Happy reading guys
.
.
.
###Hari Minggu ini digunakan (namakamu) untuk belajar. Kevan yang bosan akhirnya berkunjung ke kamar adiknya.
Bruk
"Ish, kakak ngagetin aja sih!" kesal (namakamu) dan kembali fokus pada buku di depannya.
"Dih, biasa aja dong. Tumben hari Minggu belajar dek?" ujar Kevan dan tiduran di kasur adiknya dengan telentang.
"Aku tuh ketinggalan pelajaran kak. Makanya belajar." Kevan bangga dengan adiknya. Saat waktu istirahat seperti ini, (namakamu) tetap mementingkan pendidikan.
"Mau kakak bantuin nggak?" tawar Kevan.
"Boleh, sini kak. Kakak bantuin nyalin catatan ya, lumayan banyak yang belum adek salin," (namakamu) memberikan tiga buku tulis ke arah Kevan.
"Besok juga bukunya mau aku kembaliin, kasihan yang aku pinjem. Kalo lama nanti dia nggak bisa belajar."
"Baik banget sih kamu dek, pinter lagi. Kakak bangga sama kamu," puji Kevan.
"Hehe, adek juga bangga sama kakak," ujar (namakamu) dengan cengiran imutnya. Kevan hanya tersenyum.
Keduanya asyik menyalin catatan masing-masing. Tiba-tiba terdengar suara motor yang saling beradu di sekitar rumah (namakamu).
"Ck, siapa sih! Berisik banget!" pekik (namakamu).
"Tau nih, kamu di sini aja ya. Biar kakak yang cek," ujar Kevan dan beranjak keluar. (Namakamu) hanya mengangguk mengiyakan.
Di depan rumah, terlihat Iqbaal dan Bayu saling menggas motor masing-masing dengan tatapan musuh.
"WOY! LO PADA APA-APAAN SIH. GANGGU ORANG WOY! BERISIK!!!" teriak Kevan penuh emosi.
Seketika suasana hening, tidak ada suara motor yang mengganggu lagi.
"Lo berdua ngapain pake kayak gituan segala. Berisik tau nggak. Kalo ada masalah selesaikan baik-baik. Nggak guna lo berdua main pake emosi, percuma!" omel Kevan.
"Maaf kak," ujar Iqbaal dan Bayu hampir bersamaan dengan kepala menunduk.
"Sekarang lo berdua ikut sama gue," ujar Kevan menatap dengan tatapan mengintimindasi.
Iqbaal dan Bayu hanya menurut ketika dibawa Kevan ke gazebo rumah.
"Ada apa sama kalian berdua? Bahkan gue yakin kalian belum kenal sebelumnya," ujar Kevan.
"Dia bilang bakal rebut (namakamu) dari aku kak. Aku nggak terima lah, (namakamu) itu pacar aku." sungut Iqbaal.
"Kak Kevan percaya gitu aja sebelum ada bukti?" balas Bayu dengan tatapan meremehkan ke arah Iqbaal.
"Bener kata Bayu baal, lo belum ada bukti apapun. Lagian gue udah kenal Bayu lama, gue tau dia orangnya kayak gimana."
"Tapi kak —"
"Gue nggak bisa bantu apa-apa selama nggak ada bukti baal."
"Kak Kevan lama bang-" (namakamu) terkejut dengan kedatangan kekasih dan sahabatnya.
"Kok pada di sini?"
Sebelum ada yangmenjawab,Kevan lebih dulu berbicara.
"Kakak ke dalem dulu."
"Ada apa baal? Yu?"
"Gue mau main aja ke sini," jawab Bayu.
"Aku mau belajar sama kamu sayang," ujar Iqbaal dan melirik Bayu yang terlihat menahan amarah.
![](https://img.wattpad.com/cover/102548922-288-k942322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
FanfictionKetika luka terlatih bicara Ini kisahku, bersama (namakamu) ku -Iqbaal