Ding dong!
Soomi mengerang malas mendengar bel apartemennya berbunyi berkali-kali. Ia baru pulang dari kampus, baru merebahkan dirinya di sofa dan hendak tidur siang, siapa sih yang tega mengganggu waktu berharganya ini?
Semoga bukan Taehyung sunbae.
Dengan langkah gontai, ia pergi ke pintu depan, sambil merapalkan do'a-do'a dalam hatinya, berharap yang datang bukan lagi Taehyung dan bayinya. Ia sudah cukup diganggu akhir-akhir ini. Bermain dengan Taehyung dan Byul sama saja dengan menjadi babysitter dari 2 bayi.
Soomi menghela napas berat sebelum membuka pintu...
KRIET...
"Oh?" melihat siapa yang datang, Soomi mengangkat kedua alisnya. "Tumben, ada apa?" tanyanya.
Laki-laki yang baru saja datang tidak menggubris pertanyaan Soomi, ia malah dengan seenaknya merangsek masuk ke dalam apartemen gadis itu. Soomi memutar bola matanya malas sambil mengikuti laki-laki itu kedalam.
Lagi-lagi tanpa persetujuan tuan rumah, lelaki itu merebahkan tubuhnya di sofa. Ia menghela napas lega, seakan beban-bebannya terangkat saat tubuhnya menyentuh sofa empuk milik Soomi.
"Jeon Jungkook-ssi, aku tidak bilang kau boleh masuk ataupun tidur di sofa baruku." ucap Soomi ketus.
"Oh? Ini baru? Pantas saja, baunya enak." balas Jungkook santai sambil meraih bantalan sofa dan menghirup baunya.
Soomi memijat kepalanya frustasi. Seingatnya, ia tidak pernah dekat dengan Jungkook. Ia hanya tau namanya, dan pernah berbicara sesekali. Tidak lebih.
Lalu atas dasar apa Jungkook datang menginvasi waktu tidur siangnya yang berharga dan bersikap seolah-olah ini rumahnya?
Sekarang Jungkook tengah membenamkan wajahnya di bantalan sofa berwarna cream itu, entah sudah tertidur atau tidak. Soomi memutuskan untuk tidak peduli. Ia mendudukkan dirinya di sofa yang berseberangan dan menyalakan televisi. Berusaha mengabaikan keberadaan Jungkook di rumahnya. Iya, dia harus terbiasa menghadapi tetangga-tetangga anehnya itu.
Saat gadis itu tengah sibuk menggonta-ganti channel televisi, Jungkook tiba-tiba mengangkat bantal yang tadinya menutupi wajahnya. Ia menatap Soomi yang masih tidak peduli dengan keberadaannya, lalu menghela napas berat.
"Aku bosan." ungkapnya.
"Kalau begitu pulanglah dan bermain dengan teman-teman gilamu itu." balas Soomi tanpa mengalihkan tatapannya dari televisi.
"Aku benci mereka." ungkap Jungkook lagi. Soomi menghentikan kegiatannya sebentar untuk melirik laki-laki itu.
"Aku juga benci kalian."
"Kau tidak mengerti..." gumam Jungkook, nadanya terdengar sedih. Mendengar itu, Soomi langsung meletakkan remote tv-nya dan beralih menatap Jungkook yang sedang tertunduk dengan bibirnya yang dimanyunkan.
Demi mainan kepiting Byul, itu lucu sekali.
Merasa simpatik, Soomi beranjak dari duduknya dan pindah ke sebelah Jungkook. Laki-laki itu bergeming, entah apa yang ia pikirkan. Mimik wajahnya benar-benar terlihat sedih, meskipun bagi Soomi itu terlihat lucu.
"Bicaralah. Kali ini aku akan mendengarkan." ujar Soomi sambil menepuk pundak Jungkook.
Jungkook menghela napas, lagi. Lalu mengangkat kepalanya dan menatap lurus ke depan.
"Apa hyung-hyungku sudah tidak sayang lagi padaku?" tanya Jungkook pada entah siapa.
Soomi mengernyitkan dahi, tidak mengerti maksud perkataan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Baby [BTS]
FanfictionKetika 7 orang pria yang tinggal di apartemen 201 harus dihadapkan dengan merawat bayi tanpa identitas yang tiba-tiba muncul di depan pintu apartemen mereka. ••• 🌸 Completed. 🌸 Cast(s): BTS members. ⚠ DO NOT PLAGIARIZE. ©kookkiri, 2017.