18

943 28 0
                                    

Happy reading guys
.
.
.
###

"(Namakamu)," panggil Danu di depan kelas.

(Namakamu) yang tengah mengobrol dengan Iqbaal terpaksa harus berhenti.

"Apaan?" balas (namakamu).

"Nih, tolong catetin pengumuman kemah," ujar Danu memberikan selembar kertas pada (namakamu).

"Ok."

Iqbaal dengan tidak rela membiarkan (namakamu) melepas usapan di tangannya.

"Sebentar doang kok. Nggak usah cemberut gitu deh," (namakamu) terkekeh pelan.

"Iya baal, (namakamu) nggak pergi jauh kok. Cuman berapa langkah doang, lebay banget lo," ejek Aldi.

"(Namakamu)," rengek Iqbaal.

"Aldi, lo nggak usah godain Iqbaal! Kalo masih godain Iqbaal lagi, gue suruh Salsha putusin lo," ancam (namakamu).

Aldi langsung memeluk bahu Salsha erat dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jahat banget lo (nam)," Aldi menatap (namakamu) kesal.

(Namakamu) tak memperdulikan Aldi dan mulai menulis di papan tulis.

Pengumuman

Sepakat dengan rapat pengurus kepramukaan. Kami akan mengadakan kemah bakti selama 3 hari berturut-turut. Kemah bakti akan dipandu pembina pramuka, 20 inti, 20 tentor (ajudan), dan 10 SP3K.
Keperluan regu akan disampaikan 20 inti di lapangan sepulang sekolah.

Terimakasih.

"(Namakamu), sini!" panggil Iqbaal.

(Namakamu) mengucapkan 'sebentar' tanpa suara, dan berteriak.

"Perhatian teman-teman. Sepulang sekolah kumpul di lapangan buat bahas kemah besok. Pengumumannya udah gue tulis di depan!"

(Namakamu) pun berjalan mendekati Iqbaal.

"Nanti keperluan aku, kamu yang siapin ya," pinta Iqbaal.

"Lho, orangtua kamu kan bisa nyiapin baal."

"Mereka ke luar negri, aku ditinggal sendirian. Ya sayang, mau kan? Lagian kemahnya masih dua hari lagi, besok juga hari minggu kan? Mau ya? Aku jemput deh."

"Ya udah, besok ya."

"Woy baal, lo kira (namakamu) babu lo ha," ujar Aldi tak terima.

"Tau tuh si Iqbaal. Kasian (namakamu) kali," timpal Salsha.

"Udah nggak papa. Lagian kan dibantuin Iqbaal juga. Jadi nggak masalah," balas (namakamu) dengan senyum manisnya.

"Tuh, dengerin. Gue juga bantuin kok."

"Serah lu baal," ujar Aldi malas.

Inilah hal yang tidak Aldi sukai, sifat Iqbaal yang menjadikan (namakamu) seolah-olah pembantunya. Jujur, Aldi sedikit menyesal memberikan kepercayaan kepada Iqbaal untuk menjaga (namakamu).

***

Di rumah, (namakamu) sibuk mengepak barang-barang yang diperlukan untuk kemah bakti.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang