Part 32

736 71 21
                                    


Namja berkulit kecoklatan itu duduk diam termenung menatap botol obat berwarna putih yang sedang ia genggam. Tadi malam ia bermimpi bahwa Tzuyu menangis tersedu-sedu melihat dirinya terbaring tak bernyawa. Dari sorot matanya terlihat kesedihan dan ketakutan yang sangat mendalam terhadap penyakit yang menyusahkan segala-galanya. Ia sungguh tersiksa harus meminum obat tersebut tiga kali sehari. Obat itu sudah seperti makanan pokoknya.

Semua ini karena penyakit yang di deritanya, ia tak bisa menjamin kebersamaannya bersama gadis yang sangat ia cintai dan kedua orangtuanya. Entahlah hanya Tuhan yang tahu sampai kapan ia bisa bertahan. Yang bisa ia lakukan hanya berharap keajaiban datang.

Seorang yeoja paruh baya memasuki kamar putra semata wayangnya. Dengan senyum hangat diwajahnya ia memeluk tubuh putranya tersebut dari belakang. Sontak membuat Mingyu menyembunyikan obatnya.

 Sontak membuat Mingyu menyembunyikan obatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eomma.." Mingyu tersenyum menoleh wajah Hyesun sambil mengelus lengan eommanya yang melingkar dilehernya.

"Kau sudah minum obatmu Mingyu-ya? Apa kau bersenang-senang dengan Tzuii kemarin?"

Namja berkulit kecoklatan itu mengangguk, "Tentu saja, sangat menyenangkan bisa terus bersama Tzuii, eomma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namja berkulit kecoklatan itu mengangguk, "Tentu saja, sangat menyenangkan bisa terus bersama Tzuii, eomma. Apalagi dalam waktu yang lama" lirihnya tersenyum kecut. Membuat Hyesun melepas pelukannya dan duduk disamping putranya. Kemudian ia memeluk Mingyu lagi, kali ini ia mengelus rambut putranya tersebut penuh kasih sayang. Ia tau apa yang Mingyu rasakan. Semua ini pasti karena penyakitnya.

"Kau tak perlu khawatir sayang, kau akan terus bersama Tzuii dalam waktu yang sangat sangat lama. Semuanya akan baik-baik saja" ucap Hyesun menenangkan putranya.

Mingyu mengangguk pelan, "Aku harap hal itu benar-benar terjadi eomma" lirihnya dalam pelukan Hyesun seperti anak kecil.

"Apa kau belum memberitahu Tzuii?" Tanya Yeoja berkulit putih susu tersebut.

"Aku tidak akan memberitahunya dan aku tak ingin Tzuii tau tentang penyakitku eomma."

"Tapi eomma rasa kau harus memberitahunya Mingyu-ya. Kalau sampai dia tahu dari orang lain, pasti Tzuii akan kecewa padamu."

YOU [Mingyu and Tzuyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang