"Putri Eliza mohon bangun, ini sudah pagi." suara Ezra terdengar di antara mimpi indah Eliza. Sadar bahwa tadi bukanlah sekedar mimpi, Eliza menutup wajahnya dengan selimut, berharap dengan begitu Ezra akan mengerti kalau Eliza tidak mau diganggu.
"Gara-gara semalam nonton bola, sih. Sekarang udah jam tujuh kurang sepuluh. Telat sekolah lo, mampus." ucap Ezra geram akan sifat pemalas adiknya.
Sontak mata Eliza membulat sejadi-jadinya. "TUJUH KURANG SEPULUH?!? DEMI APA?!? ANJIIIR!".
Eliza lompat dari kasurnya dan lari ke kamar mandi secepat mungkin. Ezra terkekeh seraya menggeleng-geleng kepalanya.
---:-:-:---
Karena Eliza telat masuk sekolah, walaupun ia hanya telat lima menit, sekolah tetap menghukumnya dan tidak memberikan toleransi kepada Eliza. Alhasil, Eliza berdiri didepan tiang bendera dengan tiga murid lainnya yang telat datang ke sekolah.
Sudah setengah jam Eliza berdiri didepan tiang bendera, ditengah lapangan, dibawah teriknya matahari, dan dilihat siswa-siswi SMA Jaya Merah.
Sekolah kejam! Padahal gue cuman telat lima menit! Astagaaa, batin Eliza.
Namun, Eliza langsung menunduk malu saat ia melihat Gino sedang melewatinya sambil membawa tumpukan kertas ke ruang guru.
Aaah! Mana Ketua OSIS ngelihat gue lagi! EH! ASTAGA! GUE KAN WAKIL KETUA OSIS! DASAR! Gue malu-maluin sekolah banget, dah, batin Eliza sambil menahan rasa malunya.
Di pinggir lapangan, Axel menyaksikan aksi langka yang dialami oleh Eliza. Axel menggeleng-geleng kepalanya.
"Temen lu, tuh. Bantuin." kata Dilan.
"Hah? Siapa?" tanya Axel.
"Pura-pura bego lagi, nih anak. Itu! Si Eliza." ucap Dilan setengah berteriak.
"Itu bukan temannya, tapi gebetannya." celetuk Rey.
Axel langsung melotot tajam kearah Rey, disambut wajah memelas Rey untuk meminta ampun.
Tigapuluh menit berlalu, empat murid yang tadi dijemur, termasuk Eliza, diperbolehkan untuk masuk ke kelas. Ah! Eliza tidak siap, tidak siap untuk diledek oleh teman sekelasnya bahwa ia telat, apalagi jabatannya sebagai wakil Ketua OSIS.
Karena jam pelajaran sudah dimulai, koridor sekolah menjadi sepi. Eliza berjalan dengan gugup menuju kelasnya. Tapi, begitu ia hendak ke kelas, langkah Eliza terhenti ketika tangannya dicekal oleh seseorang.
Eliza menoleh kebelakang, dan ia terkesiap begitu dilihatnya Mikaela lah yang mencekalnya. Eliza sendiri kebingung dengan perlakuan aneh oleh seorang Mikaela Driaci yang selalu tampil manis dan sopan didepan orang.
"Lepas, gak?!? Gue mau balik ke kelas!" bentak Eliza.
"Bisa diam, gak?" tanya Mikaela dengan tatapan penuh amarah dan suaranya yang terdengar tajam, tidak pernah sekalipun Eliza berpikir bahwa Mikaela akan berbicara dengan nada seperti itu dan tatapan seperti itu.
Tidak ingin mengambil resiko, akhirnya Eliza memutuskan untuk menuruti keinginan Mikaela terlebih dahulu. Karena juga, Eliza kepo akan apa yang ingin dilakukan Mikaela.
Mikaela menarik Eliza sampai ke toilet perempuan.
"Apa-apaan sih, lo?! Mau lo apa?!?" bentak Eliza begitu mereka masuk ke dalam toilet.
![](https://img.wattpad.com/cover/99247091-288-k752774.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Axel
أدب المراهقينEliza tidak tahu kenapa cowok berbadan kurus ceking dan jangkung itu selalu mengganggu dan membuatnya kesal. Selalu ada saja ledekan yang membuatnya benci kepada cowok itu. Cowok itu juga selalu berhasil membuatnya menahan seluruh emosi sampai di ti...