Part 6

1.6K 116 0
                                    


Sudah seharian ini Tzuyu mengurung diri dikamar tak nafsu makan dan terus menangis sejak kejadian kemarin. Ia hanya berbaring diatas kasur, menyembunyikan tubuh jangkungnya dibalik selimut berwarna biru yang hangat. Mata kucingnya terlihat sembab dan masih berair. Tzuyu bahkan tidak masuk kuliah hari ini dan untuk saat ini sedang tidak ingin melakukan kegiatan apapun.

Perasaannya benar-benar tersakiti, rasanya 10 kali lebih sakit dari sebelum-sebelumnya. Ia kira akan segampang itu melupakan seungcheol, tapi ternyata bayangan saat namja itu mengucapkan kata-kata menyakitkan selalu berputar-putar menguasai pikiran Tzuyu. Hatinya bagaikan air yang telah membeku menjadi es. Tak tau lagi bagaimana mencairkannya. Sudah cukup baginya dulu setiap saat melihat Seungcheol dan Sana selalu bermesraan didepan matanya sendiri. Tetapi mengapa dirinya harus melihat pasangan tersebut mengucapkan janji suci mereka dipernikahan keduanya nanti. Sungguh hati Tzuyu benar-benar sudah pecah menjadi berkeping-keping.

FLASHBACK ON

Seorang yeoja bertubuh jangkung melangkahkan kaki gontai, hanya melihat punggung tersebut semua orang akan tau hatinya sedang bersedih. Dua orang yang sangat ia percayai dan sayang mengkhianati dirinya. Berita tentang Tzuyu diselingkuhi oleh Seungcheol dan tiba-tiba berpacaran dengan Sana sudah beredar di sekolah.

Yeoja itu menundukkan kepala berjalan disepanjang koridor dan memasuki kelas. Tetapi mata kucingnya langsung disuguhkan pemandangan yang membuat hati semakin nyeri. Ia melihat Seungcheol dan Sana sedang duduk mesra dengan wajah yang terlihat bahagia, terutama seungcheol wajah namja itu terlihat benar-benar bahagia. Wajah Tzuyu berubah merah padam, tatapan penuh amarah itu jelas tampak dimata yeoja jangkung tersebut.

TZUYU POV

Aku tak tau lagi harus bagaimana, perasaan nyeri seperti teriris muncul dibagian dada tepatnya dihati ku. Mungkin penyebabnya adalah tawa namja itu kepada yeoja lain yang nyatanya adalah sahabatku sendiri. Tawa dan senyum yang jarang sekali ia perlihatkan padaku, bahkan hampir tak pernah. Melihat dua orang yang sedang kasmaran itu benar-benar menyakitkan hati. Sungguh dunia tak adil, mengapa dua orang yang ku sayang kau persatukan dan malah menghancurkanku? Apa aku tak pantas bahagia? Arghhhh aku sungguh benci melihat mereka bersama. Seharusnya aku lah yang berada disisi Seungcheol.

Kaki ku melangkah menuju kursi milikku yang sedang diduduki oleh Seungcheol dan mengambil sebuah tas ransel berwarna biru navy. Tanpa menatap pasangan yang sedang asik bermesraan dikelas seperti dunia hanya milik mereka berdua. Kali ini aku tak tahan melihat mereka dan memutuskan untuk bolos sekolah.

Aku kembali melangkahkan kaki menuju pintu, ingin pergi meninggalkan kelas yang seperti neraka itu secepatnya. Suasana kelas mendadak menjadi sepi. Banyak mata yang tertuju padaku, mata mereka menatap ku kasihan. Bahkan aku mendengar sebagian dari ucapan mereka yang sedang berbisik-bisik membicarakan betapa malangnya diriku.

"Tzuyu-ya kau mau kemana? Sebentar lagi Mino ssaem akan masuk, kau akan dapat masalah jika membolos pelajarannya!" ucap Rose sedikit berteriak ketika berpapasan denganku didepan pintu. Terlihat jelas dari pantulan kaca, wajah Seungcheol menatapku dengan ekspresi yang tak bisa dibaca tapi bolehkah aku menyebut itu seseorang yang sedang 'khawatir' ? Haha paboo mana mungkin namja brengsek tak berperasaan itu khawatir padaku.

"Gwencanha. Aku tak peduli" pekik ku dan langsung pergi meninggalkan Rose yang masih berteriak memanggil namaku.

"Yakkk!!! Kwon Tzuyu!!!" teriak Rose.

******

Tak tau mengapa kaki jangkung ku ini melangkah hingga sampai ke taman yang sering aku datangi dengan Seungcheol dulu. Aku menarik napas panjang menyandarkan tubuh jangkungku dibawah pohon rindang lalu membuang napasku dengan kasar. Air mata yang sedari tadi berusaha ku tahan saat melihat mereka berdua bersama, akhirnya berhasil keluar dari mata dan membasahi kedua pipiku. Sepasang headset berwarna putih sudah terpasang dikedua telinga.

YOU [Mingyu and Tzuyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang