Hai... Masih ada yang nungguin cerita ini gak ya? :")
Maaf upnya lama banget, soalnya aku lg kena writer's block dan juga 2 minggu lagi aku uas huhuhu
Semoga kalian masih mau baca cerita ini ya, meskipun chapter yang ini super duper gaje:')
Jangan lupa vomment, okay?
Thxchuu!
**
Sudah seminggu semenjak hilangnya Byul. Suasana apartemen nomor 201 itu kembali ke keadaan sebelumnya, sebelum bayi mungil itu datang. Tempat yang dihuni 7 orang lelaki itu tetap ramai. Seokjin tetap berperan sebagai ibu dari 6 orang bayi besar. Tugas akhirnya juga hampir selesai, mungkin sebulan atau dua bulan lagi dia sudah bisa wisuda.
Yoongi tetap si menakutkan yang kerjaannya tidur dan main musik—mungkin mengumpat juga bisa ditambahkan jadi kegiatan sehari-harinya. Belakangan, ia juga sibuk berlatih lagu klasik, sant-saens: introduction and rondo capriciosso versi piano untuk menepati janjinya menjadi pengiring Sena di kompetisi.
Namjoon tetap si laki-laki jenius berkacamata tebal yang bijak namun berbahaya. Bukan, bukan berbahaya dalam konteks jahat. Ia hanya gemar merusak sesuatu tanpa disengaja. Misalnya, boxer pink favorit Seokjin yang sobek di bagian belakang beberapa hari yang lalu. Oke, itu rahasia. Seokjin belum tahu kalau boxer pink kesayangannya itu telah dirusak oleh Namjoon.
Hoseok, ia jadi semakin puitis, setelah kembali dari Gwangju dan mengetahui kalau Byul hilang, jiwa mellownya makin menjadi-jadi, bahkan ia suka membaca puisi sambil menangis tengah malam, yang tentunya selalu dapat lemparan bantal dari Taehyung dan Jimin yang sekamar dengannya. Hubungannya dengan Taehee sudah membaik, dan tentunya mereka tetap jadi teman dekat di kampus.
Maknae line juga tetap maknae line. Jimin si bantet yang suka selfie dan update social media hampir setiap satu jam sekali. Taehyung si alien yang suka mengganggu ketenangan bumi. Dan Jungkook si kelinci berotot yang suka memukuli Jimin karena terlihat seperti anak ayam.
Sekedar info tentang Jungkook dan anak ayam. Jungkook benci anak ayam. Ia pernah punya satu anak ayam waktu kecil, dan anak ayamnya kabur dari kandang tanpa pamit, tanpa kabar, tanpa jejak. Padahal ia sudah terlanjur sayang setengah mati pada anak ayamnya. Saat itu, Jungkook yang masih berumur 6 tahun, harus merasakan pahitnya patah hati, ditinggal seseorang, tidak, seekor hewan yang sangat ia sayangi. Kisah patah hati pertama seorang Jeon Jungkook.
Tidak ada yang tahu dimana keberadaan Byul yang sudah mengisi hari-hari mereka beberapa bulan belakangan.
Bahkan Seokjin tidak menemukan clue apapun soal Jung Nara. Perempuan itu juga hilang tanpa jejak.
Oleh sebab itu, mereka tidak berusaha mencari lagi. Mungkin ibu Byul butuh waktu.
Tidak. Ibu Byul memang berhak atas Byul sampai kapanpun. Ia tidak butuh waktu. Meski perempuan itu tidak berniat menitipkan Byul kembali, mereka tidak bisa menyalahkan ibu Byul.
Hanya saja, hari-hari belakangan terasa sedikit kosong tanpa adanya tangisan bayi.
**
Seungmi mengeratkan mantelnya sambil sesekali mengedarkan pandangan ke jalanan. Sudah 30 menit ia menunggu seseorang di halte. Dan ini musim dingin. Benar-benar sial.
"Kau harus membayar untuk ini, Sunbae." gumamnya geram sambil mengecek jam tangan putih yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
Sudah jam 16.00 dan hawanya semakin dingin saja.
Oh, seseorang bisa tolong matikan kulkasnya?
Tepat saat gadis berambut coklat itu ingin mengumpat, sebuah mobil sport merah berhenti di depannya. Kaca mobil itu turun setengah dan memperlihatkan laki-laki berambut abu-abu yang sejak tadi ditunggunya. Heol, dia mengganti warna rambutnya lagi, bukankah kemarin oranye? Apa kulit kepalanya baik-baik saja? batin Seungmi sambil berjalan menuju mobil dan segera masuk ke kursi penumpang di sebelah lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Baby [BTS]
FanfictionKetika 7 orang pria yang tinggal di apartemen 201 harus dihadapkan dengan merawat bayi tanpa identitas yang tiba-tiba muncul di depan pintu apartemen mereka. ••• 🌸 Completed. 🌸 Cast(s): BTS members. ⚠ DO NOT PLAGIARIZE. ©kookkiri, 2017.