Bel istirahat berbunyi.
Axel, Rey, dan Dilan berjalan ke kantin hendak mengisi perut mereka. Namun, lewatlah Mikaela dihadapan mereka. Di waktu yang bersamaan, Eliza, Rachel, dan Jocelyn sedang duduk sambil menyantap makanan mereka di tengah kantin.
Tiba-tiba, Mikaela terpeleset. Seisi kantin menatap Mikaela terkejut. Axel langsung menarik tangan Mikaela agar cewek itu berdiri.
"Kayaknya, kaki gue sakit, gak bisa jalan, Xel." rengek Mikaela manja. Axel hanya menatap Mikaela khawatir.
"Ehm... Gue gendong, ya?". Axel berjongkok dihadapan Mikaela, memperlihatkan punggungnya. Ia menepuk punggungnya agar Mikaela naik.
Kaki Mikaela tidak apa-apa. Ini hanya alibinya agar mencari perhatian di tengah-tengah ramainya suasana SMA Jaya Merah, ditambah, Eliza sedang menyaksikannya langsung.
Eliza yang melihatnya, hanya mendengus kesal. "Cari perhatian banget, sih." cibirnya. Namun, Eliza menatap siomaynya dengan tatapan kosong, ia kehilangan nafsu makannya sewaktu melihat Axel menggendong Mikaela.
"Udah, biarin aja. Gak usah di ladenin." kata Rachel.
---:-:-:---
Eliza berjalan menuju kelasnya dengan wajah kurang bersahabat. Akhir-akhir ini, mood-nya kurang baik. Di hadapannya, Eliza melihat ada Mikaela sedang berjalan ke arahnya sambil membawa kopi panas di gelas plastik. Begitu jarak mereka sudah dekat, Mikaela dengan sengaja menabrak Eliza dan menumpahkan air kopi itu ke baju seragam Eliza.
Mikaela tidak melirik sedikitpun ke arah Eliza. Cewek itu hanya berkata, "Upsss... Maaf, gue sengaja.".
Teriakan Eliza yang kepanasan karena air kopi itu, tidak membuat Mikaela berbalik arah. Dia hanya tersenyum melihat Eliza yang kesakitan karena efek panasnya air kopi itu.
Tiba-tiba, sebuah jaket berwarna ungu disampirkan ke tubuh Eliza. Sontak Eliza melihat siapa yang melakukan itu.
"Pakai aja dulu." kata Rachel sambil tersenyum.
Eliza melepaskan jaket kesayangan Rachel dari tubuhnya. "Gak, ntar jaket lu kotor. Gue tahu betapa berharganya jaket ini. Ini jaket kesayangan lu.".
"Tapi gue lebih sayang elu daripada jaketnya. Jadi pakai aja. Baju lu kotor.". Nada bicara Rachel terdengar sangat lembut. Membuat Eliza sangat beruntung mempunyai sahabat sepertinya.
"Makasih, Chel. Ntar gue cuci.".
"Iya, santai.".
"GUUUYSSS!!!" teriakan itu terdengar oleh Eliza dan Rachel, membuat mereka meringis kala teriakan tadi sangat melengking di telinga.
"Berisik, Lyn." cibir Rachel.
"Sorry sorry. Gue panik!" sahut Jocelyn.
"Panik kenapa?" tanya Eliza.
"Eliza, gue ada berita buruk." kata Jocelyn.
Eliza meneguk ludahnya. Ia benci mendengar 'berita buruk'. Selama enambelas tahun hidup didunia, mendengar ada 'berita buruk', berita itu selalu benar-benar buruk.
"Berita buruk apa?". Eliza langsung berkeringat dingin.
"Axel pacaran sama Mikaela. Makanya tadi di kantin mereka kayak romantis gitu." ucap Jocelyn dengan napas tersengal-sengal.
Mata Eliza membulat sejadi-jadinya.
---:-:-:---
Esokan harinya.
Eliza sampai di sekolah berbarengan dengan Jocelyn karena semalam Jocelyn menginap dirumah Eliza, maka mereka berbarengan ke sekolah dengan angkot.
Kemudian, Eliza terlonjak kaget ketika motor Axel datang hampir menabrak dirinya.
"Kalo nyetir liat-liat dong!" bentak Eliza. Namun, Eliza terkesiap saat melihat ada Mikaela dibonceng oleh Axel.
Axel dan Mikaela turun dari motor. Axel mengusap lembut rambut Mikaela, yang dihadiahi sorakan dari siswa-siswi yang menyaksikan adegan tersebut.
Tubuh Eliza mematung. Jadi, rumor Axel pacaran dengan Mikaela, itu nyata, itu asli, itu benar. Jika boleh pingsan, Eliza ingin pingsan detik ini juga karena sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri.
"Idih, geli. Mau mesra-mesraan gak di parkiran sekolah juga, kali. Ya, gak?" tanya Jocelyn.
Dan, sahabatnya yang satu ini, selalu berhasil membuat Eliza tertawa. "Hahaha... Iya.".
"Udah, yuk. Rachel udah nungguin dikelas.".
"Ya.".
"Udah, lah. Gak usah pikirin Axel. Dia cuman mau buat lu iri, makanya sok romantis gitu sama Mikaela di depan lu. Mending lu sama Gino aja.".
Mau buat gue iri, eh? Dasar orang gila!
---:-:-:---
"Usaha lo mana, Gin? Bikin Eliza makin jatuh cinta sama lo! Biar Axel jadi milik gue!" protes Mikaela kesal.
"Gue udah usahain! Eliza aja yang masih kecantol sama Axel. Setiap gue ajak jalan, bengong terus. Paling pikirin Axel." balas Gino dengan malas.
"Gak mau tahu, lo harus ngalihin perhatian Eliza supaya bisa berpaling sama lo. Then Axel is fully mine.". Senyum licik terbit di wajah Mikaela.
"Ya ya, gimana nanti aja, yah.".
![](https://img.wattpad.com/cover/99247091-288-k752774.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Axel
Genç KurguEliza tidak tahu kenapa cowok berbadan kurus ceking dan jangkung itu selalu mengganggu dan membuatnya kesal. Selalu ada saja ledekan yang membuatnya benci kepada cowok itu. Cowok itu juga selalu berhasil membuatnya menahan seluruh emosi sampai di ti...