Happy reading guys
.
.
.
###"Akhirnya penderitaan gue selesai!" jerit batin Iqbaal.
Iqbaal langsung menghampiri (namakamu) dengan senyum yang merekah. Namun senyumnya hilang kala (namakamu) sedang tertawa bahagia bersama Bayu di bangku depan kelas.
Ruangan Iqbaal dan (namakamu) memang terpisah. Itu membuat Iqbaal semakin rindu, dan sekarang telah terobati.
Dengan langkah kesal Iqbaal menghampiri mereka dan duduk ditengah-tengah Bayu dan (namakamu). Bayu berdecak kesal menatap Iqbaal.
"Lo punya mata nggak sih? Nggak liat ada bangku lain yang kosong!" uajr Bayu kesal.
"Bodo!" balas Iqbaal ketus.
"Mmm, Bayu. Mendingan lo pulang dulu deh, gue mau ngomong sama Iqbaal," ujar (namakamu).
"Ya udah deh."
Setelah Bayu pergi, (namakamu) langsung mengomei Iqbaal.
"Kamu tuh apa-apaan sih baal. Nggak sopan kayak tadi tu, kamu pikir Bayu nggak sakit hati di gituin sama kamu. Orang lagi ngobrol juga, main nyelonong aja. Diajarin sopan santun nggak sih? Nggak tau malu diliatin orang lain. Kayak anak kecil aja kamu. Umur udah banyak kelakuan anak TK. Malu-maluin tau nggak?"
"Aaaa, kamu kok belain dia sih. Harusnya kamu peka kalo aku cemburu sayang," rengek Iqbaal.
"Terus?" balas (namakamu) sinis.
"Tau ah, aku ngambek," ujar Iqbaal dan pergi meninggalkan (namakamu), sesekali Iqbaal menengok ke arah (namakamu). Namun (namakamu) masa bodo dengan Iqbaal dan sedang menelfon seseorang, sesekali tersenyum. Iqbaal mulai curiga dengan (namakamu). Iqbaal merasa (namakamu) sedang menelfon laki-laki lain. Dasar cemburuan!
Iqbaal langsung merebut ponsel (namakamu) dan melihat siapa yang ditelfon serta mematikan panggilan tersebut.
"Reno? Siapa lagi dia?" tanya Iqbaal dengan tatapan tajam.
"Apa sih, balikin nggak!"
"Reno siapa (namakamu)!" ujar Iqbaal dengan nada suara meninggi.
"Bukan siapa-siapa. Udah sini balikin, aku mau pulang. Bye!"
Iqbaal langsung menahan lengan (namakamu).
"Jawab, dia siapa?" kalini suara Iqbaal lebih lembut.
"Mantan aku! Kenapa? Mau bilang selingkuhan gitu? Kebal aku mah, digituin sama kamu," balas (namakamu) sinis.
"Mantan?!" pekik Iqbaal.
"Apa! Mau bilang apa kamu ha?!" ujar (namakamu) ketus.
"Masih ada hubungan sama mantan?" tanya Iqbaal tak percaya.
"Apa kalau udah jadi mantan harus jadi musuh gitu? Nggak kan?"
"Tapi, aku- dia, hhh. Please sayang, ngertiin aku," balas Iqbaal lirih.
"Ngertiin apa lagi? Aku selalu ngertiin kamu, kamu yang nggak pernah ngertiin aku baal!"
"Tapi dia mantan kamu, apa kamu nggak mikir kalo dia masih berharap sama kamu? Please sayang, aku- aku. Hhhh."
"Kenapa? Kamu nggak mau berbagi sama aku. Aku nggak ngerti baal."
"Aku cerita tapi kamu jangan kaget, ok?"
"Iya."
"Bayu suka sama kamu, dia bilang dia akan rebut kamu dari aku dan sekarang datang lagi Reno mantan kamu. Aku susah payah medapatkan kamu dan aku nggak mau karena mereka, kamu lepas dari genggaman ku," ujar Iqbaal lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
FanfictionKetika luka terlatih bicara Ini kisahku, bersama (namakamu) ku -Iqbaal