Setibanya Iqbaal di rumah. Dia terkejut melihat seseorang yang sangat Iqbaal rindukan."I Miss You Iqbaal," ujar seorang gadis yang Iqbaal rindukan dan memeluk Iqbaal erat.
" Me too, princess."
"Kok ke Jakarta nggak bilang-bilang?" tanya Iqbaal.
"Surprise dong," ujar gadis itu tersenyum imut.
"Ya udah, masuk yuk. Aku pengen cerita banyak sama kamu," ujar gadis itu menarik Iqbaal ke taman belakang rumah.
Siapakah gadis itu? Apakah begitu istimewa gadis itu? Sampai-sampai Iqbaal memanggilnya dengan sebutan 'princess'? Apakah Iqbaal selingkuh?
***
Di sekolah, (namakamu) terlihat kesal. Ia meminta Iqbaal menjemputnya karen Kevan ada jam kuliah pagi, namun Iqbaal tak bisa mengantarnya dengan alasan harus mengantar sepupunya sekolah. Namun, ketika (namakamu) melewati gerbang sekolah, ia melihat Iqbaal berjalan sambil merangkul seorang gadis. Iqbaalnya selingkuh.
Di kelas hanya ada (namakamu) seorang. (Namakamu) menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya sampai ia harus terbangun karena ada yang mengusap kepalanya.
"Iqbaal..." desis (namakamu).
Iqbaal yang menyadari nada ucapan (namakamu) tau, (namakamu)nya sedang marah padanya.
"Kenapa sih, hm?" tanya Iqbaal merangkul (namakamu), namun langsung ditepis oleh (namakamu).
"Kenapa sih. Marah ya gara-gara nggak di jemput?" tanya Iqbaal.
"Pikir aja sendiri!" ketus (namakamu).
"Aku nggak tau salah ku apa sampai kamu marah gini, jadi jelasin ke aku apa yang buat kamu marah sama aku, ok?" ujar Iqbaal berusaha sabar menghadapi kekasihnya ini. Iqbaal takut (namakamu) tiba-tiba mengatakan hal yang sakral dalam hubungan kekasih. 'Putus'. Iqbaal tak ingin itu terjadi pada hubungannya. Ia sangat mencintai (namakamu).
Sedangkan (namakamu) sibuk dengan iPhonenya. Iqbaal yang merasa tak di hargai langsung merebut iPhone (namakamu).
Farel: Nanti malam bisa jalan nggak?"
Farel: Harus bisa ya? Aku maksa, hehehe.
"Jadi kamu nanti mau jalan sama Farel dan nggak bilang aku?" tanya Iqbaal emosi.
"Apa sih, bilang juga barusan. Jangan mulai deh," ujar (namakamu) lalu merebut iPhonenya dan berbalas pesan dengan Farel. Iqbaal tersingkir sejenak.
"(Nam)," panggil Iqbaal. (Namakamu) tak menggubrisnya.
"(Namakamu)..." panggil Iqbaal lagi, dan masih mendapat respon yang sama.
"Ck, (namakamu)," ujar Iqbaal kesal dan menangkup wajah (namakamu) agar menghadap dirinya.
"Apa sih baal?" ujar (namakamu) tak kalah kesal.
"Dengerin dulu makanya," ujar Iqbaal.
"Aku nggak tau salah ku apa. Tapi kalo masalah aku nggak bisa jemput kamu. Ok, aku minta maaf. Tapi aku bener-bener nggak bisa jemput kamu sayang. Aku harus antar sepupu aku. Aku nggak bisa kamu cuekin kayak gini, setidaknya kamu bilang apa salah ku (namakamu). Trus kamu terlalu asyik dengan Farel, pacar kamu siapa sih? Aku nggak mau tahta ku di hatimu tersingkir dengan kehadiran Farel di hidup kamu. Aku cinta sama kamu, sayang," ujar Iqbaal.
"Aku tadi liat kamu datang ke sekolah dengan seorang gadis, apakah itu yang di sebut sepupu? Bahkan aku tak pernah melihatnya. Kalau kamu udah bosen sama aku ya udah, kita-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
FanfictionKetika luka terlatih bicara Ini kisahku, bersama (namakamu) ku -Iqbaal