-------Jantungku berdetak cepat karena jarak kami yang hanya sejengkal.
Mingyu menatapku tepat di mataku.
Dan itu membuatku sulit bernafas.
'Sialan kenapa ia begitu tampan!"
'Eomma rasanya aku ingin mati saja~'Jeritku dalam hati.
Jangan lupakan baju sport yang menyetak tubuh atletis Mingyu.
"Hum?" Ia menaikkan 1 alisnya menatapku.
Ah, ia sedang bertanya padaku, dasar bodoh.
"S-siapa bilang!" Aku memberanikan diri menatap tepat dimatanya.
Lalu yang ia lakukan selanjutnya adalah tersenyum miring.
"Kau tahu?" Ia memajukan wajahnya kearahku.
"Aku rindu.." Ia menatap bibirku.
"Ini...." Ia mengusap bibir bawahku dengan jari jempolnya.
Sialan!
Langsung saja aku menepis tangannya dari bibirku.
"Berhenti mempermainkanku, sialan!" Entah kenapa emosi tiba-tiba saja tersulut dalam diriku melihat perlakuannya yang lagi-lagi membuatku lemah.
Aku menyingkirkan tubuhnya dari hadapanku, dan cepat-cepat hendak berlari.
Namun lagi-lagi ia menahanku.
Ia menarik tanganku kuat membuatku berbalik kearahnya.
Ia memelukku.
Aku terdiam membeku. Sebenarnya apa yang diinginkannya?
"Jangan menjauh."
Lagi, perkataannya membuatku kaku.
"Kenapa?" Tanyaku purau. "Kenapa kau tak ingin aku menjauh darimu?" Tanyaku lagi memberanikan diri.
Mataku serasa memanas.
Aku menunggu jawabannya.
Tapi yang dilakukannya hanyalah diam.
Bahkan ia seperti tersentak atas pertanyaan yang kuajukan padanya.
See? memangnya jawaban apa yang aku harapkan darinya.
Setelah itu, aku melepaskan pelukan Mingyu yang sudah melemah ditubuhku.
"Bahkan kau tak mengerti dengan perasaanmu sendiri. Berhentilah bertingkah seperti ini. Kau hanya akan menyakiti perasaanku."
Ucapku pada akhirnya dan berlalu pergi.
Setetes air mata jatuh dari kedua mataku yang lagi-lagi disebabkan oleh orang yang sama.
-------
Langkah kaki Ji Han terdengar nyaring di sepanjang koridor sekolah yang telah sepi karena siswa-siswi yang sudah memasuki kelas.
Tapi Ji Han malah berjalan dengan santainya seolah-olah tengah menikmati setiap langkah yang diambilnya.
Ia berjalan melewati sebuah papan pengumuman, matanya mengernyit menatap sebuah pengumuman yang membuatnya memutar bola matanya malas.
"Acara memuakkan ini lagi." gumamnya, lalu berlalu meninggalkan pengumuman yang dibacanya.
'Prom night'
Acara yang akan diadakan 2 minggu lagi.
Tapi Ji Han bukan tipe yeoja yang excited dengan acara yang seperti itu, tidak seperti yeoja pada umumnya. Ia lebih memilih tidur-tiduran sambil mendengarkan musik, atau berlatih dance.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL FIGHT
Teen Fiction"Dia tak akan menang dariku." Pria tinggi nan tampan yang dipuja-puji oleh siswi-siswi disekolah itu menampilkan senyum miring andalannya. "Aku tak akan kalah darinya." Seorang wanita sederhana yang terlihat kuat diluar, cuek dan pemberani itu juga...