Chapter 9: Babysitting

1.2K 207 33
                                    

Siang itu Yoongi terbangun dari tidurnya saat Namjoon mengguncang badannya heboh. Yoongi mengerang kesal, menatap Namjoon dengan mata ngantuknya.

"Apa?" tanya Yoongi.

Namjoon melirik jam tangannya cepat, lalu beralih pada Yoongi, "Aku ada janji penting dengan Sungyeol hyung, bisa tolong jaga Byul sebentar?"

Yoongi mengerutkan dahi tak suka, "Mwo? Kau minta aku apa?"

"Ah, hyuung, sekali ini saja, eo?" pinta Namjoon memelas.

Yoongi mendesah kasar, ia paling tidak bisa melihat wajah memelas adik-adiknya. Dengan terpaksa ia pun mengangguk.

"Baiklah, tapi tidak lebih dari 3 jam." jawabnya sambil mengangkat 3 jarinya. Namjoon mengangguk senang.

"Hoseok akan pulang jam 2 nanti, jadi kau hanya perlu menjaganya 1 jam. Susunya ada di sebelah kotak sereal di dapur. Popoknya ada di kamarku. Kalau ada yang ingin kau tanyakan bisa hubungi aku, Hoseok, atau Seokjin hyung. Jangan hubungi trio maknae. Pokoknya jangan." cerocos Namjoon. Yoongi hanya mengangguk malas dan melambai-lambaikan tangannya seakan mengusir Namjoon.

"Ya, ya, aku mengerti. Sekarang pergilah."

Namjoon mendorong kereta bayi Byul ke sebelah kasur Yoongi, "Aku tidak akan pergi sebelum melihatmu bangun dari kasur, Hyung."

"Aish, menyusahkan saja."

Dengan malas, Yoongi bangkit dari kasurnya dan mengambil alih kereta bayi Byul dari tangan Namjoon. Namjoon bersorak senang lalu menepuk bahu Yoongi.

"Aku pergi dulu, hyung." pamit Namjoon.

"Ya, ya."

Beberapa saat kemudian, Namjoon sudah pergi meninggalkan Yoongi dan Byul dirumah. Yoongi mendorong kereta bayi Byul ke ruang tengah, ia duduk di sofa dengan kereta bayi di hadapannya. Ia menatap datar Byul yang sedang menggigiti mainan kepitingnya.

"Hei, bayi. Ayo kita buat perjanjian." ujarnya, meski ia tau Byul tidak akan mengerti. "Selama satu jam kedepan, ah tidak, sampai Hoseok datang, kau tidak boleh menangis, tidak boleh buang air, pokoknya kau tidak boleh merepotkanku. Arasso?" seperti dugaan, Byul tidak menjawab. Ia malah tersenyum lebar pada Yoongi. Yoongi hanya bisa menghela napas pasrah.

"Geurae, geurae, lakukan saja apa yang kau suka, huh."

Seakan menikmati kekesalan Yoongi, semakin laki-laki itu menggerutu Byul akan tertawa, mengeluarkan suara cekikikan gelinya. Yoongi mengerang frustasi, merebahkan tubuhnya di sofa. Ia memandang langit-langit dan bergumam,

"Satu jam terlalu lama... siapapun... tolong bawa monster kecil ini pergi... huft."

Dan doa Yoongi terjawab.

Ding dong!

Yoongi langsung bangkit mendengar bel apartemennya berbunyi. Senyumnya merekah, merasa secercah harapan telah datang menolongnya. Tanpa basa basi ia segera berlari ke pintu depan, membuka kenop pintu dengan semangat.

...

...

...

...

BLAM!

Pintu itu dibanting keras ketika yang datang sama sekali jauh dari harapan.

Mau apa sih dia kesini? batin Yoongi. Ia menggedikkan bahu tak peduli, lalu kembali masuk dan memutuskan untuk menerima takdirnya selama satu jam kedepan. Setidaknya monster kecil lebih baik daripada monster besar.

Hello Baby [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang