Chapter 8: Arranged Marriage?

1.4K 203 31
                                    

Soomi melangkah gontai memasuki sebuah restoran yang sudah dipesan keluarganya untuk makan malam. Suara high heelsnya adalah satu-satunya yang terdengar selain suara air mancur di taman. Ia memasuki sebuah ruangan, menemukan ayah dan ibunya telah duduk di salah satu sisi meja persegi panjang. Ia kemudian membungkuk,

"Annyeonghaseyo, abeoji, eommoni." sapanya formal. Tuan Lee menarik napas panjang.

"Soomi-ah, berhenti bersikap formal dengan ayah dan ibumu." tegur Tuan Lee.

Soomi mengambil tempat duduk di sebelah Nyonya Lee, ia tersenyum kecut.

"Bukankah abeoji selalu menegurku untuk bersikap sopan? Kenapa sekarang aku dilarang untuk tidak bersikap formal? Sungguh tidak biasa." sindirnya.

Nyonya Lee meraih tangan putrinya, mengusap-usapnya pelan, "Soomi, kau pasti tahu dimana kau harus bersikap formal dan bersikap biasa pada orangtuamu, bukan?" ujar Nyonya Lee lembut.

Soomi memutar bola matanya jengah, "Ya, ya, ya, aku tau. Bersikap formal jika ada di kantor, dan jika bertemu dengan partner kerja abeoji. Bersikap biasa ketika dirumah, atau di tempat yang tidak ada orang lain selain keluarga, aku sudah hafal, eomma."

Nyonya Lee menghela napas, menatap putrinya sendu, "Soomi..."

"Eomma, berhentilah memberitahuku apa yang harus aku lakukan didepan teman kerja abeoji. Aku sudah hafal semuanya diluar kepala."

Tuan Lee kemudian berdehem, menghentikan percakapan antara putrinya dengan istrinya.

"Tuan dan Nyonya Kim sebentar lagi akan datang, bersikaplah yang sopan." ujarnya dengan penuh penekanan. Soomi hanya bisa membatin. Belum 15 menit yang lalu ia disuruh untuk bersikap biasa, sekarang ia sudah harus kembali ke mode formalnya. Benar-benar melelahkan. Ia hanya ingin pulang dan mengerjakan tugas-tugasnya sekarang.

Tak lama kemudian, pintu ruangan itu berdecit terbuka. Memunculkan sosok Tuan Kim yang disebut-sebut oleh ayah Soomi. Ekspresi datar Tuan Lee langsung berubah 180 derajat di depan partner kerjanya. Lagi-lagi Soomi membatin dalam hati.

Abeoji bahkan tidak pernah sesenang itu melihatku.

Soomi menyapa Tuan Kim yang baru saja masuk ke dalam ruangan. Selang beberapa detik, sosok lain muncul dari pintu. Itu pasti Nyonya Kim, dan anaknya yang katanya akan dijodohkan dengan Soomi—yang harusnya dijodohkan dengan Sena. Nyonya Kim tersenyum sumringah pada keluarga Soomi, namun Soomi malah mengernyitkan dahi.

Lagi-lagi ia memaksa otaknya untuk bekerja. Dimana aku pernah melihat wanita ini? Batinnya.

Dua orang lain kembali muncul di pintu.

Sekarang Soomi tahu siapa orang-orang ini.

Dan ia benar-benar dalam bahaya besar.

**

Suasana makan malam dua keluarga itu diliputi kecanggungan. Mungkin tidak bagi Tuan dan Nyonya Lee, serta Tuan Kim.

Tapi bagi Soomi, Nyonya Kim, dan dua anaknya,

Kim Taehee dan Kim Taehyung,

Ini merupakan makan malam tercanggung yang pernah ada.

Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing. Nyonya Kim masih berpikir Soomi adalah seorang gadis yang sudah mempunyai anak. Taehee masih berpikir ia adalah pacar Hoseok yang telah mempunyai anak dengan sahabatnya itu. Dan Taehyung, ia hanya berpikir bagaimana caranya meloloskan diri dari situasi mencekam ini.

Hello Baby [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang