Part 34

539 51 22
                                    


Matahari pagi mulai terbit. Sinarnya yang terang memasuki jendela kamar milik Tzuyu. Membuat yeoja bertubuh jangkung itu sedikit terganggu dan akhirnya terbangun dari tidur. Ia meregangkan seluruh tubuhnya diatas kasur. Tubuhnya terasa semakin lelah meskipun ia sudah tidur cukup lama. Fisik, hati dan batinnya sedang lelah.

Tzuyu akhirnya duduk diujung kasurnya dengan mata yang masih mengantuk. Ia pun mengusap-usap sebelah matanya kemudian meminum air mineral yang ada diatas meja tepatnya disamping kasur. Tak lupa juga ia mengambil ponselnya untuk sekedar memastikan ada atau tidaknya panggilan bahkan sekedar pesan dari kekasihnya.

Mata Tzuyu membelalak sempurna ketika menghidupkan layar ponselnya. Terlihat sebuah pesan masuk dan pengirimnya adalah Mingyu. Dengan tergesa-gesa ia membuka pesan tersebut, wajar saja karena sudah beberapa hari ini Mingyu tidak ada mengabarinya.

From : Mingyu❤️

Tzuii-ya... ayo besok berkencan denganku

Melihat pesan manis dari Mingyu, seketika membuat senyum diwajah Tzuyu terukir indah. Air matanya tiba-tiba menetes membasahi pipi. Rasanya seperti perasaan campur aduk yang ia rasakan sedari kemarin langsung lenyap dan berganti dengan perasaan gembira. Dengan cepat jemari Tzuyu mengetik dilayar ponsel untuk membalas pesan dari Mingyu.

To : Mingyu❤️

Aku ingin kau menghubungi ku sekarang Mingyu-ya

Tzuyu mengusap air mata bahagianya, ia tidak marah kepada Mingyu karena menghilang selama dua hari. Hanya saja ia ingin mendengar penjelasan dari kekasihnya tersebut. Ia tidak ingin Mingyu melakukan hal seperti ini lagi.

Tak butuh waktu sampai lima menit, ponsel Tzuyu pun berdering diikuti senyum lebar diwajah cantiknya. Kekasihnya itu langsung menghubunginya tanpa ia harus menunggu dalam waktu yang lama.

"Tzuii-ya.." ucap Mingyu memulai pembicaraan.

Tzuyu terdiam sejenak, ia hampir menangis ketika mendengar suara namja yang sangat dirindukannya. Ia benar-benar takut kalau Mingyu menghilang dari hidupnya begitu saja.

"Mengapa kau baru menghubungi ku sekarang? Apa kau tak tahu aku sangat mengkhawatirkanmu dan selalu berpikir yang aneh-aneh tentangmu?!"

Terdengar dengusan pelan dari ponsel Tzuyu, "Mianhe.. aku dan orangtua ku mendadak pergi keluar kota beberapa hari untuk menemui keluargaku" desis Mingyu berbohong. Sepertinya berbohong akan menjadi keahliannya. Ia berharap Tzuyu akan percaya dengan kebohongan yang ia buat kali ini.

"Benarkah? Tapi mengapa kau tidak memberitahuku? Aku disini hampir gila karena mencemaskanmu Mingyu-ya" lirih Tzuyu dengan suara bergetar.

"Neomu mianhe Tzuii.. aku ingin menghubungimu tapi disana benar-benar tidak ada sinyal sama sekali."

Tzuyu menghela nafas lega, ia sangat bersyukur tidak terjadi sesuatu pada kekasihnya tersebut.

"Aniya.. aku yang minta maaf Mingyu-ya karena terlalu berlebihan. Kau baik-baik saja itu sudah cukup untukku" ucap Tzuyu merasa lega. "Kau harus berjanji padaku jangan pernah menghilang seperti ini lagi."

Mingyu terdiam sejenak, "Baiklah aku berjanji Tzuii" lirih Mingyu. Entah sudah berapa banyak janji yang mungkin akan ia ingkari, termasuk juga janji yang baru saja ia buat.

Kemudian Tzuyu kembali tersenyum mengingat pesan yang dikirim Mingyu tadi. "Ah kemana kita berkencan hari ini?" Sambungnya bersemangat, ia sudah melupakan kejadian yang membuat dirinya terlihat seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup beberapa hari yang lalu.

Mingyu terkekeh gemas, "Aku akan menuruti semua keinginanmu untuk pergi berkencan kemanapun hari ini. Jadi tulis saja satu persatu Tzui. Kita akan melakukan semuanya dan kalaupun tidak sempat kita juga akan kencan besok" ucapnya lembut.

YOU [Mingyu and Tzuyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang