1

7.8K 157 3
                                    

"Aduh, pantat gue !" teriak gadis cantik yang kini terduduk di lantai koridor sekolahnya.

"Lo tuh jalan pake mata dong !" teriaknya lagi.

"Heh! Mulut rombeng, yang ada tuh jalan pake kaki," balas laki-laki yang menabrak gadis cantik ini.

"Bodo amat, amat aja nggak peduli. Eh, btw ruang kepsek di mana sih ? Gue udah cari sampe ujung dunia kagak ketemu nih. Bantuin gue dong, secara gue kan anak baru jadi gue belum ta- ,"

"Bawel banget sih lo. Bilang aja mau dianterin, sini ikut gue" ujar laki-laki di hadapannya.

Di perjalanan mereka diam satu sama lain. Gadis ini jengah dengan keadaan ini, akhirnya ia memecah keheningan.

"Oh iya, nama lo siapa? Kelas berapa?" tanyanya beruntun.

"Aldiny Rosyan. XI MIA 1," jawabnya seadanya. Terkesan jutek.

'Buset dah, singkat bener. Puasa ngomong kali ni orang yak?' batin gadis cantik ini.

'Kok dia nggak nanya balik nama gue sih, ah masa bodo' batinnya lagi.

Akhirnya gadis ini memutuskan untuk tidak bertanya lagi pada laki-laki di sampingnya ini.

"Nih ruangannya," ujar laki-laki itu tiba-tiba, membuat langkah gadis di sampingnya berhenti.

"Ok, makasih"

"Hm" balas laki-laki itu.

Tok....tok...tok...

"Masuk."

"Permisi, selamat siang pak," ujar gadis cantik itu sopan.

"Siang, kamu murid baru itu kan?, kamu ikut dengan Bu Anna, dia wali kelas mu," ujar sang kepala sekolah.

"Iya, pak saya murid baru. Baik pak," jawab gadis itu.

Sesampainya di depan kelasnya, ruangan yang tadinya bising menjadi hening ketika Bu Anna masuk. Wajah-wajah murid lain nampak tegang.
Gadis ini mengambil kesimpulan bahwa gurunya ini adalah guru yang ditakuti disekolah ini. Killer.

"Selamat pagi murid-murid," sapa Bu Anna.

"Pagi bu," jawab murid-murid serempak.

"Kali ini kita kedatangan teman baru, perkenalkan dirimu nak," ujar Bu Anna tegas.

"Baik bu."

"Teman-teman, perkenalkan nama saya (namakamu) Angelia Herlan. Saya pindahan dari Bandung. Teman-teman bisa memanggil saya (namakamu). Sekian,terima kasih," ujar gadis yang ternyata bernama (namakamu) ini.

"Baiklah (namakamu) silahkan duduk di sebelah Aldi, yang bernama Aldi angkat tangannya." ujar Bu Anna.

'Lah... Si cowok jutek itu' batin (NamaKamu).

"(namakamu), kenapa diam saja. Cepat duduk, kamu mau ibu hukum di hari pertama kamu sekolah?!" sentak Bu Anna.

"I..iya bu" ujar (namakamu) lalu duduk di bangkunya

"Hai, kita ketemu lagi," sapa (namakamu) riang.

"Hm" jawab Aldi cuek, dan memasang aerphonenya. (namakamu) yang melihatnya terkejut, apakah Aldi tak mendengarkan pelajaran ?. Sekiranya itulah yang ada di pikiran (namakamu), namun dirinya terlalu takut dengan Aldi.

"Baiklah anak-anak, buka buku paket kalian halaman 169, kita akan mempelajari materi tentang bla...bla...bla..."

Kring...kring...kring...

"Baiklah anak-anak, sekian dari ibu. Jangan lupa kerjakan PR kalian," ujar Bu Anna

"Baik bu," jawab sebagian murid serentak.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang