Chapter 17

194 27 3
                                    

------

Mingyu membulatkan matanya menatap Wonwoo yang sedang mencegah aksinya itu.

"A-apa yang k-kau lakukan? lepaskan aku!" Mingyu membentak Wonwoo.

Ia terkejut dengan kedatangan Wonwoo yang tiba-tiba itu.

Wonwoo menatap Mingyu tajam.

"Aku yang seharusnya bilang lepaskan." Dingin. Membuat bulu kuduk Ji Han meremang mendengarnya.

Dalam sekali sentakan, Wonwoo menjauhkan tangan Mingyu dari Ji Han, lalu menarik gadis itu segera dari ruang bermain Taeoh.

Meninggalkan Mingyu yang sedang berdiri mengepalkan tangannya kesal.

-----

Wonwoo menarikku kearah taman rumah keluarga Kim ini.

Setelah tiba di taman, Wonwoo langsung melepaskan tangannya dari ku, dan segera menghadapku.

"Kau tak apa?" Tersirat nada khawatir disana.

"Aku baik, tenang saja." Aku tersenyum kecil.

"Mengapa ia ingin menamparmu tadi? apa terjadi sesuatu? Tadi juga kulihat ada Krystal berjalan keluar dari rumah ini dengan tampang kesal." Wonwoo bertanya, membuatku tersenyum kecil kembali.

Aku menceritakan kejadian tadi pada Wonwoo begitu kami menduduki ayunan di taman ini.

Wonwoo menghela napasnya panjang.

"Aku sungguh tak mengerti dengan jalan pikirnya yang sekarang." Wonwoo merespon begitu aku selesai menceritakan kejadian tadi.

Hening seketika diantara kami.

"Apa ia sebegitu mencintai Krystal? Apa secepat itu ia melupakan Kang Yebin?"

Pertanyaan itu begitu saja keluar dari mulutku tanpa bisa kucegah.

"Entahlah...Tapi aku merasa bahwa Krystal adalah bahan lampiasan Mingyu dari yang kulihat selama ini. Ia tak benar-benar mencintai Krystal kurasa." Wonwoo menopang dagunya dengan jarinya sambil mengangguk kecil.

"Tapi mengapa ia sampai berbuat seperti itu kepadaku? seolah-olah ia benar-benar peduli dan sangat menyayangi Krystal." Lagi, mulutku berujar tanpa dapat kucegah.

Wonwoo tampak berpikir sebentar.

"Mingyu yang sekarang bukanlah Mingyu yang dulu. Aku juga benar-benar tak mengerti dengan jalan pikirnya yang sekarang. Bahkan kami sudah tidak sedekat dulu lagi." Ia menundukkan sedikit kepalanya. "Kami sering bertengkar akhir-akhir ini asal kau tahu." Wonwoo tersenyum kecut.

Aku turut bersimpati mendengarnya.

Lalu tiba-tiba Wonwoo menegakkan kepalanya. Membuatku langsung menatapnya.

"Ayo kita pulang. Aku akan menghantarmu." Wonwoo berdiri dari tempatnya.

"T-tapi, kurasa Taeoh masih membutuhkanku."

Wonwoo menatapku sebentar tampak berpikir.

"Tak apa. aku akan menyuruh pelayan rumah untuk menjaganya."

Wonwoo menarik tanganku untuk bangkit. Akupun mengikutinya.

Tapi sebelum sampai dipintu keluar rumah, aku menahan tangannya.

"Sebentar. Aku harus pamit dengan Taeoh."

Tanpa menunggu jawaban Wonwoo, aku langsung berlari kearah ruang bermain Taeoh.

Begitu tiba disana, aku langsung membuka pintu itu dan mendapati Mingyu yang sedang memeluk Taeoh.

Aku tertegun menatap pemandangan dihadapanku.

SCHOOL FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang