Chapter 3: The Milk

2.1K 289 50
                                    

Sejak kedatangan Byul tadi pagi, apartemen nomor 201 yang tidak pernah absen dari kata 'ribut', menjadi semakin ribut sekarang. Apartemen ini sebelumnya hanya dihuni oleh dua orang saja, yaitu Kim Seokjin dan Min Yoongi. Saat itu Seokjin masih berumur 19 tahun ketika ia pindah ke apartemen ini, kemudian karena suatu kejadian, ia bertemu Yoongi yang saat itu masih berumur 18 tahun, dan mengajaknya untuk tinggal bersama. Tahun-tahun berikutnya, penghuni apartemen ini terus bertambah hingga kini menjadi 7 orang. Mereka semua adalah mahasiswa di Universitas Kyunghee, dengan jurusan yang berbeda-beda.

Seokjin adalah mahasiswa jurusan Akting dan Perfilman, Yoongi adalah mahasiswa jurusan Musik. Mereka berdua sekarang berada di tahun terakhir perkuliahan. Selanjutnya ada Kim Namjoon dan Jung Hoseok yang berada satu tingkat dibawah mereka. Namjoon adalah mahasiswa jurusan Filsafat, dan Hoseok adalah mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Korea. Kim Taehyung dan Park Jimin berada satu tingkat lagi dibawah mereka. Mereka ada di jurusan yang sama, yaitu Manajemen Bisnis. Dan yang terakhir, adalah penghuni baru tahun ini di apartemen nomor 201, yaitu Jeon Jungkook, ia berada di tahun pertama kuliahnya, dan mengambil jurusan Pendidikan Olahraga. Mereka menyebut grup mereka dengan nama Bangtan Sonyeondan atau BTS, agar lebih mudah disebut oleh orang.

Saat ini keributan tengah terjadi di dapur. Jimin, Taehyung dan Jungkook sedang bersiteru tentang cara membuat susu bayi. Mereka mencoba mengikuti instruksi yang ada di kotak susu, tapi yang ada malah berantakan. Entah salah takaran, atau air yang terlalu panas, atau bahkan Taehyung yang hampir bereksperimen dengan menambahkan bubuk susu coklat ke dalam botol susu, beruntung Jimin segera mengetahui perbuatannya.

Lama tidak kembali, Namjoon akhirnya bangkit dari duduknya di sofa ruang tengah dan menuju dapur. Mulutnya langsung menganga melihat dapur yang sudah seperti terkena badai.

"PARK JIMIN, KIM TAEHYUNG, JEON JUNGKOOK!!" pekik Namjoon. Tiga orang tukang pembuat keributan itu pun menoleh dengan serempak. Penampilan mereka beranrtakan, noda bubuk susu dimana-mana, rambut acak-acakan.

"Aku hanya menyuruh kalian membuat susu, kenapa jadi berantakan seperti ini?!" omel Namjoon. Jimin, Taehyung, dan Jungkook yang sedang diomeli langsung berdiri berbaris dengan wajah ditundukkan, merasa bersalah.

"Mian, Hyung. Kami kebingungan dengan instruksi yang ada di kotak." tutur Jimin, yang notabene paling tua diantara mereka bertiga. Taehyung dan Jungkook mengangguk mengiyakan.

Namjoon menghela napas, lantas berjalan ke counter dapur untuk mengambil alih pekerjaan mereka.

"Perhatikan aku baik-baik." ujarnya. Jimin, Taehyung, dan Jungkook langsung mengerumuni Namjoon.

Namjoon mulai mengambil kotak susu tersebut, meneliti instruksinya.

"Hmm, pertama bersihkan dulu botolnya dengan air hangat." gumamnya lantas beranjak ke dispenser untuk mengisi botol susu tersebut dengan air hangat. Dengan hati-hati, ia mengocok botol tersebut lalu membuang isinya.

"Tidak sulit, bukan?" ujarnya bangga. Kemudian Namjoon beralih ke langkah kedua. Ia meraih bungkus warna metalik susu yang sudah tinggal ¾ gara-gara ulah tiga adiknya itu. Kemudian mengambil sendok takar dan dengan perlahan menyendokkan bubuk susu tersebut kedalam botol.

Sukses dengan langkah kedua, ia kembali beranjak ke dispenser untuk menuangkan air hangat. Diletakkannya botol susu tersebut ditempat air hangat, lalu memencet tombolnya. Ia lantas menoleh pada ketiga orang yang sedang memperhatikan kegiatannya.

"Jika melakukan hal mudah saja tidak bisa, bagaimana kalian mau merawat Byul, huh? Kalian bertiga sudah besar, umur kalian sudah 20tahunan. Beberapa tahun kedepan, kalian akan menikah dan akan mempunyai anak. Bagaimana kalian akan mengurus anak-anak kalian jika membuat susu bayi saja tidak bisa?" Namjoon menceramahi ketiga adiknya. Mereka bertiga hanya terdiam, mata menghadap ke lantai.

"Ingat, hidup itu terus berjalan. Jika kalian terjebak di satu masa—AAAAAKKKHH!!"

"HYUUUUNGG!!!"

Jimin, Taehyung, dan Jungkook segera berhamburan ke arah Namjoon yang baru saja terkena air panas akibat tidak memperhatikan dispenser saat mengisi air ke botol. Namjoon mungkin adalah yang paling bijak diantara ketujuh laki-laki di apartemen, namun ia juga adalah yang paling ceroboh. Kecerobohannya itu seringkali membuatnya terluka, seperti yang terjadi sekarang ini.

"Aish, perih..." rintih Namjoon. Jungkook yang baru saja pergi ke kamar mandi sudah kembali dengan membawa pasta gigi di tangannya.

"Hyung, pakai ini." ujar Jungkook sambil menyerahkan pasta gigi pada Jimin. Jimin segera membuka tutup pasta gigi tersebut dan mengaplikasikannya ke luka bakar di tangan Namjoon.

Taehyung berdecak, "Baru beberapa hari yang lalu luka di kakimu sembuh sekarang kau sudah membuat luka baru, Hyung." komentarnya. Namjoon hanya meringis akibat perlakuan Jimin pada tangannya.

Masih berkutat dengan luka bakar di tangan Namjoon, mereka benar-benar melupakan tujuan awal mereka berkumpul di dapur. Susu untuk Byul.

Sialnya, suara tangisan bayi itu terdengar lagi ke seluruh penjuru apartemen.

"Sial. Susunya!" pekik Jungkook.

Mereka berempat pun mendadak panik karena tangisan Byul yang lama kelamaan jadi semakin keras. Seokjin tiba-tiba muncul di depan counter dapur sambil berkacak pinggang, di belakangnya ada Hoseok yang sibuk mengayun-ayunkan Byul di gendongannya.

"Apa-apaan ini?! Kalian hanya harus membuat susu tapi dapur ini sekarang sudah berubah jadi kapal pecah!" omel Seokjin. Keempat orang yang berada di dapur tidak berani menatap mata Seokjin, mereka pura-pura sibuk membersihkan kekacauan yang ada di dapur.

"Aish, sudah jangan ribut Byul sudah kelaparan!" seru Hoseok frustasi.

Di sisi lain, Yoongi yang sedang tidur dengan nyaman di kamarnya mendadak terganggu dengan keributan yang terjadi diluar. Ia berusaha mengabaikan dengan menutup telinganya dengan bantal, namun tidak berhasil meredam suara tangisan bayi yang sangat ia benci itu.

Dengan penuh emosi, ia bangkit dari tidurnya dan pergi ke dapur untuk mengecek apa yang terjadi. Melihat teman-temannya ribut gara-gara sebotol susu, ia memutar bola matanya jengah.

"Dasar orang-orang bodoh." rutuknya.

Yoongi lalu berjalan ke dapur dan langsung meraih botol susu dari tangan Jungkook. Semua mata kini tertuju pada laki-laki itu. Mereka mendadak hening, hanya suara tangisan Byul yang terdengar.

Seperti seorang professional, Yoongi berhasil membuat sebotol susu bayi hanya dalam beberapa menit. Ia lalu berjalan ke arah Hoseok yang sedang menggendong Byul, lalu menjulurkan botol susu tersebut yang langsung disambut oleh Hoseok. Suara tangisan Byul sudah tidak terdengar lagi setelah Hoseok memberikan susunya.

"Jika aku mendengar suara tangis bayi ini lagi—"

"Byul. Namanya Byul." potong Taehyung.

"Terserah, pokoknya jika bayi ini mengganggu tidurku lagi kalian harus menyerahkannya pada panti asuhan. Tch, aku sudah bilang kalian tidak akan bisa mengurus bayi." ujar Yoongi lalu kembali ke kamarnya tanpa menunggu respon dari yang lain.

Ketegangan di ruangan itu mendadak pudar setelah Yoongi menghilang ke kamarnya.

Taehyung menjatuhkan bahunya sambil menghela napas lega, "Kupikir dia akan membunuh kita semua."

Hoseok yang sedang menggendong Byul sambil memberi susu, tiba-tiba saja tertawa geli. Kelima orang lainnya menoleh padanya.

"Apa yang kau tertawakan?" tanya Seokjin.

"Byul, dia tersenyum. Lihat!" ujar Hoseok semangat sambil menunjukkan apa yang ia lihat. Semua wajah yang tadinya terlihat tidak karuan menjadi sumringah melihat bayi kecil itu tersenyum sambil menyedot susunya.

"Waaaah, dia benar-benar tersenyum!" seru Taehyung sambil mengelus pelan pipi si bayi.

"Aku tidak menyangka hal sekecil ini akan membuatku sangat bahagia..." cetus Namjoon.

Jimin mengangguk, "Rasanya aku sudah menjadi ayah sekarang."

Dan akhirnya, insiden susu yang terjadi pagi itu seakan berlalu begitu saja berkat sebuah senyum dari Byul...

To be continued...

A.N: Jangan lupa voment yawww<3

Hello Baby [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang