menjaga bayi itu, tapi, kau tahu, apartemen kami itu isinya hanya lelaki. Ada 7 orang lelaki. Sekarang kau bisa bayangkan, betapa bingungnya kami dengan keadaan ini." lanjutnya.

Mendengar itu, aku jadi sedikit merasa simpati padanya. Aku hendak membuka mulut untuk merespon ceritanya, namun elevator segera membuka dan Taehyung kembali menarik tanganku. Kali ini aku mengikutinya dengan sukarela. Meskipun penampilanku sangat berantakan pagi ini.

Aku masih memakai piyama bermotif tokoh kartun mike wazowski dan hanya memakai sandal jepit sebagai alas kaki. Sebenarnya aku tidak terlalu memperhatikan penampilanku, sih. Lagipula tidak ada orang yang aku kenal di sekitar sini, jadi aku baik-baik saja dengan penampilanku sekarang.

Kami sampai di sebuah minimarket yang tidak jauh dari apartemen. Aku mengikuti Taehyung yang berjalan ke bagian susu formula bayi. Ia terlihat bingung memilih susu formula yang mana untuk bayinya. Yah, bisa aku katakan bayi itu sekarang bayinya, bukan?

"Bayimu usianya berapa bulan?" ia menoleh dan sedikit terkejut mendengar kata 'bayimu' meluncur dari mulutku. Tapi kemudian ia terlihat berfikir sebentar.

"Aku tidak tahu, tapi ia masih sangat kecil. Saaaangat kecil, kurasa tidak lebih dari 3 bulan." jawabnya. Aku manggut-manggut dan mulai mencari susu formula yang tepat untuk bayinya. Aku sedikit mengetahui tentang per-bayi-an karena aku pernah tinggal bersama bibiku yang memiliki anak bayi.

Hello Baby [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang