Chapter 2

373 23 2
                                    


-------

Kami sedang Latihan Dance untuk sebuah kompetisi akbar 4 bulan mendatang. Dengan seleksi yang cukup ketat, kami mampu melalui itu semua bersama-sama dan masuklah kami kedalam ajang bergengsi itu.

Seperti yang sudah kalian duga, hampir seluruh bagian dari kelas ini merupakan dancer. Tidak heran jika kami lebih mementingkan ekstrakurikuler disini dibanding berkutat dengan buku-buku tebal seperti yang kebanyakan anak disekolah ini lakukan.

Hoshi sebagai choreographer kami, percayalah ia sangat bisa diandalkan dalam hal dancing.

Ngomong-ngomong anggota kami berjumlah 9 orang, yaitu diriku sendiri, Na Na, Soo Ra, Min Ah, Minghao, Hoshi, Dino, Tiffany, dan Jungkook. Selebihnya mereka membuat kelompok dance sendiri.

Walaupun dikelas ini ada 3 kelompok dance, kami masih sering bekerja sama untuk mendapatkan koreo yang terbaik.

"Ya... kerja bagus teman-teman."

Hoshi mengakhiri latihan kami dengan memberi tepuk tangan untuk kami semua, kami pun mengikutinya lalu bersorak.

Bel istirahat sudah berbunyi, kami bersembilan berjalan menuju kantin, karena setelah latihan yang melelahkan membuat perut kami meraung kelaparan.

Selama perjalanan aku melihat banyak sekali murid-murid terutama siswi berlarian menuju kantin, tidak seperti biasanya.

"Woah, kurasa bukan kita saja yang kelaparan disini, lihat betapa semangatnya mereka menuju kantin."
Dino berbicara dan kami menanggapinya dengan tertawa.

See? bukan aku saja yang merasa demikian.

Selama perjalanan Hoshi dan Dino tidak berhenti membuat lelucon, membuat kami terus tertawa.

Hingga akhirnya kami tiba dikantin.

huh... Sekarang aku tahu satu hal yang sedari tadi menjadi pertanyaanku.

Ternyata mereka berlarian kesini hanya untuk melihat manusia sombong yang kutemui tadi pagi.

Aku hanya menatap siswi-siswi yang terlihat memuja namja sombong tersebut jijik.

"Ji Han-ah!" So Raa langsung mengguncang-guncang tubuhku, namun tatapannya tetap mengarah pada namja itu.

"Yatuhan... dia sangat tampan dilihat dari langsung, oh tidak... kurasa aku akan mati." ucap Na Na berlebihan. membuatku memutar bola mataku.

Tidak jauh beda dengan reaksi siswi-siswi disini, mereka semua menatap namja itu berbinar-binar.

"Aigoo... Sudahlah, dia itu sangat sombong seperti yang sudah kukatakan. Percuma saja jika ia berprawakan seperti dewa tapi sikapnya seperti tak pernah diajarkan." Aku berkata seperti seorang eomma.

"Ya! tidak bisakah kalian menilainya? tentu saja aku lebih tampan darinya." Dino langsung berlagak sok cool, Minghao langsung memukul kepalanya.

"Kurasa kau perlu kaca, tentu saja aku yang lebih tampan!" Minghao tak mau kalah.

"Ya! kurasa kalian berdua yang membutuhkan kaca. Satu sekolah sudah tahu bahwa akulah yang paling tampan disini." Jungkook langsung mendapat pukulan dari Dino, Minghao dan Hoshi. Well... memang ada benarnya. Banyak siswi disini yang juga mengagumi Jungkook. Tidak jarang ia mendapat banyak surat atau coklat dilokernya.

Aku, Soo Ra, Na Na, Tiffany dan Min Ah hanya dapat menggeleng-gelengkan kepala kami.

"Ya! sudah-sudah, aku sudah sangat lapar. Kajja" Tiffany mengintruksi.

Kami semua langsung berjalan menuju meja yang kosong ditengah-tengah, karena satu sekolahan sudah tahu bahwa kami yang biasanya menduduki bangku tersebut, anehnya kami belum pernah mendapati ada yang protes jika kami menduduki tempat itu selalu.

SCHOOL FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang