Chapter 29: Shining Star

737 154 51
                                    

Hujan masih belum berhenti mengguyur kota Seoul. Ini bahkan sudah jam delapan malam.

Setelah Hoseok, kini Seokjin yang bertingkah aneh.

Sejak datang bersama Jimin dan Byul sore tadi, lelaki itu tidak berbicara sepatah katapun. Ia juga tidak memasak makan malam. Hanya meringkuk di kasurnya dan pura-pura tidur.

Oh, semua juga tahu kalau Seokjin tidak benar-benar tertidur. Laki-laki itu tidak bisa tidur dengan lampu menyala.

Suasana di apartemen jadi muram. Dua orang yang biasanya memiliki stok kebahagiaan paling banyak sekarang justru bertingkah paling depresi.

Yoongi memang tahu alasan Hoseok, tapi Seokjin?

Seokjin tidak pernah semurung ini sebelumnya.

Biasanya ia akan mengomeli semua orang seperti ibu-ibu, atau melontarkan lelucon tua yang payah, lalu tertawa sendiri dengan leluconnya.

Kini yang terdengar di ruang tengah hanya suara jari-jari yang mengetuk layar ponsel dan suara menggemaskan Jungkook yang sedang bermain iron man dengan Byul.

Oh iya, omong-omong soal Byul.

Bayi yang umurnya masih belum teridentifikasi itu kini sudah bisa duduk. Terkadang ia juga bisa memanggil 'oppa' meski tidak jelas. Betapa hebohnya Jungkook saat pertama kali mendengar Byul memanggilnya 'oppa'. Tentu saja ia bahagia setengah mati, selama ini tidak pernah ada yang memanggilnya begitu-kecuali gadis-gadis yang menggilainya di kampus.

Besok Jimin dan Taehyung akan membawa Byul ke dokter untuk imunisasi. Ini seharusnya dilakukan sejak lama, namun dulunya mereka memang belum mengerti apa-apa. Kemarin malam Seokjin membawa brosur yang ia dapat dari salah seorang temannya yang bekerja di rumah sakit. Brosur tentang pentingnya imunisasi bagi bayi. Jadilah mereka mengatur jadwal untuk membawa Byul imunisasi.

Cklek.

Itu Seokjin. Ia keluar dari kamar dengan wajah yang masih pucat. Namun langsung mengulas senyum saat mendapati Byul bermain di pangkuan Jungkook. Ia kemudian duduk di sebelah Jungkook.

"Kau baik-baik saja, hyung?" tanya Jungkook.

Seokjin mengangguk pelan, "Aku tidak apa-apa, kok. Mungkin gara-gara hujan."

Jungkook tahu ada yang tidak beres dari raut wajah Seokjin. Semua juga tahu, hanya saja mereka memilih untuk tidak menanyai pemuda itu macam-macam. Ia mungkin butuh waktu.

"Omong-omong, besok Byul jadi ke dokter kan?" tanya Seokjin.

Jimin menggumam tanpa melepas perhatiannya dari ponsel, "Mm, aku sudah janjian dengan dokter."

"Baiklah, kalau ada apa-apa hubungi aku, Jim. Aku mungkin akan di kampus seharian. Dosen pembimbing keduaku sudah datang dari Jepang, jadi aku ingin mengejar acc skripsiku."

"Tidak usah khawatir, hyung. Kami bisa menjaga Byul, percayalah." Taehyung mengacungkan jempolnya dengan seulas senyum penuh keyakinan.

Sebenarnya, yang harusnya pergi ke dokter itu Taehyung. Tapi Seokjin agak ragu karena laki-laki itu kadang suka ceroboh dan suka bereksperimen macam-macam. Bisa-bisa ia juga minta di imunisasi pada dokter. Makanya ia mengirim Jimin untuk menemani Taehyung besok.

"Baiklah, sekarang sudah malam. Aku harus buatkan susu untuk Byul."

Dengan begitu, Seokjin beranjak dari sofa dan pergi ke dapur. Byul yang ada di pangkuan Jungkook juga sudah tidak terlalu memperhatikan lelaki itu. Mata bulatnya mulai mengerjap-ngerjap lucu, pertanda ia sudah mengantuk.

Hello Baby [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang