Kim Mingyu berdiri menyenderkan tubuhnya dipintu sambil bersidekap, Tak lupa dengan Smirk andalannya, bersama teman-temannya dibelakang.
Termasuk Wonwoo...
Ah, ia juga bersama yeojachingu-nya, mungkin? Krystal. Mereka berjalan masuk kedalam bergandengan. Diikuti dengan teman-temannya yang lain.
Aku menatapnya tajam.
"Kami sedang tidak ingin berurusan dengan kalian. Kalian bisa pergi dari sini."
Aku menyahutnya dingin.
"Kau berkata seolah-olah ruangan ini milikmu." Ia menatapku tak suka. "Selama ini masih fasilitas sekolah, siswa-siswi manapun juga boleh menggunakannya, termasuk aku. Apalagi kalian tahukan, sekolah ini.... milikku." Ia tersenyum remeh menampakkan gigi taringnya.
Sedangkan Krystal, singa betina disampingnya hanya menatapku remeh. Dan sesekali saat mata kami bertemu, ia menampilkan Smirknya padaku dan menatapku tajam.
Aku terdiam.
Ia berjalan-jalan melihat sekitaran.
Diikuti temannya yang ber-nametag Seungcheol.
"Kurasa tempat ini cocok." Seungcheol melihat kearah Mingyu.
Aku menatap bingung kearah mereka.
"Apanya yang cocok?"
Minghao bertanya langsung.Kami mulai merasa ada yang tidak beres disini.
"Cocok untuk tempat latihan kami." temannya yang ber-nametag Joshua menjawab.
Membuat kami membelalakkan mata kami.
"Mwo?" kami menyuarakannya bersamaan.
Apa aku tidak salah dengar?
"Apa yang---" Ucapan Hoshi terputus.
"Mulai sekarang kalian bisa memberes-bereskan barang kalian, dan angkat kaki dari sini." Mingyu berkata santai.
"Ya!! Kau tidak bisa menyuruh kami seenaknya! ini sudah seperti tempat---" Lagi-lagi ucapanku dipotong.
"Kalian bisa berlatih dimanapun." Lelaki berambut panjang ber-nametag Jeonghan menjawab.
"Kami tidak akan pergi dari sini." Hoshi berucap dingin menatap tajam kearah Mingyu.
Lagi-lagi Hoshi bersikap seperti bukan seorang 'Hoshi biasanya. Wajar saja, ia sudah melakukan semuanya untuk dance kami matang-matang, namun semuanya berakhir seperti ini. Tentu saja ia tak akan tinggal diam.
"Baiklah, kalian yang meminta. Jika cara lembut tidak membuat kalian bergerak, maka aku akan melakukannya dengan paksaan." Mingyu berbicara dingin dan menatap kami tajam.
Tiffany, Min Ah, dan Na Na langsung berdiri kebelakangku. Mereka takut tentu saja. Jujur akupun meresa demikian.
Mingyu menjentikkan jarinya.
Kami semua langsung was-was. Tiffany mencengkram tanganku dengan erat, Ia terlihat ketakutan.
Tepat setelah itu, 4 lelaki bertubuh besar masuk ke ruangan ini dan langsung membawa barang-barang yang kami tinggalkan disini keluar.
"Ya!! apa-apaan ini?!" Aku menatap kearah Mingyu tajam.
Aku berjalan kearahnya berniat ingin menamparnya, namun dengan sigap, tanganku sudah di tahan oleh lelaki bertubuh besar yang kuyakini adalah bodyguard mereka.
Ia tersenyum kecut kearahku.
Aku menatap geram kearahnya.
Setelah itu tanganku ditarik menuju keluar ruangan. Aku memberontak ingin dilepaskan. Tapi hasilnya nihil, otot tangannya tidak sebanding dengan tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL FIGHT
Teen Fiction"Dia tak akan menang dariku." Pria tinggi nan tampan yang dipuja-puji oleh siswi-siswi disekolah itu menampilkan senyum miring andalannya. "Aku tak akan kalah darinya." Seorang wanita sederhana yang terlihat kuat diluar, cuek dan pemberani itu juga...