32

841 29 0
                                    

Happy reading guys
.
.
.

###

(Namakamu) merasakan tangannya diikat sesuatu. Perlahan namun pasti, (namakamu) merasa dirinya berada di tengah-tengah air. Ia merasa bergoyang-goyang di tengah kesunyian.

Tiba-tiba ada jemari yang mengelus pipinya. (Namakamu) tidak bisa bergerak karena tangan dan kakinya diikat dengan kursi.

"Lo siapa?! Jangan macem-macem!" teriak (namakamu).

"Lo nggak perlu tau siapa gue," balas seseorang itu misterius.

"Lepasin gue!"

"Nggak sebelum lo jawab pertanyaan gue," seseorang itu mencengkram pipi (namakamu).

"Hiks, apa mau lo? Le-lepasin gue," ujar (namakamu) dengan isakannya.

"Will you mary me?" ujar seseorang tersebut melepas penutup mata dan ikatan tali pada (namakamu).

Seketika lampu menyala, terlihat ruangan dihiasi bunga-bunga cantik dengan atap taburan bintang. Iqbaal berdiri di hadapannya dengan berlutut dan memperlihatkan cincin yang saat itu Iqbaal berkata untuk sepupunya.

"Will you marry me?" ulang Iqbaal.

"Yes I will," (namakamu) tersenyum senang, matanya berkaca-kaca menatap Iqbaal.

Iqbaal langsung memasangkan cincinnya pada jari manis (namakamu).

"Aku nggak pandai buat kata-kata, maaf," Iqbaal tertunduk sejenak.

"Ini udah lebih dari cukup, ini hadiah ulang tahun aku teristimewa, makasih sayang," (namakamu) memeluk Iqbaal erat.

"Apapun asal kamu bahagia," bisik Iqbaal.

Tepat saat mereka melepas pelukannya, keluarga (namakamu) dan Iqbaal bertepuk tangan bahagia.

"Anak bunda udah gede ya, udah tau pacaran, selamat ya sayang," Bunda (namakamu) memeluk putrinya sayang.

"Makasih bunda, (namakamu) nggak nyangka ayah sama bunda akan ada di sini, dan aaaaa! Kak Kevan restuin aku sama Iqbaal!" (namakamu) berlari dan bergelantung memeluk Kevan erat.

"I-iya udah, woy kakak nggak bisa-h nafas," Kevan menggeplak bahu (namakamu).

"Hehehe."

Dua keluarga berbaur bersama. Iqbaal mengajak (namakamu) untuk duduk di bangku yang ada.

"Aku bahagia banget bisa dapetin kamu, kamu sabar banget ngehadepin sikap aku. Aku benar-benar minta maaf atas kesalahan aku yang dulu sayang," ujar Iqbaal.

"Aku udah lupain kejadian yang sakit, aku cuman mau ingat kenangan bahagia sama kamu, dan kamu tau? Ini bener-bener kejutan teristimewa buat aku, di atas kapal ini aku sangat bahagia bisa ada bersama kamu," ujar (namakamu).

"Jangan pernah tinggalin aku ya," bisik Iqbaal.

"Aku akan pergi ketika kamu menginginkan aku untuk benar-benar pergi," bisik (namakamu) pula.

***

"Nggak sabar deh pengen cepet-cepet halalin kamu, " ujar Iqbaal saat dirinya tengah berada di danau bersama (namakamu).

"Dasar ngebet nikah," ledek (namakamu).

"Ih ya harus dong, nanti kalo aku keduluan gimana?"

"Iya iya deh terserah kamu," ujar (namakamu) beranjak meninggalkanIqbaal.

"E eh, mau kemana kamu? Sayang?!"

(Namakamu) tak menggubris panggilan Iqbaal dan malah pergi ke kedai es krim.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang