Chapter 10

193 27 4
                                    

-----

"Dino-ya!! sapu itu dengan benar!!"

"Yakk Hoshi! turun dari meja!!"

"Yatuhan... Minghao Jungkook! berhenti bergurauan!!.

Tiffany tidak berhenti berteriak menatap geram melihat kelakuan teman lelakinya yang sedari tadi berbuat rusuh, bukannya bekerja dengan benar.

Kami memang sedang membersihkan gudang yang aku temukan kemarin setelah meminta izin dari pihak sekolah agar dapat kami gunakan untuk latihan dance kami. Untunglah pihak sekolah memperbolehkannya, walaupun kami harus membereskan semuanya sendiri sehingga menjadi tempat latihan yang layak untuk kami berlatih. Tapi tak masalah. Kami dengan senang hati akan membereskan semuanya.

Mungkin karena terlalu excited mendapat ruang latihan yang baru, mereka menjadi lebih hyperactive seperti ini.

Membuat aku, So Raa, Min Ah, Na Na dan Tiffany menatap frustasi kearah mereka yang tidak membantu sama sekali.

Tapi tetap saja mereka membuat kami tersenyum dan menambah semangat kami untuk bekerja.

"YAK!!! BEKERJALAH DENGAN BENAR!!!!"

Suara melengking Min Ah membuat kami berhenti seketika melakukan pekerjaan, kami semua menutup kuping dengan refleks.

Para lelaki langsung bekerja setelah mendengar Min Ah sudah berteriak. Jika tidak, ia tak akan segan-segan menoyor kepala siapapun yang membuat masalah dengan sapu ditangannya.

Akupun tak dapat membendung tawaku, diikuti dengan So Raa dan Tiffany. Lalu setelahnya kami malah tertawa bersama-sama.

--

"Huaaa akhirnya selesai juga." Minghao merentangkan kedua tangannya keatas dengan senyum bahagia dibibirnya setelah selesai menyelesaikan seluruh pekerjaan kami.

"Yeah. Aku tak sabar untuk segera menggunakan ruangan ini untuk kita berlatih." Hoshi menidurkan kepalanya keatas meja yang tersusun disudut ruangan dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya.

Kami semua mengangguk dengan senang sebagai respon.

Kami memutuskan untuk istirahat sebentar, setelah itu kami ingin mencoba ruangan ini untuk berlatih, untuk yang pertama kalinya.

Kamipun berlatih dengan semangat, tidak lupa dengan canda gurau yang tak pernah lepas, tentu saja.

--

Aku berjalan disepanjang koridor sekolah sendirian, setelah keluar dari ruang guru, karena Tn. Park yang memanggilku untuk membantunya mengantar buku-bukunya.

Aku akan menemui teman-temanku yang sudah sedari tadi menungguku dikantin.

Namun, sebuah nada dari denting piano mengintrupsi perjalananku saat tepat berada didepan ruang musik.

Indah.

Itulah kata yang pertama kali muncul diotakku setelah mendengarnya.
Dengan rasa penasaran yang tinggi, akupun berjalan pelan, mengintip kearah ruang musik menatap kearah dalam.

Aku membuka sedikit pintu ruang musik, lalu mencari-cari sosok yang memainkan alunan musik yang indah itu.

Tapi....

Tunggu.

Aku pikir aku kenal sosok itu.

Sosok yang sudah mengusik hidupku akhir-akhir ini.

Apa aku tak salah lihat?

Kim Mingyu? orang sepertinya? yang benar saja.

Tapi itulah kenyataannya.

SCHOOL FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang