Happy reading guys
.
.
.###
(Namakamu) merasa terganggu dengan tiupan-tiupan kecil di sekitar telinganya. Tidurnya terganggu dan (namakamu) tidak menyukai hal itu.
"Kak Kevan jangan ganggu, adek masih ngantuk," keluh (namakamu) dengan suara seraknya.
Orang yang disebut Kevan itu pun tersenyum kecil dan mencium berkali-kali pipi (namakamu).
"Kakak!"
Plak! (Namakamu) menamparnya.
"Aw, sakit sayang. Kamu galak banget sih?" ujar Iqbaal mengerucutkan bibir.
"Iqbaal?" tanya (namakamu) bingung dan beringsut bangun dari tidurnya.
"Iya, aku Iqbaal. Bukan kak Kevan."
"Iqbaal?" ulang (namakamu).
"Iya sayang," balas Iqbaal gemas.
"Tapi tadi kan kak Kevan."
"Tadi itu aku yang ganggu kamu. Malah kamu tampar, sakit tau. Kamu mah galak banget sama pacar sendiri."
"Lagian kamu ganggu aku tidur."
"Udah pagi, tidur mulu. Kamu kan janji mau bantuin aku berbenah buat kemah bakti besok."
"Oh iya, aku lupa. Maaf ya, ya udah. Kamu keluar dulu, aku mau mandi."
Iqbaal hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Sungguh menggemaskan tingkah pacarnya itu.
***
"Kak, aku ke rumah Iqbaal dulu ya," pamit (namakamu).
"Iya, pulangnya jangan sampe sore. Inget!" perintah Kevan.
"Iya kak adek inget."
(Namakamu) dan Iqbaal pun pergi meninggalkan Kevan sendirian.
Di mobil, (namakamu) hanya terdiam. Iqbaal yang melihatnya sedikit aneh karena biasanya (namakamu) cerewetnya minta ampun.
"Sayang," panggil Iqbaal memegang tangan (namakamu) dan mengusapnya.
(Namakamu) menengok.
"Kenapa?" tanya (namakamu).
"Harusnya aku yang tanya kenapa, kamu dari tadi diem aja. Kenapa sih? Coba cerita sama aku," ujar Iqbaal lembut.
"Nggak ada apa-apa Iqbaal."
"Jujur (namakamu)!"
"Mmm... Sebenernya sih- eee, nggak jadi deh."
Iqbaal pun menepikan mobilnya dan menghadap (namakamu).
"Sayang, dengerin aku. Kita ini kekasih, harus saling terbuka tentang hubungan kita. Sekarang cerita, kamu kenapa?" ujar Iqbaal.
Tiba-tiba (namakamu) meneteskan air matanya.
"Hey, kok malah nangis. Kenapa sayang?"
"Ta-tadi malem, ada yang neror aku," ujar (namakamu) sesenggukan.
Iqbaal terkejut mendengarnya. Rahangnya mengeras. Siapa yang berani mengganggu pacarnya?
"Nanti kalo kita udah sampe di rumah aku. Kamu cerita ya," ujar Iqbaal. (Namakamu) mengangguk mendengarnya.
Iqbaal belum juga menyalakan mesin mobilnya.
"A-ayo buru-an jalan baal," ujar (namakamu).
"Berhenti nangis dulu, aku baru mau jalan," ujar Iqbaal.
![](https://img.wattpad.com/cover/102548922-288-k942322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
FanfictionKetika luka terlatih bicara Ini kisahku, bersama (namakamu) ku -Iqbaal