13

948 45 0
                                    

Happy reading guys

###

Sepulang sekolah Iqbaal memutuskan untuk mengunjungi (namakamu) yang masih sakit. Sambil membawa donat kesukaan (namakamu), Iqbaal bersenandung riang.

"Hoy bro!" teriak Kevan melambaikan tangannya pada Iqbaal dan di sampingnya ada Farel yang tersenyum sinis.

"Hai kak, mau ketemu (namakamu) dulu ya kak," pamit Iqbaal.

Kevan hanya mengacungkan jempol dan kembali mengobrol dengan Farel.

Di kamar (namakamu), Iqbaal melihat (namakamu) tengah meringkuk kedinginan tanpa menggunakan selimutnya.

Tercetus ide jahil di kepala Iqbaal. Iqbaal mulai menenggelamkan kepalanya di leher (namakamu) dan menciumi pipi (namakamu).

"Kak Kevan jangan ganggu!" pekik (namakamu) dengan suara serak dan menendang Iqbaal yang disambut ramah dengan lantai.

"Pacar gue ganas amat," gumam Iqbaal.

Kembali Iqbaal mendekati (namakamu) dan berbisik.

"Bangun sayang, masa mau tidur terus. Nggak kangen apa sama aku?"

"Iqbaal?" ujar (namakamu) dengan mata terpejam dan duduk menyender di kasur.

"Iya, buka dulu matanya. Aku bawa sesuatu buat kamu," ujar Iqbaal

Bukanya menuruti perkataan Iqbaal, (namakamu) malah tertidur kembali. Iqbaal tak mau kalah, Iqbaal mulai menciumi pipi (namakamu). Hal itu membuat (namakamu) menampar Iqbaal pelan.

"Iqbaal, masih ngantuk," rengek (namakamu).

"Bangun sayang. Udah siang lho, kamu belum mandi kan?"

"Bentaran ah, kamu ngapain dateng ke sini sih. Pulang aja sana, ganggu!"

"Oh jadi gitu. Ya udah aku pulang aja, jangan pernah minta apa-apa lagi sama aku!" peringat Iqbaal.

Iqbaal harap dengan bicara seperti itu, (namakamu) akan bangun. Di luar ekspetasi, (namakamu) hanya masa bodo dengan ucapan Iqbaal.

Iqbaal geram melihat (namakamu). Langsung saja Iqbaal menggendong (namakamu) dan membawanya ke kamar mandi di kamar milik (namakamu).

"Sekarang kamu pilih. Mau mandi sendiri atau aku mandiin?"

Perlahan (namakamu) membuka matanya.

"Kamu rese ah. Aku tuh masih ngantuk baal," rengek (namakamu).

"Ya udah, berarti kamu milih dimandiin. Ayo buka bajunya sayang," goda Iqbaal.

"Iqbaal mesum! Keluar!" pekik (namakamu) mendorong Iqbaal dengan kekuatannya yang baru 20%.

Di luar, Iqbaal tertawa terbahak-bahak, berhasil membuat (namakamu) mandi.

"DASAR BALA-BALA JELEK!" teriak (namakamu) dari dalam kamar mandi.

"Yang penting cinta kali," gumam Iqbaal lalu terududuk di kasur (namakamu).

Menunggu selama satu seperempat jam membuat Iqbaal khawatir (namakamu) kenapa-napa.

"(Nam)?" tak ada sahutan.

"(Namakamu)."

"Sayang."

"(Namakamu) jangan bercanda!" geram Iqbaal.

Cklek,

"Apa sih baal, ganggu banget!" omel (namakamu) yang sudah keluar kamar mandi dengan pakaian simplenya.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang