Awan hitam kembali menyelimuti langit. pertanda hari sudah larut malam. benda-benda kecil yang berkelipan di atas langit memperindah pemandang. Yeoja bermata kucing itu masih berdiam diri didepan jendela, Ia terus memikirkan sesuatu hal yang terus mengusik dirinya.TZUYU POV
Sudah tiga jam aku berdiri didepan jendela kamar, berusaha menenangkan pikiran dan hatiku yang masih kacau. Bukankah memang itu tujuan ku datang kesini. Untuk bisa melupakan rasa sakit yang ada dihati ku ini. Saat menghabiskan waktu bersama keluarga yang ku sayangi, aku pikir akan semudah itu perasaan nyeri dihatiku hilang. Tapi nyatanya tidak. Namja brengsek itu masih saja terus berputar-putar dipikiran ku, semakin menambah nyeri dibagian dalam dada. Entah mengapa Tiba-tiba aku teringat ucapan Mingyu kemarin saat di taman.
"Apa aku benar-benar bisa hadir diacara pernikahan Seungcheol dan Sana? Arghhh membayangkannya saja aku tak sanggup. Mana ada yeoja yang sanggup datang ke pernikahan mantan kekasih yang masih dicintainya." gumam ku terus berbicara sendirian.
"Sebentar lagi Seungcheol oppa akan menjadi milik Sana seutuh nya."
"Apa yang harus aku lakukan? Akan melepaskan nya begitu saja dan memaafkan mereka? Atau akan terus memperjuangkannya meskipun harus menghancurkan rumah tangga Seungcheol dan Sana?"
"Gilaaa!!! Apa yang ada dipikiran ku ini? Harga diri ku tak serendah itu! Aku tak ingin menjadi penghancur rumah tangga orang. Tapi aku mencintai Seungcheol..."
TZUYU POV END
Yeoja bertubuh jangkung itu kembali merebahkan diri ke kasur, masih dengan pikiran yang sama. Ia sangat bingung harus memilih harus berbuat apa. Hati dan pikirannya masih terus bertempur untuk menentukan segalanya.
Tzuyu mengacak-ngacak rambutnya frustasi, sambil berguling-guling seperti anak kecil dikasur. Ia berharap ada seseorang yang akan membantunya memecahkan semua masalah dihatinya.
*****
Tok.. Tok..
"Tzuii!!" teriak seorang yeoja tua sambil mengetuk pintu kamar cucunya.
Muncul lingkaran hitam dibawah mata Tzuyu, karena tidak bisa tidur sampai saat ini, padahal sudah pagi hari. Ia benar-benar tak bisa tidur dan terus memikirkan banyak hal. perasaannya juga tak enak, apa karena ia akan kembali ke Seoul hari ini. Dan cepat atau lambat akan menghadapi hari menakutkan itu. Ia beranjak dari kasurnya dengan langkah gontai membukakan halmeoni pintu.
"hmm Halmeoni."
Halmeoni tersenyum lebar "ayo kita makan! Halmeoni sudah membuatkan mie dan daging kesukaan mu Tzuii." ucapnya lembut pada Tzuyu, namun wajahnya sedikit menekuk "Halmeoni sangat sedih karena hari ini kau akan kembali ke Seoul! Rumah ini akan terasa sepi lagi" sambungnya.
Tzuyu memeluk Halmeoni nya, menciumi aroma tubuh Halmeoni yang merupakan wangi favoritnya. "Aku juga tak ingin kembali ke Seoul, aku ingin hidup bersama halmeoni saja!" rengeknya manja.
"Tapi kau harus menyelesaikan kuliahmu sayang. Dan mungkin menyelesaikan masalahmu disana."
Tanpa membalas perkataan halmeoni, Tzuyu terdiam masih memeluk yeoja tua itu dengan manja.
"Kajja Halmeoni aku lapar."
"Kajja!"
Semua yang berada di ruang makan hanya diam menatap yeoja berkulit kecoklatan yang melamun dan terus memainkan lauk dan nasi di mangkuknya. Wajah Tzuyu terlihat lesu, dan lingkaran hitam dibawah matanya membuat semua tau kalau yeoja itu pasti tak tidur semalaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [Mingyu and Tzuyu]
FanfictionSegalanya tentangmu adalah dunia untukku. Kamu cinta pertama dan mungkin akan menjadi yang terakhir bagiku. ~Mingyu~ Main cast : •Chou Tzuyu (twice) •Kim Mingyu (seventeen) •Shin Wonho (monstax) •Jeon Somi •Choi Seungcheol (scoups seventeen) •Minato...