Part 13

1.3K 109 2
                                    


Tengah duduk manis di sebuah cafe yang ramai pengunjung, berhiasan benda-benda unik tersebut seorang namja dan yeoja yang baru saja menikah satu hari yang lalu. Keduanya terlihat sangat mesra, dan berbincang saat menunggu Tzuyu sedari tadi. Siapa pun akan tau kalau mereka adalah pasangan pengantin baru hanya dengan melihat cara mereka saling menatap penuh cinta. Awalnya memang Seungcheol terpaksa menikahi Sana karena bisnis appanya. Ya entah sejak kapan akhirnya Seungcheol menyadari memiliki perasaan yang sama terhadap Sana. Tetapi ia masih merasa tak enak hati telah membuat Tzuyu terus patah hati.

Tzuyu menatap kedua orang tersebut dari dalam mobil sedan hitam bersama Mingyu. Memang sekarang kemana pun Tzuyu pergi, Mingyu selalu berada didekatnya dan mengantarnya disaat yeoja itu pergi ke sesuatu tempat.

Sudah lima belas menit Tzuyu berada didalam mobil, masih ragu menemui Seungcheol dan Sana atau tidak. Jujur meskipun ia rela melepaskan Seungcheol untuk Sana, tetapi faktanya melihat mereka berdua bersama masih membuat hatinya sedikit tercubit.

"Apa yang harus kulakukan Mingyu-ya? Mengapa disana juga ada Seungcheol oppa?" tanyanya ketakutan dan kebingungan sekaligus.

Mingyu menyentuh kedua pundak Tzuyu, menatap mata kucing yeoja itu dengan lembut. "mianhe aku yang memberikan surat yang kau buat pada mereka. Aku ingin kau benar-benar melepaskan mereka secara langsung Tzuyu-ya. Bukan hanya lewat sebuah surat. Aku tau kau ragu memberikannya atau tidak, tapi kau harus. Setidaknya kau benar-benar rela melepaskan Seungcheol untuk bersama Sana dan juga kau harus berbaikan dengan sahabatmu itu Tzuyu!" Serunya sambil tersenyum simpul berusaha meyakinkan Tzuyu.

Kedua mata Tzuyu terbuka lebar, keningnya berkerut membalas tatapan lembut dari Mingyu. "Mwo? Mengapa kau memberikan surat itu pada Seungcheol oppa dan Sana?" erangnya frustasi.

"aku hanya tidak ingin melihatmu seperti ini terus Tzuyu-ya! Aku tidak melihat ketulusan dari setiap senyum yang kau berikan pada semua orang. Terkadang kau juga sering melamun dengan tatapan kosong."

Tzuyu mengacak-ngacak rambut panjangnya dengan frustasi, membuang nafasnya kasar. Lalu kembali menoleh ke arah dua orang yang sedang menunggu nya di dalam cafe tersebut.

"jadi apa yang harus ku lakukan Mingyu-ya?"

"tenang lah Tzuyu, kau harus menemui mereka. Lepaskan lah Seungcheol seutuhnya, Berbaikanlah dengan Sana. dan satu lagi harus dengan perasaan tulus dari hati mu ingat itu!"

Tzuyu kembali menundukkan kepala berfikir sejenak, berusaha menenangkan dirinya. Mingyu hanya diam masih menatap wajah cantik yang terlihat panik itu.

"Tzuyu-ya dengarkan aku. Memperlihatkan senyum mu pada mereka kemarin, bukan berarti kau benar-benar sudah merelakan Seungcheol. Tapi kau harus berbicara empat mata dengan mereka, selesaikan semua masalah kalian selama ini secara baik-baik." ucap Mingyu menasihati Tzuyu.

"baiklah, apa yang kau katakan memang benar. Aku harus menyelesaikan semuanya." pekik Tzuyu bersemangat kembali, menatap Mingyu lalu mengangguk.

Yeoja itu keluar dari mobil sedan berwarna hitam milik Mingyu, setelah itu Tzuyu tersenyum pada Mingyu.

"Tzuyu-ya FIGHTING!!! Aku akan menunggu disini" pekik Mingyu mengepalkan tangannya, memberi semangat untuk Tzuyu.

"FIGHTING!!!"

Sebelum memasuki cafe tersebut Tzuyu menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya dengan kasar.

YOU [Mingyu and Tzuyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang