Chapter 9

205 26 8
                                    

----

Tak terasa, ini sudah 1 minggu mendekati battle dance antara squadku dan squad-nya Mingyu.

Kami sudah berlatih keras dari kemarin. Mungkin sekarang Hoshi akan melatih kami lebih keras lagi karena sudah mendekati hari H.

Kami semua sedang berada dirooftop untuk latihan.

"Yak, sampai kapan kita harus berlatih ditempat terbuka seperti ini? aku rindu ruangan kita yang lama." Ucapan Jungkook membuat kami semua berhenti seketika melakukan latihan kami.

"Ya, aku juga. Aku ingin kita segera mendapat ruangan baru lagi untuk berlatih jika ruangan lama tak akan kita dapatkan." Minghao menghela napasnya.

Beberapa diantara kami menganggukan kepala kami.

"Entahlah, kurasa sulit untuk mendapatkan ruangan yang baru untuk kita berlatih, karena semua ruangan sudah digunakan sesuai fungsinya masing-masing." Hoshi menjawab. Membuat kami semua menghela napas kami bersamaan.

Tak ada lagi yang membuka suara membuat kami melanjutkan latihan kami dengan rasa tak bersemangat.

Disisi lain, Mingyu's squad juga sedang melakukan latihan mereka. Dengan dibantu Seungcheol sang leader di tim mereka dan 2 orang pelatih yang memang biasanya selalu melatih mereka kapanpun mereka ingin berlatih.

"Mingyu-ya, kau tahu? kemarin kami menjahili gadismu."

Lelaki yang terpanggil langsung memberhentikan aktifitasnya yang sedang berlatih padahal mereka sedang beristirahat setelah latihan yang lama.

Mingyu menatap jengah ke arah jeonghan yang menaik turunkan alisnya dengan senyum yang menjijikannya bagi Mingyu.

Diikuti Dokyeom yang menyengir cengiran khasnya.

"Berhentilah menyebutnya gadisku." Ia kembali melanjutkan latihanya. "Tapi... apa yang kalian lakukan kepadanya? apa kalian membuatnya menderita?" Tiba-tiba secercah senyum mengerikan terbit diwajah Mingyu. Seakan-akan aura iblis terpancar disekitarnya jika menyangkut masalah wanita itu.

Jeonghan dan Dokyeom terkekeh melihatnya. Mereka tau Mingyu akan seperti ini.

"Tentu saja. Kau harus melihat ekpresinya, dan itu sangat menggelikan kau tahu. Aku tak dapat berhenti tertawa melihatnya." Dokyeom bercerita sambil membayangkannya sehingga membuatnya terus tertawa.

Lalu Jeonghan menceritakan semuanya pada Mingyu dari awal hingga akhir, membuatnya tak berhenti tertawa dengan Dokyeom diikuti Mingyu setelah mendengarnya. Mingyu tertawa puas.

Melihat mereka yang tertawa seperti orang gila. Yang lain hanya menatap aneh kearah mereka.

"Yak. Apa kami ketinggalan berita menarik disini?" Seungcheol mengalihkan perhatiannya dari Handphone yang ia mainkan sedari tadi.

"Kau harus mendengar cerita kami Hyung." Dokyeom kembali menceritakan ulang semuanya diikuti dengan yang lain sehingga membuat mereka semua tertawa. Kecuali Wonwoo.

"Apanya yang lucu?"

Tanggapan tersebut membuat yang lain berhenti tertawa seketika menatap kearah sumber suara, Wonwoo

Ia menatap mereka satu-satu dengan muka dinginnya seperti biasa.

"Ah, ayolah Hyung. Kau benar-benar tak asik." Dokyoem mengibaskan tangannya. Lalu mereka kembali tertawa bersama-sama seolah-olah sudah biasa mendapatkan tanggapan demikian dari orang tersebut.

Wonwoo yang melihat itu lalu pergi keluar dari ruang latihan mereka.

"Ada apa dengan anak itu? apa ia marah?" Vernon yang pertama kali menyadari sikap Wonwoo.

SCHOOL FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang