Chapter 13

224 29 2
                                    

-----

Tiba-tiba terdengar suara keras Kim Mingyu menggema diruangan ini, mengintrupsi aku dan Wonwoo. Ah, lebih tepatnya untukku.

"Gadis bodoh!! aku bukan menyuruhmu kesini untuk bersantai! Bersihkan semua ini!!"

Ia berteriak dari arah ruang tv yang membuatku langsung berlarian kearahnya dan segera melakukan pekerjaanku.

Hari ini menjadi hari yang panjang untukku.

------

Aku terus memandangi punggung Ji Han yang sudah berlarian kearah ruang tv, lalu ia segera melakukan pekerjaannya.

'Padahal aku belum menceritakan penyebab utama Mingyu berubah padanya.'

Aku membatin dalam hati.

Mungkin lain kali.

Aku beranjak dari bar menuju sofa didekat ruang tv.

Lalu memperhatikan Ji Han yang dengan sibuknya membersihkan ruang tv yang bisa dikatakan sudah lumayan 'hancur' karena ulah teman-temanku.

Aku menatapnya bersimpati. Kasihan melihatnya yang akan terus-terusan seperti ini sampai 3 minggu kedepan.

Aku tak dapat melakukan apapun untuk membantunya, karena Mingyu sekarang adalah orang yang sangat keras kepala, bahkan kami sempat bercekcok karena hal ini.

Namun, Mingyu tetaplah Mingyu. 2 tahun belakangan aku sudah mulai terbiasa dengan sifat baru-nya ini. Ia menjadi seorang yang egois. Apapun keinginannya harus ia dapatkan, termasuk dalam masalah ini. Tak ada yang bisa menghentikannya.

Dan aku sebagai sahabatnya sedari kecil, tak mungkin mengkhianatinya hanya untuk membela blitz, umm.. mungkin lebih tepatnya Ji Han-kan?

Entahlah, kalian jangan bertanya mengapa aku begitu peduli pada Ji Han. Karena aku sendiri-pun sampai sekarang juga tak dapat menemukan jawabannya.

Hanya saja, untukku ia bukan wanita yang biasa, ia berbeda.

Ia pemberani. Disaat semua orang menundukan kepala mereka ketika berhadapan dengan kami, ia dengan entengnya menegakkan kepalanya dihadapan kami.

gayanya yang santai tidak seperti wanita-wanita kebanyakan yang lebih mengutamakan make-up tebal terpoles diwajahnya, ia lebih terkesan natural, yang tentu saja lebih cantik dimataku dibandingkan dengan wanita-wanita sana yang menggunakan topeng untukku.

Dan aku tahu ia adalah wanita yang baik hati, siapapun yang sudah lama berada didekatnya pasti mengetahui itu dengan pasti.

Ia mampu membuatku berbicara dengan mudahnya padanya, padahal aku termasuk orang yang sulit berbicara pada orang yang tidak ku kenal.

Entahlah, itu pendapatku mengenainya.

------

Aku menjatuhkan kepalaku di atas meja. Rasa kantuk terus menyerangku sedari tadi. Teman-temanku melihatku sebentar, lalu kembali melakukan pekerjaan mereka masing-masing. Menganggap itu merupakan hal yang sudah biasa terjadi.

Kalian tahu apa yang membuatku menjadi seperti ini? Bayangkan saja, aku pulang dari rumah Mingyu pukul 11.30 malam, dan juga ia menyuruhku untuk pulang sendiri disaat semua supir bus sudah kembali kerumahnya dan tidur dengan tenang.

Mingyu memang sudah gila.

Namun, Wonwoo dengan berbaik hati diam-diam menghantarkanku pulang.

Sungguh ia sudah banyak sekali membantuku belakangan ini.

SCHOOL FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang