Chapter 20: Punishment

851 170 39
                                    

Hari ini Taehyung sangat bersemangat karena boneka limited edition dari Trolls telah dirilis. Ia meminta Jimin untuk mengantarnya ke toko boneka karena sedang malas menyetir. Lagipula Jimin bilang ia sekalian akan pergi untuk mengerjakan tugas kelompok.

Sampai di toko boneka, ternyata antrian untuk mendapatkan boneka limited edition tersebut sudah sangat panjang, meski sebenarnya dalam antrian tersebut hanya ada anak-anak dan beberapa gadis. Taehyung memakai penutup kepala hoodie-nya dan mengenakan masker hitam, tidak ingin seseorang yang mengenalnya memergoki dirinya di tempat seperti ini. Bisa rusak reputasinya sebagai anggota senat yang populer di kampus.

Berkali-kali ia mengecek jam di ponselnya, merasa bosan sekaligus lelah berdiri di antrian yang panjang. Semangatnya saat berangkat tadi entah hilang kemana. Meski begitu ia tidak ingin menyerah. Ia tetap ingin mendapatkan boneka Princess Poppy, karakter favoritnya di film Trolls.

Ketika ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru tempat ini, ia baru sadar kalau dirinya sedang menjadi pusat perhatian para gadis mereka bahkan berbisik, atau mungkin terlalu keras untuk disebut berbisik karena Taehyung bisa mendengar gadis-gadis itu mencibir dirinya yang mengantri untuk sebuah boneka. Taehyung menundukkan kepalanya dalam-dalam dan menghela napas berat.

"Tenang, Taehyung. Ini demi princess poppy." gumamnya menyemangati diri sendiri.

Tiba-tiba... BRUKHHH!

"Princess poppy-ku!! Aku sudah sampai! Hah.. hah.."

Taehyung mengerang kesakitan sambil memegangi punggungnya yang baru saja ditabrak dengan kasar oleh seseorang.

"Omo!" orang yang menabraknya seketika terkejut, sepertinya baru menyadari kalau ia baru saja menghantam tubuh seseorang. Ia lantas memegangi lengan Taehyung dan berusaha menatap mata laki-laki itu dengan khawatir. "Yaampun, aku minta maaf. Aku terlalu bersemangat tadi. Sakit sekali, ya?"

"...hei, tunggu dulu. Kim Taehyung?!"

Kedua mata Taehyung seketika membulat sempurna melihat seseorang yang baru saja menabraknya. Lee Soomi. Benar, itu Lee Soomi. Ia tidak menyangka gadis yang jauh lebih kecil darinya itu bisa punya kekuatan sebesar ini untuk membuatnya merasa mematahkan punggungnya.

Soomi tersenyum lebar, sangat lebar. Matanya berbinar-binar bahagia. Taehyung hanya mengerutkan dahi melihat ekspresi gadis itu.

"Kau juga suka boneka? Atau kau mau beli boneka ini untuk seseorang?" tanya Soomi, masih dengan binar-binar di matanya yang belum memudar.

Taehyung menegapkan punggungnya, lalu berdehem, "A...aku beli untuk diriku." jawabnya canggung. Ia khawatir setelah Soomi mengetahui rahasianya yang satu ini, gadis itu akan berhenti bermain dengannya, atau bahkan memusuhinya. Ia tidak ingin hal itu terjadi. Tidak setelah Soomi membuatnya nyaman beberapa waktu belakangan.

Namun kontras dengan kekhawatiran Taehyung, respon Soomi justru sebaliknya. Ia terlihat bahagia. Dan tentu, ia memang bahagia.

Selama ini sahabatnya selalu mencibir kesukaannya mengoleksi boneka. Padahal yang ia koleksi hanya boneka dari film-film kartun kesukaannya saja. Bertemu dengan seseorang yang sangat ia kenal dan ternyata mempunyai hobi yang sama, ia tentu merasa sangat bahagia.

Tiba-tiba Soomi memekik senang, lalu melompat dan memeluk leher Taehyung yang jauh lebih tinggi darinya.

"Soo—soomi, apa yang kau—"

Taehyung bisa merasakan sekujur tubuhnya memanas dan jantungnya berdegup tak beraturan. Namun Soomi yang tak peka, malah mempererat pelukannya dan memekik berkali-kali di bahu Taehyung.

Hello Baby [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang