Namja bertubuh jangkung itu berjalan di koridor rumah sakit sambil mendorong tiang infus dengan tangan kiri. Dirinya baru saja selesai berjalan-jalan mengelilingi rumah sakit untuk menghirup udara segar sekaligus menenangkan pikirannya. Meskipun hidungnya sudah bosan sedari kecil mencium bau obat-obatan khas di rumah sakit. Rumah sakit ini sudah seperti rumah kedua bagi Mingyu. Bagaimana tidak, sudah tak terhitung lagi berapa kali dirinya keluar masuk rumah sakit disini.Hari ini suasana hati Mingyu cukup gembira. Dirinya berusaha berpikir positif kalau hal yang ia sangat takutkan itu hanya lah sebuah bunga tidur. Ia tak bisa membayangkan apabila mimpinya benar-benar terjadi. Sekarang Mingyu berniat menghubungi Tzuyu karena sudah sangat sangat merindukan kekasihnya tersebut. Rasanya selama dua hari tak melihat wajah cantik dan senyuman manis Tzuyu, dunianya benar-benar terasa sangat hampa. Pasti Tzuyu sangat khawatir karena dirinya tidak ada memberi kabar selama dua hari.
Kaki jenjangnya terus melangkah menuju sebuah ruangan yang tidak lain adalah ruangan dokter Minwoo. Mingyu ingin menceritakan keluh kesahnya pada dokter Minwoo yang menurutnya bisa membantu dirinya meskipun hanya melalui sebuah saran. Sambil bersenandung ria dirinya terus melangkahkan kaki, namun seketika langkahnya terhenti di depan ruangan dokter Minwoo. Terdengar suara kedua orang tuanya dari dalam. Mingyu pun mendekatkan telinganya berusaha menguping apa yang sedang mereka bicarakan.
"Bagaimana keadaan Mingyu dokter?" Tanya Jaehyun khawatir. Ia menatap istrinya sekilas yang juga terlihat sangat khawatir.
Minwoo menarik napas panjang lalu membuangnya dengan kasar, lalu ditatapnya kedua orang tua Mingyu dengan mimik wajah serius.
"Kondisi jantung Mingyu saat ini ternyata lebih buruk dari dugaan kami. Setiap hari jantungnya semakin melemah dan obat yang biasa ia minum sudah tidak akan bereaksi lagi ditubuhnya. Mingyu harus dirawat dirumah sakit secepatnya" jelas Minwoo sambil menunjukkan hasil pemeriksaan Mingyu. "Waktu Mingyu sudah tidak banyak lagi, ia harus mendapatkan perawatan intens dirumah sakit" sambungnya sambil kembali menghela napas.
Seketika tangisan Hyesun kembali pecah, bahkan Jaehyun ikut menangis sambil memeluk tubuh istrinya dengan erat.
"Aku mohon dokter, tolong sembuhkan anak ku. Hanya dia satu-satunya putra kami. Mingyu tidak salah apa-apa. Mengapa dia harus mengalami hal yang membuatnya menderita seperti ini. Lebih baik aku saja yang menggantikannya" pekik Hyesun menangis tersedu-sedu, memohon sambil memegang tangan Minwoo. Hatinya terasa sangat sakit mendengar bahwa waktu yang dimiliki putranya sudah tidak banyak lagi. "Aigoo malang sekali nasib putra ku karena memiliki eomma yang memberinya nasib sial seperti diriku" sambungnya histeris memukul dadanya berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [Mingyu and Tzuyu]
FanfictionSegalanya tentangmu adalah dunia untukku. Kamu cinta pertama dan mungkin akan menjadi yang terakhir bagiku. ~Mingyu~ Main cast : •Chou Tzuyu (twice) •Kim Mingyu (seventeen) •Shin Wonho (monstax) •Jeon Somi •Choi Seungcheol (scoups seventeen) •Minato...