SCHOOL FIGHT

Chapter 23

----

Lagi-lagi kesialan menimpa hidupku.

Dan kesialan ku itu terletak pada namja yang sekarang duduk manis dikasur king sizenya, bak seorang raja.

Dan kalian tau bagaimana keadaanku sekarang?

Berdiri disampingnya memegang nampan, benar-benar seperti seorang pelayan.

Kupikir semua perlakuan 'manis'nya tadi dan kemarin merupakan hal yang baik untukku kedepannya, ternyata aku salah.

Kim Mingyu masih saja memperlakukanku seperti biasanya.

Sudah kuduga.

Tidak mungkin manusia sepertinya dapat berubah secepat itu.

Aku menghela napasku kasar tanpa sadar, membuat ia yang sedang menikmati secangkir teh yang baru kusedukan padanya menengok.

"Aku tidak suka kau mendengus." Ia mengalihkan perhatiannya kembali ke tehnya.

Aku menahan amarahku yang sedari tadi sudah diubun-ubun.

Dan mencoba memasang senyuman terbaikku kearahnya.

"Maaf." Dengan senyuman yang kubuat selebar mungkin. Entah terlihat mengerikan mungkin.

"Aku juga tidak suka senyuman itu." Ucapnya lagi.

Aku memegang erat nampan ditanganku, membuat buku-buku jariku memutih.

Kesal ku sudah berada dititik tertinggi sekarang.

Pasti kalian bingung mengapa aku bisa seperti ini, biar kuceritakan.

#Flashback

Mingyu masih memegang erat tanganku begitu kami sudah tiba didepan mobilnya. Aku masih berupaya menormalkan detak jantungku yang tak bisa berhenti.

"Masuk." Perintahnya.

Seperti anak kecil yang menuruti perkataan orang tuanya, aku masuk menurutinya membuka pintu disamping kemudi. Masih merasa ini semua mimpi.

"Siapa suruh kau duduk disana?!"

"Mwo?" Aku cengo menatapnya.

"Kau yang mengemudi."

Ia menyeret tanganku keluar dari tempatku lalu menuntunku untuk jalan ke bagian kemudi.

Setelah itu, ia kembali masuk kebagian samping kemudi.

'Jadi dia menyuruhku menjadi supirnya?!'

"Cepat jalankan."

Seakan baru tersadar akan maksud buruknya, aku menatapnya tajam.