Chapter 12

220 25 3
                                    

------

"Yak!! mana ramenku!!"

"Yak! percepat jalanmu!"

"Pesananku lama sekali!"

Gerutuan dari mulut namja-namja tampan itu memenuhi seluruh penjuru kantin.

Dan umpatan-umpatan didalam hati yang tak berhenti dilontarkan orang-orang yang menyebut diri mereka anggota dari grup blitz tersebut, sedang tergesa-gesa melaksanakan permintaan tuan-nya yang sedang duduk tenang dimeja tengah-tengah kantin, sambil memerintah mereka semua seenaknya.

Senyum kemenangan tercetak jelas di wajah tampan pria berkulit tan yang berkuasa disekolah ini. Siapa lagi kalau bukan Kim Mingyu.

"Yak gadis gila! pesananku lama sekali?!" Bahkan Kim Mingyu sudah menggebrak mejanya, walaupun tidak terlalu keras, namun cukup untuk membuat beberapa siswa-siswi yang sedang berlalu lalang membawa nampan makan siang kereka, berhenti dan menengok kearahnya.

Yeoja yang dipanggil pun hanya dapat memejamkan matanya. Mencoba untuk menenangkan dirinya yang sudah sangat berapi-api menahan kekesalannya sedari tadi melihat tingkah laku namja-namja gila disana.

'tenang Ji Han, tenang. Kau harus tetap tenang.' ucap Yeoja itu menenangkan dirinya sendiri dalam hati.

Ia pun mempercepat jalannya. Yang memang jarak antara food court dan meja makan seventeen yang lumayan jauh karena kantin yang begitu luas, dengan makanan yang penuh dan melimpah-- pesananan Mingyu yang ia yakini tidak akan habis dimakan oleh namja itu-- dinampannya membuatnya harus sedikit memelankan jalannya.

Tapi sialnya Mingyu membuatnya harus mempercepat langkahnya dan membuatnya harus lebih berhati-hati agar makanan yang melimpah dihadapannya ini tidak tumpah.

Ji Han memandang kearah teman-temannya yang sudah tak jauh beda nasibnya dengannya.

Ia menghela napasnya.

Tak menyangka semuanya akan menjadi sesial ini untuk dirinya dan teman-temannya.

Rasanya ia ingin sekali memaki-maki seventeen dan berhenti melakukan tugas bodoh ini jika ia bisa.

Namun kenyataannya tidak.

Ia sudah terikat dengan perjanjian bodoh yang sudah mereka sepakati sebulan lalu.

Ia tidak bisa lagi melawan mereka seperti kemarin. Dan harus menuruti perintah mereka selama 3 minggu.

Bisa kalian bayangkan bagaimana nasib Ji Han dan teman-temannya kedepannya.

Jika saja ia dapat mengontrol mulutnya dengan benar kemarin, semuanya tidak akan menjadi serumit ini.

Jika saja ia tidak menerima perjanjian bodoh ini, mereka mungkin tidak akan sesial ini.

Begitu banyak penyesalan yang membendung di hati yeoja cantik itu.

Iapun sampai dimeja namja-namja sialan baginya.

Lalu segera menaruh semua makanan yang sudah ia bawa susah payah ke meja Mingyu.

Namun, sabuah senggolan dari lengan seseorang membuat ramen yang sudah hampir menapaki meja Mingyu tumpah kearahnya.

Pelakunya adalah Krystal, yang entah dari mana sudah duduk tepat disamping Mingyu.

Ji Han menatap baju yang ia kenakan sudah berlumuran Ramen dengan shock.

"Ups, Mianhae." Krystal menutup mulutnya dengan centil. Sambil tersenyum sinis.

Ji Han memejamkan matanya lagi. Ia sudah tak bisa apa-apa sekarang.

SCHOOL FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang