2

2K 70 0
                                    

Kring...kring...kring..

Gadis ini merasa terusik dengan suara alarmnya. Saat menengok ke arah jarum jam. Ia terkejut.

07:00

Padahal hari ini hari senin dan sekolah masuk pukul 07:15.

"Gue kesiangan, kenapa nggak ada yang bangunin gue! Bunda, Ayah, Kak Kevan!" teriak (namakamu).

Tidak ada yang menjawab panggilan (namakamu) sampai akhirnya dengan tergopoh-gopoh Bi Ijah datang ke depan kamar (namakamu).

"Non teh kenapa atuh ? Teriak-teriak gitu?" ujar Bi Ijah.

"Bunda, Ayah sama Kak Kevan kemana Bi?"

"Tuan dan nyonya pergi ke Surabaya non. Kalau den Kevan sudah berangkat ke sekolah"

"Aduh, ya udah. Bibi suruh mang Karno siapin mobil buat anterin (namakamu) sekolah. Cepetan bi"

"Baik non"

(namakamu) langsung menutup pintu kamarnya dan mengambil handuk, ngacir ke kamar mandi.

(namakamu) hanya mandi 7 menit. Sisa waktu tinggal 8 menit agar tidak terlambat. Saat melihat arlojinya. (namakamu) langsung menuruni tangga dengan cepat.

(namakamu) belum memakai sepatu, belum menyisir rambut, dan ia belum memakai dasi.

Sambil menenteng sepatu, tangan kanan memegang sisir, serta dasi yang di selempangkan di leher. (namakamu) langsung naik ke mobil.

"Mamang cepetan jalan!" heboh (namakamu).

"I-iya non" mang Karno terkejut, dan langsung menstarter mobil dan melajukannya.

✳✳✳

Kini (namakamu) sedang menggerutu tak jelas. Bagaimana tidak. Ternyata sekolah masih sepi, dan saat (namakamu) melewati pos satpam yang masih kosong, ternyata pukul 06:01.

"Ini pasti kerjaan si Kevan. Pasti dia yang ngerubah waktu di alarm sama di arloji gue. Emang geblek tuh orang. Mana gue belum nyisir rambut, dasi gue belum pake. Bahkan gue belum pake sepatu. Awas aja lo nanti!" umpat (namakamu).

(namakamu) bahkan tadi di mobil sibuk menggerutu, dan menyumpah serapahkan Kevan. Dasar kurang kerjaan.

Sesampainya di kelas, (namakamu) langsung memakai sepatu, berdasi dan menyisir rambut. Sekarang ia kelaparan, karena tadi tidak sempat sarapan dan kantin masih ditutup. Sungguh malang nasib mu (namakamu).

(namakamu) menelungkupkan kepalanya di meja dengan kedua lengan sebagai bantalannya#ngertinggak?ngertiinajalahya,biarauthorseneng#

Bruk

Suara seperti kotak jatuh terdengar di atas meja (namakamu), saat mendongak. (namakamu) melihat Aldi dengan wajah datarnya. Ternyata kotak bekal.

"Tadi pembantu lo nitipin ini," ujar Aldi dingin.

"Lho kok dia kenal lo?" bingung (namakamu).

"Gue tetangga lo," ujar Aldi datar lalu duduk di sebelah (namakamu).

"Kok gue nggak pernah liat lo sih?" ujar (namakamu).

"Lo aja yang nggak pernah ketemu gue," balas Aldi.
(namakamu) hanya nyengir.

"Makasih ya," ujar (namakamu) tersenyum lucu.

'Imut' batin Aldi.

'Eh apaan sih gue' batinnya lagi.

"Oh ya Ald, nanti lo mau nggak nemenin gue ke toko buku. Soalnya gue kan belum tau daerah sini. Mau ya"

"Gak"

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang