10

1.1K 48 0
                                    


"Pagi sayang!" sapa Iqbaal ceria sambil bertengger di atas motornya.

"Lho Iqbaal, sejak kapan di situ. Kenapa nggak bilang sama gue. Kalo lo bilang ke gue kan, gue bisa cepet- cepet ke-"

"(Namakamu), ngomongnya kok 'lo-gue' sih. Harusnya 'aku-kamu'," rengek Iqbaal.

"Ups, sorry. Belum terbiasa, ya udah sih nggak usah ngambek."

"Udah buruan naik," ujar Iqbaal cuek.

"Ih, ngambek nih. Baru hati pertama lho kita pacaran. Masa udah ngambek-ngambekan gitu, ya udah kalo nggak ikhlas aku berangkat sama Kak Kevan aja deh," ujar (namakamu) menahan senyum melihat ekspresi Iqbaal.

"Jangan...iya-iya aku nggak ngambek lagi, berangkat sama aku ya," melas Iqbaal.

"Ok sayang," ujar (namakamu) mencubit pipi tirus Iqbaal. Iqbaal bersemu ketika (namakamu) memanggilnya 'sayang'.

"Pegangan, nanti jatoh." (namakamu) pun memegang bahu Iqbaal.

"Aku bukan tukang ojek ya."

"Ck, ribet banget sih."

(Namakamu) melingkarkan tangannya di pinggang Iqbaal dan kepalanya bersandar di bahu Iqbaal. Nyaman yang dirasakannya.

Iqbaal pun melajukan motornya dengan senyum kemenangan tercetak jelas di wajahnya.

Penampilan Iqbaal kini telah berubah seperti semula. Itu semua Iqbaal lakukan demi (namakamu). Apapun akan ia lakukan demi (namakamu), ia sangat mencintai (namakamu) seperti ia mencintai Keluarganya.

***

Mereka berdua menjadi sorotan siswa-siswi yang lewat. Mereka heran, kenapa (namakamu) mau dekat-dekat dengan Iqbaal.

(Namakamu) tak memperdulikan tatapan aneh teman-temannya. Yang penting ia senang di dekat Iqbaal. Begitu juga dengan Iqbaal.

"Sayang!" teriak Aldi berlari ke arah (namakamu). Iqbaal mendelik kaget, kenapa Aldi memanggil (namakamu) dengan sebutan sayang? Apakah Aldi juga pacar (namakamu).

"Kamu pacaran sama Aldi?" tanya Iqbaal dengan tatapan tajam.

"Enggak ih, masa iya aku jadiin kamu selingkuhan sih. Aku sama Aldi tuh emang suka panggil sayang-sayangan gitu. Jangan cemburuan deh," jelas (namakamu).

"Hai, tumben berangkat bareng Iqbaal?" tanya Aldi.

"Iya, dan gue mau kasih tau kalo gue sama Iqbaal jadian," ujar (namakamu).

Aldi hanya tersenyum tipis, (namakamu) sudah memiliki kekasih.

"Selamat ya sayangku, dan untuk lo Iqbaal," Aldi menunjuk Iqbaal.

"Jangan pernah sakitin (namakamu) atau lo akan menyesal selamanya. Gue akan selalu awasin lo, jangan macem-macem sama (namakamu). Paham?" ujar Aldi.

"Lo tenang aja, (namakamu) aman sama gue," Iqbaal merangkul (namakamu).

"Ok, kalo gitu gue duluan. Mau ketemu Salsha," ujar Aldi.

"Sukses baby," ujar (namakamu).

"Siap sayang," ujar Aldi dan pergi meninggalkan (namakamu) juga Iqbaal.

Di kelas hanya ada beberapa murid karena masih terlalu pagi. (Namakamu) dan Iqbaal kini duduk berdua, Iqbaal mengusir teman sebangku (namakamu). Kejam.

"Sayang..." rengek Iqbaal.

"apa sih baal," ujar (namakamu) mengelus pipi Iqbaal tanpa melihatnya karena sedang membaca buku.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang